SASARAN Perbaikan pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Fungsi

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMD 226

A. SASARAN

Berdasarkan permasalahan yang ada, sasaran pembangunan sumber daya alam dan pelestarian lingkungan hidup adalah membaiknya pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian lingkungan hidup dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 1. Terwujudnya tegaknya hukum, khususnya dalam pemberantasan pembalakan liar illegal logging; 2. Peningkatan kapasitas kelembagaan pengelola hutan; 3. Rehabilitasi hutan dan lahan kritis; 4. Kelestarian kawasan konservasi. 5. Terwujudnya Minimnya pelanggaran dan perusakan sumberdaya pesisir dan laut 6. Membaiknya pengelolaan ekosistem pesisir, laut, dan pulau-pulau kecil. 7. Terpenuhinya kebutuhan air bersih dan kelestarian air tanah; 8. Fasilitasi dan penerapan teknologi tepat guna; 9. Pencegahan dan pemulihan kerusakan lingkungan pertambangan serta pengendalian bencana kegeologian. 10. Berkurangnya pencemaran air dan tanah di kota-kota besar disertai pengendalian dan pemantauan terpadu antar sektor; 11. Membaiknya kualitas udara perkotaan khususnya di Surabaya yang didukung oleh perbaikan manajemen dan sistem transportasi kota yang ramah lingkungan; 12. Mengurangi luas lahan kritis di dalam kawasan hutan di Tahura R. Soerjo dari 14.000 Ha menjadi 11.000 Ha; 13. Mengurangi luas hutan mangrove yang rusak seluas sekitar 100 Ha per tahun; Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMD 227 14. Teridentifikasinya Cekungan Air Tanah CAT dari 16 CAT menjadi 19 CAT, dan 17 kawasan sulit air menjadi 13 kawasan serta 3 kawasan konservasi menjadi 9 kawasan; 15. Tercapainya kualitas air sungai, yaitu 20 dari nilai parameter kunci baku mutu; 16. Tercapainya kualitas udara ambien di perkotaan, yaitu 30 dari nilai parameter kunci baku mutu udara ambien; 17. Tercapainya pengelolaan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun B3, yaitu sebesar 40 dari total potensi limbah B3 yang dihasilkan. 18. Meningkatnya perencanaan di wilayah perbatasan, strategis cepat tumbuh dan tertinggal, metropolitan-kota besar dan kawasan prospektif yang terintegrasi menjadi kurang lebih 20 kawasan. 19. Ditetapkannya revisi RTRWP Jawa Timur dalam Peraturan Daerah dan optimalisasi peran rencana tata ruang wilayah sebagai media koordinasi pembangunan antar sektor dan antar wilayah. 20. Meningkatnya ratio luas hutan eksisting terhadap rencana menjadi kurang lebih 30. 21. Meningkatnya penerbitan sertifikasi tanah menjadi kurang lebih 40,97. 22. Meningkatnya pemetaan tanah menjadi kurang lebih 26,47. 23. Meningkatnya penyelesaian masalah tanah menjadi kurang lebih 82,27. 24. Meningkatnya basis data tanah desa menjadi kurang lebih 2,52.

B. ARAH KEBIJAKAN