53 Goro-goro
13
. Kemudian untuk babak cerita konflik atau perkelahian musik pengiringya menggunakan tempo cepat yaitu seperti Patam-patam, terakhir untuk
babak penutup biasanya yang di nyanyikan lagu seperti Gelang Sipatu Gelang dan Injit-Injit Semut.
Untuk gending atau musik Sampak di mainkan secara berulang-ulang, yaitu pada saat memasuki cerita babak baru pada pertunjukan ketoprak dor. Setiap para
pemeran tokoh sudah selesai memerankan tokoh pada babak pertama maka pemain kembali ke balik panggung, dan untuk masuk ke babak dua maka akan di iringi
dahulu dengan gending sampak begitu seterusnya sampai babak penutup.
3.6 Pelaksana Pertunjukan 3.6.1 Sanggar Langen Setio Budi Lestari
Sanggar Langen Setio Budi Lestari adalah nama satu kelompok atau sanggar seni yang ada di Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang.. sanggar ini
merupakan tempat kesenian tradisional Jawa. Nama Langen Setio Budi Lestari itu sendiri merupakan perpaduan dari bahasa Indonesia dan bahasa Jawa. Langen berarti
senang dan, setio yang berarti setia, budi yang berarti tingkah laku, dan lestari yaitu berarti bertahan keberadaanya. Jadi kata Langen Setio Budi Lestari dapat diartikan
sebagai kumpulan orang-orang Jawa yang senang berkesenian dan mempertahankan kesenian.
3.6.2 Sejarah Berdirinya
Sanggar Langen Setio Budi Lestari sudah ada pada tahun 1970an oleh Bapak Jumadi dan pada awalnya pemain ketoprak laki-laki semua yang berjumlah 20 orang
13
Goro-goro dimainkan pada pertunjukan Wayang Kulit pada bagian tengah pertunjukan. Ditandai dengan munculnya para punakawan seperti Semar, Petruk, Bagong, dan Gareng yang
berfungsi sebagai pelawak sekaligus sebagai pembantu tokoh utama. Kecenderungan ini juga dipakai oleh semua seni pertunjukan suku Jawa lihat tulisan Tutiek Sugiarti, 1989 : 46.
Universitas Sumatera Utara
54 dan merupakan satu kampung semua. Awal mula berdirinya para pemain ketoprak dor
ini mencari dana awal dengan cara bergotong royong untuk membeli perlengkapan pertunjukan sendiri. Segala sesuatunya mereka lakukan berdasarkan musyawarah
mufakat bersama antar anggota kelompok kesenian, sebab hal itu dikarenakan sejak awal kemunculannya kelompok ini berdiri sendiri dan tidak ada satu organisasi pun
yang menaunginya. Karena tujuan utama kelompok kesenian ini dibentuk adalah untuk melestarikan serta mengembangkan kesenian tradisionalnya diluar daerah.
Sampai saat ini sanggar Langen Setio Budi Lestari masih bertahan meskipun jumlah pemainnya semakin berkurang, dan karena sanggar ini jugalah maka banyak
masyarakat tahu dan mengenal kesenian tradisional Jawa ini. Sejak awal munculnya hingga saat ini sanggar Langen Setio Budi Lestari
sudah banyak melakukan pertunjukan diberbagai tempat dan acara, baik itu diacara khitanan, kawinan, peresmian, dan pelantikan. Dan dalam setiap pertunjukannya
sanggar Langen Setio Budi Lestari mampu membuat para penonton terhibur dan terkesima dengan pertunjukan maupun cerita yang mereka bawakan. Adapun susunan
kepengurusan sanggar Langen Setio Budi Lestari adalah sebagai berikut : Bapak Jumadi sebagai KetuaPimpinan, Bapak Suparman sebagai Sekretaris.
3.6.3 Keanggotaan
Anggota sanggar Langen Setio Budi Lestari terdiri dari para peminat dan pecinta seni. Yang dapat diterima menjadi anggota sanggar Langen Setio Budi Lestari
adalah orang-orang yang suka dan senang berkesenian, serta orang-orang yang ingin mengetahui mempelajari dan mengembangkan budayanya. Pada awalnya yang
menjadi anggota sanggar Langen Setio Budi Lestari adalah orang-oranag Jawa perantau, namun seiring berjalannya sanggar ini di setiap generasinya ada yang
Universitas Sumatera Utara
55 berasal dari masyrakat sekitar, anggota keluarga dan kerabat. Untuk menjadi anggota
sanggar Lengen Setio Budi Lestari sangatlah mudah serta tidak memerlukan prosedur. Bagi masyarakat yang berminat mempelajari tentang kesenian Jawa cukup datang,
belajar dan mengikuti latihan dengan baik sudah resmi dianggap sebagai anggota sanggar.
3.6.4 Pelatihan