Studi Kepustakaan Observasi Wawancara

14 data melalui pemahaman kepustakaan, penulisan juga akan di lakukan dalam beberapa tahapan disamping pengumpulan data, yaitu pemilihan sampel, kerja laboratorium, dan bimbingan, diskusi serta konseling. Sebagai hasil akhir dari menganalisis data adalah membuat laporan yang dalam hal ini adalah penulisan skripsi.

1.5.1 Studi Kepustakaan

Untuk mendukung penulisan mengenai kesenian ketoprak dor penulis juga mencari, memahami serta menggunakan literatur-literatur yang berhubungan sehingga akan dapat membantu memecahkan permasalahan. Di antara berbagai buku yang telah penulis dapat yang berkaitan dengan judul yang telah di sebutkan bertujuan untuk mendapatkan konsep-konsep, teori, serta informasi yang dapat di gunakan sebagai acuan demi pembahasan dan penelitian, dan menambah wawasan penulis mengenai ketoprak dor di Sumatera Utara. Dalam hal ini penulis mempelajari buku-buku tentang kesenian ketoprak dor yang telah di tulis oleh peneliti-peneliti sebelumnya Tutiek Sugiarti 1989, Herry Lisbijanto 2013. Studi kepustakaan juga penulis lakukan terhadap topik-topik lain yang berkaitan dengan penelitian ini, di antaranya pengetahuan tentang upacara adat perkawinan Jawa, sejarah, etnografi, dan lain sebagainya.

1.5.2 Observasi

Satori 2009: 105 mengemukakan bahwa observasi adalah pengamatan langsung terhadapa objek untuk mengetahui keberadaan objek , situasi, kondisi, konteks, ruang beserta maknanya dalam upaya pengumpulan data penelitian. Dalam hal ini penulis berusaha melihat langsung. Dengan demikian dalam mendeskripsikan pertunjukan ketoprak dor penulis akan lebih cermat.

1.5.3 Wawancara

Universitas Sumatera Utara 15 Wawancara yang di maksud disini adalah suatu cara yang di gunakan seseorang untuk tujuan tugas tertentu, mencoba mendapatkan keterangan secara lisan dari seorang responden dan bercakap-cakap serta bertatap muka dengan seseorang Koentjaraningrat, 1990:129. Wawancara yang penulis lakukan dalam penelitian terdiri dari dua kategori, yaitu wawancara terencana dan wawancara tak terencana. Wawancara terencana telah memiliki format pertanyaan yang di susun dengan sistematis sebelum melakukan wawancara, sedangkan wawancara tak terencana merupakan wawancara yang tidak memiliki format atau daftar pertanyaan yang telah di susun sebelumnya. Terkadang wawancara tak terencana bisa muncul dalam wawancara yang telah terencanakan, hal tersebut di sebabkan karena pengetahuan penulis maupun daya ingat penulis yang terganggu oleh situasi dan kondisi.

1.5.4 Perekaman