B. Penelitian Yang Relevan
Pada bagian ini peneliti memaparkan beberapa hasil penelitian yang relevan sebagai berikut:
1. Penelitian Ni Ketut 2010
yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Terhadap Hasil Belajar IPA Ditinjau Dari Minat
Terhadap Lingkungan Pada Siswa Kelas V SD Se-Desa Simbangkaja Tahun Pelajaran 20102011”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pembelajaran IPA kelas V dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Learning tipe STAD memiliki dampak positif bagi siswa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar IPA pada siswa yang mengikuti model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih tinggi
daripada hasil belajar siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional.
2. P
enelitian Sundari 2014 yang berjudul “Pengaruh Tipe Pembelajaran Student Teams Achievement Division STAD Terhadap Motivasi
Bel ajar IPS Siswa Sekolah Dasar”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh positif yang signifikan terhadap motivasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial yang diajarkan dengan model pembelajaran Student
Teams Achievetment Division STAD pada kelas V SDI Bani Saleh 6 Bekasi.
3. Penelitian I.G.A Diah Mardani
2013 yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Terhadap Hasil Belajar PKn
Ditinjau Dari Motivasi Berprestasi Siswa Kelas 4 SD Gugus I Kuta
Kabupaten Bandung”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1 terdapat perbedaan hasil belajar PKn yang signifikan antara kelompok siswa yang
mengikuti pembelajaran dengan Kooperatif Tipe STAD dengan kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional, 2 terdapat
pengaruh interaksi yang signifikan antara model pembelajaran dan motivasi berprstasi terhadap hasil belajar PKn, 3 untuk kelompok siswa
yang memiliki motivasi berprestasi tinggi, terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil belajar PKn antara kelompok siswa yang mengikuti
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran Konvensional, dan 4 untuk kelompok siswa
yang memiliki motivasi berprestasi rendah, terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil belajar PKn antara kelompok siswa yang mengikuti
pembelajaran dengan kooperatif tipe STAD dan kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional.
4. Penelitian Astiti 2011 yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe STAD dan Motivasi Berprestasi Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Semarapura”. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa; 1 secara keseluruhan, hasil belajar IPS siswa yang belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih
tinggai daripada siswa yang belajar dengan model konvensional, 2 untuk siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi, hasil belajar siswa
yang belajar dengan meodel pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih tinggi daripada siswa yang belajar dengan model pembelajaran
konvensional, 3 untuk siswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah, hasil belajar IPS siswa yang belajar dengan model konvensional
lebih tinggi daripada siswa yang belajar dengan model pembelajaran kooperatife tipe STAD dan 4 terdapat pengaruh interaksi antara model
pembelajaran dengan motivasi berprestasi terhadap hasil belajar siswa. Dari hasil temuan peneliti, disimpulkan bahwa model kooperatif tipe
STAD dan motivasi berprestasi berpengaruh terhadap hasil belajar IPS pada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Semarapura.
Gambar kerangka perbandingan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang dapat dilihat pada gambar 2.1 di bawah ini :
Gambar 2.1. Kerangka Perbadingan Penelitian Sebelumnya.
Cooperative Learning tipe STAD
Ni Ketut
2010 Pembelajaran
kooperatif tipe STAD-hasil Belajar
Ditinjau Dari
Minat Terhadap Lingkungan
Yang Perlu diteliti: Perbedaan Motivasi dan Hasil
Belajar Berdasarkan Model Cooperatif Learning Tipe STAD
Pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD
Motivasi dan Hasil belajar IPS Siswa Kelas IV SD
Sundari 2014 Student Teams Achievetment
Division STAD-motivasi belajar IPS siswa SD
I.G.A Diah Mardani 2013 Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD-hasil belajar PKn Astiti 2011 pembelajaran
kooperatif tipe
STAD- Motivasi
Berprestasi Terhadap Hasil Belajar IPS
Siswa
Dari gambar 2.1 di atas, diketahui bahwa pembelajaran kooperatif tipe STAD berpengaruh terhadap peningkatan motivasi dan hasil belajar
peserta didik, tetapi keempat penelitian tersebut tidak mengukur secara bersamaan variabel motivasi dan hasil belajar peserta didik. Kekhasan dari
penelitian ini adalah peneliti secara langsung memberikan perlakuan terhadap kelompok eksperimen dengan menggunakan model cooperative
learning tipe STAD, dimana peserta didik difasilitasi dengan media-media kongkret serta diberi kebebasan untuk berdiskusi dalam memecahkan
masalah di dalam timkelompok, sehingga peneliti dapat mengetahui apakah ada perbedaan motivasi dan hasil belajar antara kelompok siswa
yang diberi perlakuan menggunakan model Cooperative Learning tipe STAD dengan kelompok siswa yang mengikuti model Pembelajaran
Konvensional pada mata pelajaran IPS siswa kelas IV SD.
