ARAH KEBIJAKAN Peningkatan Daya Saing Industri Manufaktur

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMD 152 menumbuhkan industri potensial. Peningkatan pangsa sektor Industri Manufaktur di pasar domestik, baik untuk bahan baku maupun produk akhir, sebagai cerminan daya saing sektor ini dalam menghadapi produk- produk impor serta mempercepat pertumbuhan IKM, khususnya Industri Menengah. 7. Menciptakan usaha industri yang tangguh dengan keluaran diharapkan dapat mengatasi masalah pengangguran dan kemiskinan dengan menciptakan lapangan kerja baru serta percepatan perkembangan ekonomi dan pemerataannya. 8. Meningkatnya proses alih teknologi dari foreign direct investment FDI yang dicerminkan dari meningkatnya pemasokan bahan antara dari produk lokal dan meningkatkan kandungan bahan bakupenolong lokal. 9. Meningkatnya penerapan standardisasi produk Industri manufaktur sebagai faktor penguat daya saing produk serta meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi.

B. ARAH KEBIJAKAN

Dalam rangka mewujudkan sasaran di atas, arah kebijakan pembangunan Industri Jawa Timur adalah sebagai berikut: 1. Peningkatan nilai tambah dan produktivitas melalui pengembangan Industri dalam rangka pengembangan rantai nilai untuk membentuk Industri-Industri yang kuat, meningkatkan nilai tambah dari setiap produk yang dibuat baik pada industri ataupun pada rantai nilainya, memperpanjang rantai nilai baik dengan meningkatkan inovasi maupun penguasaan pasar, meningkatkan efisiensi rantai nilai untuk meningkatkan keseluruhan produktivitas. 2. Pengembangan klaster Industri dengan memperkuat industri-industri yang terdapat dalam rantai nilai, yang mencakup Industri inti, industri terkait, dan industri pendukung, dengan keunggulan lokasi, yang dapat mendorong keunggulan komparatif menjadi keunggulan kompetitif; Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMD 153 Memperkuat keterkaitan antar klaster dalam satu sektor maupun dengan klaster pada sektor lainnya, sekaligus mendorong kemitraan antara IKM dengan perusahaan besar dan kaitan interaktif yang relevan lainnya, sehingga membentuk jaringan industri serta struktur yang mendukung peningkatan nilai tambah melalui peningkatan produktivitas; Mendorong tumbuhnya industri terkait yang memerlukan suplai bahan baku dan penolong yang sama, sehingga memperkuat partnership antara Industri inti, terkait, dan pendukung; memfasilitasi upaya-upaya pemasaran dalam maupun luar negeri. 3. Pengembangan lingkungan bisnis yang nyamankondusif dengan mengembangkan infrastruktur pendidikan dan pelatihan di bidang teknik dan manajerial; memperluas infrastruktur fisik; memperluas infrastruktur bisnis jasa, termasuk jasa profesi dan jasa publik; mengembangkan riset dan teknologi untuk meningkatkan inovasi yang berorientasi pasar; menyempurnakan dan mengimplementasikan perangkat hukum yang terkait dengan pengembangan dunia usaha; menyempurnakan kebijakan perdagangan dan kebijakan investasi dalam rangka mendukung pengembangan industri. 4. Pembangunan industri yang berkelanjutan dengan memperhatikan aspek lingkungan dalam pengembangan industri sehingga menghasilkan produksi bersih; melakukan sosialisasi produksi bersih terutama terhadap industri-industri yang berpotensi menghasilkan limbah; menginternalisasikan biaya pengelolaan lingkungan ke dalam biaya produksi; mengembangkan zero waste industries; dan mengembangkan industri berbahan baku lokal yang terbaharukan. 5. Mengembangkan IKM agar perannya setara dengan industri besar sehingga merupakan fondasi perekonomian yang kokoh dan mewujudkan IKM yang mandiri dan atau mendukung industri besar dalam satu kerangka kerjasama yang sederajat dan saling menguntungkan. 6. Mendorong revitalisasi industri untuk meningkatkan daya saing industri. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMD 154 7. Mendorong investasi industri baru, selama ini pertumbuhan investasi domestik dan luar negeri mengalami kinerja yang sangat rendah dan cenderung stagnan maka beberapa jenis industri yang menjadi prioritas untuk dikembangkan adalah: Industri Minyak; Industri Batu-batuan perhiasan dan industri garam. 8. Mengintegrasikan pembangunan industri di utara dan selatan Jawa Timur yang selama ini masih terjadi ketimpangan. Jenis industri yang menjadi prioritas untuk dilakukan integrasi adalah: industri pengolahan kayu dan produk dari kayu serta industri pengolahan kulit.

C. PROGRAM-PROGRAM PEMBANGUNAN