SASARAN. Percepatan Pembangunan Infrastruktur 1.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMD 182 Kegiatan Utama : 1. Revitalisasi dan optimalisasi kelembagaan IPTEK termasuk akreditasi pranata LITBANG; 2. Pengembangan pusat-pusat IPTEK science center dan aktualisasi peran unit inkubator dan unit pelayanan teknis dalam fungsi intermediasi; 3. Peningkatan sistem manajemen IPTEK terpadu. Kegiatan Penunjang : 1. Optimalisasi kinerja Dewan Pakar Propinsi dalam perumusan kebijakan pengembangan iptek daerah; 2. Peningkatan kuantitas dan kualitas, serta optimalisasi dan mobilisasi potensi SDM iptek melalui kerjasama nasional maupun internasional. 3.4.7. Percepatan Pembangunan Infrastruktur 3.4.7.1. Sumber Daya Air Air merupakan kebutuhan pokok manusia untuk melangsungkan kehidupan dan meningkatkan kesejahteraannya. Pembangunan di bidang sumber daya air pada dasarnya adalah upaya untuk memberikan akses secara adil kepada seluruh masyarakat untuk mendapatkan air agar mampu berperikehidupan yang sehat, bersih, dan produktif. Selain itu, pembangunan di bidang sumber daya air juga ditujukan untuk mengendalikan daya rusak air agar tercipta kehidupan masyarakat yang aman.

A. SASARAN.

Sasaran umum pembangunan sumber daya air adalah: 1 tercapainya pola pengelolaan sumber daya air yang terpadu dan berkelanjutan; 2 terkendalinya potensi konflik air; 3 terkendalinya pemanfaatan air tanah; 4 meningkatnya kemampuan pemenuhan kebutuhan air bagi rumah tangga, permukiman, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMD 183 pertanian, dan industri dengan prioritas utama untuk kebutuhan pokok masyarakat dan pertanian rakyat; 5 berkurangnya dampak bencana banjir dan kekeringan; 6 terkendalinya pencemaran air; 7 terlindunginya daerah pantai dari abrasi air laut terutama pada pulau-pulau kecil, daerah perbatasan, dan wilayah strategis; 8 meningkatnya partisipasi aktif masyarakat; 9 meningkatnya kualitas koordinasi dan kerjasama antar instansi; 10 terciptanya pola pembiayaan yang berkelanjutan; 11 tersedianya data dan sistem informasi yang aktual, akurat dan mudah diakses; dan 12 pulihnya kondisi sumber- sumber air, sarana dan prasarana sumber daya air, ketersediaan air baku bagi masyarakat, pengendalian banjir terutama pada daerah perkotaan. Sedangkan sasaran yang akan dicapai sampai dengan tahun 2008 antara lain adalah 1 meningkatnya kapasitas tampung air baku dari 1.167,33 jt M3 menjadi 1.187,64 jt M3 1,74 ; 2 Berkurangnya kerusakan jaringan irigasi hingga mencapai 30 dari seluruh luas areal irigasi; 3 Meningkatnya areal sawah tadah hujan menjadi areal irigasi teknis hingga 3.225 Ha; 4 Pemenuhan kebutuhan air baku bagi berbagai kepentingan mencapai 88,47 atau sebesar 38.503,699 jt M3 tahun; 5 Berkurangnya daerah genangan akibat banjir hingga mencapai 19.967 Ha atau sebesar 54,57 ; 6 Berkurangnya daerah kekeringan hingga mencapai 11.597,587 Ha atau sebesar 35,7 ; 7 Meningkatnya kinerja lembaga dan Badan Pengelola Sumberdaya Air melalui pembentukan Dewan Sumberdaya Air di tingkat Propinsi dan empat Daerah Wilayah Sungai; 8 Terbentuknya HIPPA mandiri sebanyak 332 buah gabungan HIPPA dan 15 buah Induk HIPPA.

B. ARAH KEBIJAKAN