besar  daripada  t
tabel
3,0022,042,  apabila  dibandingkan  dengan  nilai signifikansi  sebesar  0,005  lebih  kecil  dari  nilai  taraf  signifikansi  5
0,0050,05,  hipotesis  kedua  diterima.  Artinya  terdapat  perbedaan  hasil
belajar  IPS antara siswa kelas IV  yang mengikuti model  cooperative learning tipe  STAD  dengan  siswa  kelas  IV  yang  mengikuti  model  pembelajaran
konvensional.
B. Pembahasan
1. Motivasi  Belajar  IPS  Antara  Siswa  Kelas  IV  Yang  Mengikuti  Model
Cooperative Learning Tipe STAD Dengan Siswa Kelas IV Yang Mengikuti Model Pembelajaran Konvensional
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa terdapat perbedaan motivasi
belajar  IPS  antara  siswa  kelas  IV  SD  yang  mengikuti  model  cooperative learning  tipe  STAD  dengan  siswa  kelas  IV  SD  yang  mengikuti  model
pembelajaran  konvensional.  Hal  ini  ditunjukkan  dari  nilai  t
hitung
lebih  besar daripada  t
tabel
3,8302,042,  apabila  dibandingkan  dengan  nilai  signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai taraf signifikansi 5 0,0000,05.
Berdasarkan  pengamatan  yang  dilakukan  oleh  peneliti  selama  proses pembelajaran berlangsung guru masih menggunakan model konvensional. Pada
proses  pembelajaran  menggunakan  model  konvensional  siswa  kelas  IV  SD belum  menunjukkan  motivasi  yang  tinggi  pada  pembelajaran  mata  pelajaran
IPS.  Hal  ini  disebabkan  karena  siswa  malas,  mengantuk,  bosan,  dan  lain-lain sehingga  tidak  memiliki  motivasi  yang  tinggi  saat  mengikuti  pembelajaran
mata  pelajaran  IPS.  Sebaliknya,  berbeda  dengan  kondisi  sebelumnya.  Setelah siswa diterapkan perlakuan dengan menggunakan  model  cooperative learning
tipe  STAD.  Siswa  terlihat  menjadi  lebih  bersemangat  dan  antusias  mengikuti pembelajaran  IPS  dengan  menggunakan  model  cooperative  learning  tipe
STAD. Siswa merasa pada saat proses pembelajaran berlangsung seperti sedang bermain dan sekaligus belajar, sehingga materi pelajaran mudah diterima oleh
siswa. Pembelajaran  kooperatif  Student  Teams  Achievement  Division  STAD
merupakan  salah  satu  tipe  pembelajaran  kooperatif  yang  paling  sederhana. Dalam  model  pembelajaran  ini,  siswa  dibentuk  ke  dalam  kelompoktim  kecil
yang  beranggotakan  4-5  orang  siswa.    Kelompok  dibentuk  secara  campuran heterogen  dari  berbagai  tingkat  prestasi,  jenis  kelamin,  suku,  status  sosial,
agama,  dan  lain  sebagainya.  Setiap  siswaanggota  kelompok  saling berkerjasama serta berinteraksi guna mencapai tujuan bersama.
Motivasi  merupakan  salah  satu  faktor  yang  penting  dalam  usaha memperoleh  hasil  belajar  yang  tinggi.  Peran  serta  yang  ditimbulkan  oleh
adanya  motivasi  ini  dapat  mempengaruhi  aktivitas  belajarnya,  yang  pada akhirnya  merupakan  suatu  usaha  untuk  mencapai  hasil  belajar  yang  optimal.
Motivasi  belajar  yang  tinggi  dapat  mempengaruhi  segala  aktivitas  belajar dalam  mencapai  tujuannya.  Dengan  demikian  jika  siswa  memiliki  motivasi
yang  tinggi  dalam  belajar  maka  akan  tumbuh  gairah,  merasa  senang  dan semangat  untuk  belajar  sehingga  akan  memperoleh  hasil  belajar  yang  tinggi.
Semakin tinggi  motivasi  belajar siswa maka  siswa dalam melakukan kegiatan belajar tidak merasa bosan dan tekun mengikuti proses pembelajaran di sekolah
maupun di rumah.