C. Kerangka Berpikir
Model pembelajaran merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar peserta didik. Model pembelajaran adalah
kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar
tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran. Semakin tepat guru memilih model
pembelajaran, maka semakin efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, penting bagi guru untuk memilih model pembelajaran yang
sesuai dan tepat dengan memperhatikan tujuan pembelajaran, karakteristik perkembangan peserta didik, kebutuhan peserta didik, materi pelajaran, serta
sumber belajar yang tersedia. Saat ini, pembelajaran IPS di SD masih menggunakan model pembelajaran konvensional ditandai dengan kegiatan
ceramah yang diterapkan oleh guru sehingga proses pembelajaran masih berpusat pada satu arah yaitu pada guru.
Kegiatan pembelajaran IPS masih terfokus pada penguasaan hafalan materi pelajaran, kegiatan peserta didik hanya mencatat materi yang sudah
ada dalam buku teks, serta ceramah guru lebih mendominasi dalam menyampaikan
materi pembelajaran.
Keadaan ini
menyebabkan pembelajaran IPS menjadi kaku, bersifat monoton, dan membosankan bagi
peserta didik, dimana peserta didik berperan sebagai subjek pasif dalam proses pembelajaran di kelas.
Penggunaan model pembelajaran konvensional belum menyentuh karakteristik perkembangan siswa SD pada tahap operasional konkret. Pada
tahap ini, peserta didik masih berfikir atas pengalaman yang konkret atau nyata. Peserta didik belum mampu berfikir secara abstrak, sehingga
pengetahuan yang diperoleh tidak bertahan lama dalam memori kognitif peserta didik. Akibat yang timbul adalah kurangnya motivasi peserta didik
dalam proses pembelajaran sehingga berdampak pada hasil belajar kognitif peserta didik yang rendah pada mata pelajaran IPS.
Pembelajaran IPS di SD masih menekankan pada hasil akhir pencapaian kognitif dan kurang memperhatikan berlangsungnya proses
belajar yang dialami peserta didik. Akibatnya, peserta didik kurang mampu mengembangkan kemampuan berfikir kritis, kemampuan menganalisis
masalah, serta kemampuan memecahkan masalah sehingga berdampak pada hasil belajar peserta didik yang rendah. Oleh karena itu, guru sebagai ujung
tombak pembelajaran bertugas untuk mengubah model pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran
IPS, salah satu caranya yaitu menggunakan model pembelajaran kooperatif. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan model cooperative learning tipe
STAD. Model cooperative learning tipe STAD adalah salah satu model pembelajaran kooperatif dimana peserta didik belajar secara aktif dan
bekerja dalam kelompok-kelompok kecil yang heterogen dan bervariasi dalam tingkat prestasi, jenis kelamin, budaya, dan suku. Pada model
cooperative learning tipe STAD, terdapat presentasi materi yang dilakukan oleh guru selanjutnya peserta didik belajar dan bekerja dalam kelompok-
kelompok heterogen untuk memecahkan masalah dalam pembelajarannya. Jenis model pembelajaran di atas adalah model yang mengutamakan
keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran. Pengggunaan model pembelajaran tersebut melibatkan peserta didik dalam proses pembelajaran,
sehingga guru tidak lagi menjadi pusat pembelajaran teacher centers yang selama ini diterapkan khususnya dalam mata pelajaran IPS, tetapi guru
berperan sebagai fasilitator serta mengarahkan peserta didik dalam proses pembelajaran. Model cooperative learning tipe STAD ini diyakini dapat
menumbuhkan motivasi antar peserta didik karena peserta didik dapat saling