Tabel 4.2. Hasil Perhitungan Peningkatan Hasil Belajar IPS
Kelas Skor
Rata-rata Gain Skor
Bentuk Peningkatan
Pre-test Eksperimen 58,00
66,87 5,57
Post-test Eksperimen 75,75
Pre-test Kontrol 58,20
61,30 Post-test Kontrol
64,40 Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh rata-rata kelas eksperimen
sebesar 66,87 dan rata-rata kelas kontrol sebesar 61,30. Besarnya nilai rata- rata peningkatan dari kelas eksperimen dikurangi nilai rata-rata pada kelas
kontrol yaitu sebesar 5,57. Artinya, hasil belajar IPS siswa kelas IV SD yang mengikuti pembelajaran menggunakan model cooperative learning
tipe STAD lebih efektif dari pada yang diajar menggunakan model konvensional dengan peningkatan nilai rata-rata sebesar 5,57.
2. Prasyarat Analisis Data
Sebelum dilakukan analisis data, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis yang terdiri dari uji normalitas sebaran dan uji homogenitas variansi.
Pengujian normalitas data digunakan untuk menguji apakah data berdistribusi normal atau tidak, apabila data berdistribusi normal maka analisis dapat
dilakukan. Berikut hasil dari uji normalitas sebaran dan uji homogenitas variansi.
a. Uji Normalitas Sebaran
Data pada uji normalitas sebaran ini diperoleh dari hasil pre-test dan post- test, baik di kelas eksperimen maupun di kelas kontrol. Uji normalitas diujikan
pada masing-masing variabel penelitian yaitu pre-test dan post-test kelas
eksperimen maupun kelas kontrol. Uji normalitas sebaran dilakukan menggunakan bantuan komputer program SPSS for windows 13.00 One-Sample
Kolmogorov-Smirnov Test. Data dikatakan berdistribusi normal apabila nilai signifikansi p 0,05 dengan taraf signifikansi
α = 5. Hasil uji normalitas untuk masing-masing variabel penelitian disajikan berikut ini.
Tabel 4.3. Hasil Uji Normalitas Sebaran
Hasil uji normalitas variabel penelitian dapat diketahui bahwa semua variabel pre-test dan post-test kelas eksperimen maupun pre-test dan post-test
kelas kontrol nilai signifikansi Asymp.Sig lebih besar dari 0,05 pada p0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa semua variabel pre-test dan post-test kelas
eksperimen maupun pre-test dan post-test kelas kontrol berdistribusi normal. Secara lengkap perhitungan dapat dilihat pada lampiran uji normalitas.
b. Uji Homogenitas Variansi
Uji homogenitas variansi dimaksudkan untuk mengetahui apakah sampel yang diambil dari populasi berasal dari variansi yang sama dan tidak
menunjukkan perbedaan yang signifikan satu sama lain. Tes statistik yang Variabel
P Sig. Kolmogorov-
Smirnov Z Hitung
Keterangan
Motivasi Belajar
Pre-test eksperimen 0,180
1,097 P 0,05 =
Normal Post-test eksperimen
0,973 0,485
Pre-test kontrol 0,191
1,083 Post-test kontrol
0,944 0,527
Hasil Belajar
Pre-test eksperimen 0,330
0,948 P 0,05 =
Normal Post-test eksperimen
0,582 0,777
Pre-test kontrol 0,350
0,932 Post-test kontrol
0,589 0,773
digunakan adalah uji F, yaitu dengan membandingkan variansi terbesar dan variansi terkecil. Syarat agar variansi bersifat homogen apabila nilai
lebih kecil dari nilai
pada taraf signifikansi α = 5. Hasil perhitungan uji homogenitas data dilakukan dengan bantuan program SPSS for window 13.0
menunjukan bahwa F
h
F
t
, berarti data kedua kelompok tersebut homogen. Adapun hasil analisis uji homogenitas sebaran data kelas eksperimen dan kontrol
saat pre-test dan kelas eksperimen dan kontrol saat post-test adalah sebagai berikut.
Tabel 4.4. Uji Homogenitas Variansi
Dari data di atas menunjukkan bahwa untuk data pre-test dan post-test diketahui nilai F
hitung
F
h
lebih kecil dari F
tabel
F
t
dan nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 p0,05
, artinya data pre- dan post-test kedua kelompok tersebut
bersifat homogen, sehingga memenuhi syarat untuk dilakukan Uji-t.
3. Hasil Uji Hipotesis
a. Hipotesis Pertama
Hipotesis yang diujikan dalam penelitian yaitu terdapat perbedaan motivasi belajar IPS antara siswa kelas IV yang mengikuti model cooperative
learning tipe STAD dengan siswa kelas IV yang mengikuti model pembelajaran
Kelompok Df
F
h
F
t
P Keterangan
Motivasi Belajar
Pre-test 1:38
3,015 4,121 0,091
F
h
Ft = Homogen Post-test
1:38 3,650 4,121
0,064 Hasil
Belajar Pre-test
1:38 0,428 4,121
0,517 F
h
Ft = Homogen Post-test
1:38 3,588 4,121
0,066
konvensional. Hipotesis statistik dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan uji t, dengan t
araf signifikansi α 5. Penghitungan uji t tersebut diselesaikan dengan program SPSS for windows 13.0. Kriteria
hipotesis diterima apabila harga lebih kecil dari
pada taraf signifikasi 5, maka hipotesis ditolak. Sebaliknya, kriteria hipotesis diterima
apabila harga lebih besar dari
pada taraf signifikasi 5, maka hipotesis diterima. Hasil analisis uji t dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.5. Hasil Uji t Motivasi Belajar IPS Siswa
Sumber Mean t
hitung
t
tabel
Sig. Ket.
Post-test Kelas Eksperimen Post-test Kelas Kontrol
76,05 67,55
3,830 2,042 0,000
t
hitung
t
tabel
atau sig0,05 =
signifikan
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa nilai t
hitung
motivasi belajar IPS sebesar 3,830 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Kemudian nilai t
hitung
tersebut dikonsultasikan dengan nilai t
tabel
pada taraf signifikansi
= 0,05, diperoleh t
tabel
2,042 pada df sebesar 38. Hal ini menunjukkan bahwa nilai t
hitung
lebih besar daripada t
tabel
3,8302,042, apabila dibandingkan dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai taraf signifikansi 5
0,0000,05, maka hipotesis pertama diterima. Artinya terdapat perbedaan
motivasi belajar IPS antara siswa kelas IV yang mengikuti model cooperative learning tipe STAD dengan siswa kelas IV yang mengikuti model pembelajaran
konvensional.