dimana siswa sudah menuliskan hasil diskusi dengan singkat dan jelas dan sebagian besar siswa sudah menyelesaikan tugas tepat waktu serta bersikap
tenang saat diskusi berlangsung 4 Pelaporan Presentasi
Pada pelaksanaan siklus III perolehan rata-rata skor siswa semakin meningkat yakni sebesar 3,37. Siswa sudah lebih aktif ketika presentasi
berlangsung, mereka antusias untuk maju ke depan kelas membacakan hasil diskusinya. Jawaban siswa pun sebagian besar sudah benar, sebagian besat
siswa saat membacakan hasil diskusi sudah dengan suara yang keras.
4.2.2 UJI HIPOTESA
Sesuai dengan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan dapat disimpulkan bahwa penerapan model Think Pair Share berbantuan media
Powerpoint dapat meningkatkan kulitas pembelajaran yang mencakup keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS
di kelas VA SDN Sampangan 01 Semarang. Dengan demikian hipotesa yang diajukan terbukti kebenarannya.
4.2.3 IMPLIKASI HASIL PENELITIAN
Implikasi hasil penelitian ini adalah adanya peningkatan kualitas pembelajaran IPS yang meliputi keterampilan guru, aktivitas siswa serta hasil
belajar melalui model think pair share dengan media powerpoint pada kelas VA SDN Sampangan 01 Semarang. Tidak hanya itu, implikasi yang di dapat dari
penelitian ini ada tiga hal, yaitu implikasi teoritis, implikasi praktis, dan implikasi paedagogis.
Implikasi teoritis dari penelitian ini adalah adanya temuan-temuan positif ke arah perbaikan dalam kualitas pembelajaran IPS. Penelitian ini membuka
wawasan pendidik guru terhadap model think pair share dan media powerpoint yang digunakan peneliti saat pelaksanaan tindakan.
Implikasi praktis dari penelitian ini adalah untuk menambah ilmu pengetahuan tentang penelitian tindakan kelas, sehingga dapat memacu pendidik
guru dan peneliti lain untuk melakukan penelitian sejenis demi meningkatkan kualitas pembelajaran. Karena PTK ini merupakan upaya untuk perbaikan kualitas
pendidikan. Implikasi paedagogis dari penelitian ini adalah sesuai dengan pendapat
Rusman 2014: 62-64 peranan yang diperlukan guru antara lain sebagai demonstrator, sebagai pengelola kelas,sebagai mediator dan fasilitator serta
sebagai evaluator. Dalam penelitian ini guru dituntut untuk mampu melaksanakan tugasnya sesuai dengan peranan guru. Peranan tersebut saling berkaitan dan guru
harus mampu senantiasa melaksanakan peranannya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di bidang pendidikan.
Sesuai dengan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa model Think Pair Share berbantuan media Powerpoint efektif diterapkan dalam pembelajaran IPS
karena terbukti mampu meningkatkan kualitas pembelajaran yang meliputi keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa. Penelitian ini
diharapkan dapat dikembangkan lebih lanjut, baik oleh guru maupun pengembang pendidikan lainnya. Sehingga kualitas pembelajaran menjadi lebih baik dan tujuan
pembelajaran dapat tercapai secara optimal.
BAB V PENUTUP
5.1 SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan pembelajaran melalui model Think Pair Share
berbantuan media powerpoint dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPS pada siswa kelas VA SDN Sampangan 01 Semarang. Adapun kualitas
pembelajaran yang meningkat tersebut sesuai tujuan penelitian yang ingin dicapai peneliti, meliputi keterampilan guru; aktivitas siswa; dan hasil belajar kognitif
siswa. Adapun rincian peningkatan kualitas pembelajaran dalam penelitian ini adalah :
a. Keterampilan guru dalam pembelajaran IPS melalui model think pair share berbantuan media powerpoint mengalami peningkatan, hal tersebut
ditunjukkan dengan perolehan skor pada siklus I sebanyak 33 dengan kategori baik, kemudian pada siklus II skor meningkat menjadi 41 dengan kategori
baik, dan pada siklus III skor semakin meningkat menjadi 48 dengan kategori sangat baik. Dengan demikian keterampilan guru telah mencapai indikator
keberhasilan yaitu sekurang- kurangnya mencapai kategori baik. b. Aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS melalui model think pair share
dengan media powerpoint mengalami peningkatan. Hal ini ditunjukkan dengan perolehan skor pada siklus I sebanyak 29,08 dengan kategori baik,
kemudian pada siklus II perolehan skor meningkat menjadi 33,01 dengan
324