diatasi guru dengan mengadakan refleksi setelah selesai mengajar. Guru merefleksikan apa yang menjadi kekurangan saat proses pembelajaran,
mencari akar permasalahan sehingga dapat menemukan solusi untuk mengatasi masalah tersebut sehingga keslahan itu tidak terulang kembali.
Guru melihat siswa sudah aktif dalam proses pembelajaran. Siswa sudah mau mengikuti proses pembalajaran dengan baik walaupun saat
diskusi siswa membuat gaduh dikarenakan siswa mengalami kesulitan dalam membuat jaring-jaring.
F. Refleksi
Proses dari
implementasi pembelajaran
matematika yang
menggunakan perangkat pembelajaran dengan pendekatan PMRI yang memiliki lima karateristik yang dibagi ke dalam indikator-indikator yang
menunjukan karateristik tersebut. Proses pembelajaran ini sudah sesuai dengan RPP yang telah dirancang. Dalam implementasi perangkat
pembelajaran tersebut, indikator-indikator dari karakteristik PMRI tersebut ada yang muncul sangat maksimal, ada yang muncul maksimal, dan ada yang
tidak muncul sama sekali. Indikator-indikator pada karakteristik penggunaan konteks yang
muncul sangat maksimal adalah menggunakan masalah kontekstual, menggunakan permainan, dan menggunakan media dan alat peraga dalam
proses pembelajaraan. Sedangkan menggali pengetahuan awal yang digali sesuia dengan materi muncul maksimal dalam proses pembelajaran. dapat
disimpulkan bahwa karakteristik penggunaan konteks dikatakan muncul secara maksimal dalam proses pembelajaran.
Karakteristik penggunaan model muncul maksimal dalam proses pembelajaran di kelas. Indikator penggunaan strategi informal oleh siswa
dalam pemecahan masalah muncul secara maksimal. Pada indikator p
enggunaan strategi formal oleh siswa dalam pemecahan masalah dalam proses pembelajaran muncul kurang maksimal. Sedangkan, indikator pembimbingan oleh
guru dalam menjembatani strategi informal siswa ke strategi formal muncul dalam proses pembelajaran sangat maksimal.
Pada indikator karateristik penggunaan kontribusi siswa terdapat dua kriteria kemunculan yaitu sangat maksimal dan maksimal. Pada kriteria
kemunculan sangat maksimal terdapat pada indikator yaitu pengungkapan berbagai strategi yang digunakan dalam pemecahan masalah, pemberian
motivasi oleh guru kepada siswa untuk mengungkapkan pendapatnya terhadap pemecahan masalah, pemberian kesempatan oleh guru kepada siswa
untuk mengungkapkan pendapat, dan pengajuan pertanyaan oleh siswa yang mengarah pada pembangunan konsep pembelajaran. Pada Indikator
pemberian tanggapan terhadap strategi yang digunakan siswa muncul secara maksimal dalam proses pembelajaran. Kemunculan karakteristik penggunaan
kontribusi siswa dapat dikatakan muncul sangat maksimal dalam proses pembelajaran.
Pada indikator karakteristik PMRI yaitu penggunaan interaktivitas muncul sangat maksimal dalam proses pembelajaran. Indikator-indikator
pada interaktivitas guru dan siswa muncul sangat maksimal, tetapi pada
indikator guru memberikan penguatan kepada siswa belum muncul saat proses pembeljaran. Sedangkan pada indikator-indikator intersktivitas siswa
dan siswa muncul secara maksimal dalam proses pembelajaran. Pada karakteristik PMRI yaitu penggunaan keterkaitan sudah muncul
sangat maksimal dalam proses pembelajaran. kemunculan tersebut dapat dilihat pada indikator yaitu
adanya kaitan materi pecahan dengan materi lainnya dalam satu mata pelajaran matematika yang muncul secara maksimal dan indikator
adanya kaitan materi bilangan pecahan dengan materi dari mata pelajaran diluar matematika muncul sangat maksimal dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan refleksi di atas dapat disimpulkan bahwa implementasi perangkat pembelajaran dengan materi bangun runag yang diterapkan di kelas
IV SDN Caturtunggal 3 sudah memunculkan karateristik-karakteristik dari pendekatan PMRI.
151
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Implementasi perangkat pembelajaran matematika untuk materi geometri
menggunakan pendekatan PMRI siswa kelas IV di SDN Caturtunggal 3 melalui beberapa tahap. Tahap yang pertama, peneliti mempelajari
penelitain sebelumnya untuk mengetahui produk yang dihasilkan oleh peneliti sebelumnya. Setelah mempelajari penelitian sebelumnya, peneliti
merevisi produk yang dihasilkan berupa perangkat pembelajaran yang terdiri dari silabus, RPP, bahan ajar, LKS, dan soal evaluasi. Revisi ini
bertujuan untuk menyesuaikan perangkat pembelajaran dengan lingkungan sekolah atau sekitar siswa. Kemudian berdasarkan revisi perangkat
pembelajaran, perangkat pembelajaran tersebut divalidasi oleh dua ahli matematika khususnya PMRI dan satu guru. Setelah divalidasi, perangkat
pembelajaran berupa bahan ajar, LKS dan soal evaluasi diujikan kepada beberapa sampel. Uji ini disebut dengan uji keterbacaan. Uji validasi dan uji
ketrbacaan dilakuakn untuk mengetahui kelayakan perangkat pembelajaran untuk diimplementasikan dengan sampel yang lebih banyak . Tahap terakhir
yaitu implementasi perangkat pembelajaran bangun runag di kelas IV SDN Caturtunggal 3. Pada tahap implemnetasi, proses kegiatan belajar mengajar
dengan pendekatan PMRI yang dilakukan di SD N Caturtunggal 3 sebanyak enam kali tatap muka dengan total alokasi waktu 12 jp. Proses pembelajaran
dilakukan dengan membuka pelajaran dengan berdoa dan pemberian salam yang dipimpin oleh salah satu siswa. Selanjutnya guru melakukan absensi