Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMD 151
tercatat sebanyak 642.848 unit usaha atau tumbuh sebesar 1 dari tahun 2002, dengan nilai investasi 11.498 milyar Rupiah, yang menghasilkan nilai produksi
sebesar 11.106 milyar Rupiah dan mampu menyerap 2.341.112 orang tenaga kerja. Pada tahun 2004 unit usaha Industri tumbuh 1,41 persen atau menjadi 653.859 Unit
Usaha dengan nilai investasi 12.238 milyar Rupiah, yang menghasilkan nilai produksi sebesar 11.775 milyar Rupiah dan mampu menyerap 2.404.922 orang tenaga kerja.
A. SASARAN
Sasaran yang akan dicapai dalam rangka pembangunan Industri untuk jangka menengah adalah sebagai berikut :
1. Pada skala industri besar dan menengah diperkirakan akan meningkatnya
jumlah unit usaha naik sebesar 6 dari kondisi tahun 2004, nilai investasi naik sebesar 12 dari tahun 2004, nilai produksi naik sebesar 17 dari
kondisi tahun 2004 serta penyerapan tenaga kerja naik 13 dari kondisi tahun 2004.
2. Pada skala industri kecil dan kerajinan diperkirakan akan meningkatnya
jumlah unit usaha naik sebesar 7 dari kondisi tahun 2004, nilai investasi naik sebesar 17 dari tahun 2004, nilai produksi naik sebesar 13 dari
kondisi tahun 2004 serta penyerapan tenaga kerja naik 10 dari kondisi tahun 2004.
3. Melanjutkan program Revitalisasi, Konsolidasi dan Restrukturisasi Industri
serta memperkuat struktur Industri untuk membangun pilar-pilar industri masa depan
4. Meningkatkan
komponen lokal
dan sumberdaya
lokal dengan
mengoptimalkan potensi pasar di dalam negeri. 5.
Meningkatkan daya saing industri terpilih dan meningkatkan ekspor serta mengembalikan kinerja Industri yang terpuruk akibat krisis.
6. Terciptanya iklim usaha yang lebih kondusif baik bagi Industri yang sudah
ada maupun investasi baru dalam bentuk tersedianya layanan umum yang baik dan bersih dari KKN, sumber-sumber pendanaan yang
terjangkau, dan kebijakan fiskal yang menunjang sehingga mampu
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMD 152
menumbuhkan industri potensial. Peningkatan pangsa sektor Industri Manufaktur di pasar domestik, baik untuk bahan baku maupun produk
akhir, sebagai cerminan daya saing sektor ini dalam menghadapi produk- produk impor serta mempercepat pertumbuhan IKM, khususnya Industri
Menengah. 7.
Menciptakan usaha industri yang tangguh dengan keluaran diharapkan dapat mengatasi masalah pengangguran dan kemiskinan dengan
menciptakan lapangan kerja baru serta percepatan perkembangan ekonomi dan pemerataannya.
8. Meningkatnya proses alih teknologi dari foreign direct investment FDI
yang dicerminkan dari meningkatnya pemasokan bahan antara dari produk lokal dan meningkatkan kandungan bahan bakupenolong lokal.
9. Meningkatnya penerapan standardisasi produk Industri manufaktur
sebagai faktor penguat daya saing produk serta meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi.
B. ARAH KEBIJAKAN