35
BAB III DESKRIPSI KESENIAN KETOPRAK DOR OLEH SANGGAR LANGEN
SETIO BUDI LESTARI DI KELURAHAN JATI MAKMUR KECAMATAN BINJAI UTARA KOTA BINJAI
3.1 Sejarah Masuk Ketoprak Dor Di Sumatera Utara
Di dalam tulisan skripsi Tutiek Sugiarti, 1989 tentang Ketoprak Dor, mengatakan bahwa kesenian ketoprak dor masuk ke Sumatera Utara yang Dahulu
Sumatera Timur bermula dari pembukaan lahan-lahan perkebunan tembakau oleh kolonial Belanda pada akhir abad ke-19 di Deli. Dengan meningkatnya jumlah
perkebunan-perkebunan pada waktu itu di ikuti juga dengan lonjakan produksi, kemudian pada tahun 1891 terjadi over produksi yang mengakibatkan pihak pemodal
mencari alternatif tanaman eksplor lain, seperti kopi dan karet.Dengan semakin banyaknya pembukaan lahan perkebunan di Deli pemerintah kolonial Belanda
menggunakan jasa kuli suku Jawa yang tersedia dalam jumlah bessar di pulau Jawa. Angka resmi menunjukkan bahwa pada tahun 1900 kuli kontrak suku Jawa mencapai
sekitar 25.224 jiwa. Dengan banyaknya perpindahan satu kelompok masyarakat dalam jumlah
besar seperti di atas sangat memungkinkan terbawanya tradisi daerah asal baik itu perilaku, sistem sosial, sistem budaya dan lain sebagainya. Bentuk kesenian yang
terbawa salah satunya adalah Ketoprak Dor. Karena secara psikologis dan emosional masih terdapat pengaruh sentral kebudayaan di samping untuk menunjukan eksistensi
kelompok maupun hanya sebagai hiburan semata.
Universitas Sumatera Utara
36 Munculnya group-group ketoprak di perkebunan Sumatera Timur diperkirakan
ada sekitar 1920, dan sejak saat itu kesenian ketoprak di wariskan kepada generasi selanjutnya dengan beberapa perubahan-perubahan. Faktor yang mempengaruhi
munculnya grup-grup ketoprak dor ini adalah karena eksistensi dan identitas komunitas yang didasarkan pada ikatan emosional sebagai satu etnis yang harus tetap
survive di tengah semaraknya budaya-budaya dengan masing-masing pendukungnya, kemudian juga didorong akan perlunya suatu jenis hiburan yang dapat member
kepuasan bagi pendukungya. Dengan penjelasan seperti di atas dapat dimengerti bahwa munculnya ketoprak
dor di perkebunan-perkebunan Sumatera Timur merupakan fenomena yang wajar serta terus berlanjut sampai kini, dan warisan itu disosialisasikan secara
berkesinambungan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Menurut bapak Sudarman yang merupakan seniman dan juga pimpinan
ketoprak dor langen budaya siswa di masa tahun 1970 – 1980an mengatakan bahwa
ketoprak dor ada di Sumatera Utara khususnya di daerah Kabupaten Deli Serdang mulai ada sejak dari jaman ayahnya, tidak tau pastinya tahun berapa sebab bapak
sudarman juga belajar kesenian ketoprak dor secara turun temurun dari ayahnya. Umur bapak sudar sekarang sudah 64 tahun.
6
3.2 Perjalanan Kesenian Ketoprak Dor