Sistem Religi dan Kepercayaan .1 Agama

23 12 ANYAMAN 210 Org 13 SENIMAN 50 Org Sumber: Kantor Kecamatan Binjai Utara Berdasarkan data Kantor Lurah se Kecamatan Binjai Utara tahun 2013 di atas dapat disimpulkan bahwa mata pencaharian penduduk Kecamatan Binjai Utara kebanyakan adalah pegawai negeri sipilPNS, petani dan wiraswasta. Dan untuk beberapa pemain ketoprak dor ternyata selain berkesenian untuk ketoprak dor mata pencaharian utamanya ada yang tukang becak, dan petani. Sebab bagi mereka berkesenian di ketoprak dor hanya sebagai sampingan saja. untuk kategori seniman dari beberapa orang ada yang tukang ukir, pelukis dan sebagainya. 2.4 Sistem Religi dan Kepercayaan 2.4.1 Agama Mayoritas penduduk Kecamatan Binjai Utara memeluk agama Islam, yaitu 89,95persen,dari jumlah keseluruhan dari se-kecamatan. Sisanya sebanyak 7,16persen memeluk agama Kristen, agama Budha sebanyak 2,18 persen, pemeluk agama Khatolik sebanyak 0,63 persen, dan pemeluk agama Hindu sebanyak 0,07persen dan sisanya memeluk agama Khong Hu Chu 0,01 persen. Dari uraian di atas dapat di ketahui bahwa keberadaan agama Islam sangatlah besar, sehingga potensi masyarakat suku Jawa dapat di ketahui 50 keberadaannya di Kecamatan Binjai Utara. Universitas Sumatera Utara 24 Gambar 2.4.1.1 : Jumlah Penduduk Kecamatan Binjai Utara Menurut Agama Tahun 2013. Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Binjai Dalam Angka 2014 Umumnya masyarakat Jawa yang akan melakukan hajatan, sebelumnya mereka harus menentukan kapan hajatan itu akan dilaksanakan. Untuk melakukan hajat terlebih dahulu mereka harus menentukan hari baik, hal ini dilakukan untuk menghindari naas yaitu hari yang di anggap tidak baik atau pantang. Jika hajat di lakukan bertepatan dengan geblak yaitu saat meniggalnya salah seorang keluarganya, maka hari tersebut harus segera di hindari agar tidak ada kejadian buruk yang akan menimpa mereka. Berdasarkan tingkat kemurnian dan ketaatan pelaksanaanya ajarannya, masyarakat Jawa membedakan pemeluk agama menjadi dua kelompok, yaitu: 1 Wong Putihan, yaitu orang putih yang dimaksud adalah orang-orang Jawa yang Taat menjalankan ibadah dengan ajaran Islam; 2 Wong Lorek, yaitu orang yang badannya belang-belang hitam dan putih, maksudnya adalah orang yang meyakini terhadap ajaran agama Islam tetapi tidak menjalankan ritual peribadatannya terutama shalat, namun mencampurkan unsur-unsur di luar Islam. Universitas Sumatera Utara 25 Faktor utama yang menjadi pembeda antara Wong Putihan dan Wong Lorek adalah ketaatannya menjalankan ajaran agama Islam yaitu berupa shalat, puasa, zakat, dan naik haji bagi yang mampu. Seseorang yang menjalankan shalat lima waktu dengan rajin di golongkan ke dalam kelompok Wong Putihan meskipun praktek kehidupan keagamanaanya mencampur dengan unsur-unsur di luar Islam. Sedangkan Wong Lorek di berikan kepada orang yang mengaku Islam tetapi tidak mau menjalankan ritual secara Islam terutama shalat Nursilah, 2001:51.

2.5 Upacara-upacara Tradisional dalam Lingkaran Suku Jawa