Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMD 190
3. Pembangunan sumur-sumur air tanah dengan memperhatikan prinsip-prinsip conjuctive use pada daerah-daerah rawan air, pulau-
pulau kecil, dan daerah tertinggal.
Kegiatan Pendukung :
1. Melakukan studi penelitian, kajian, dan lain-lain dalam rangka peningkatan sumberdaya air;
2. Sinkronisasi kegiatan antara penyediaan air baku dengan kegiatan pengolahan dan distribusi;
3. Pembangunan prasarana air baku dengan pemanfaatan air tanah perlu dibatasi dan diprioritaskan pada daerah yang kekeringan,
karena eksploitasi yang berlebihan akan mengganggu keseimbangan lingkungan penurunan muka air tanah, intrusi air laut dan lain-lain.
d. Program Pengendalian Banjir Dan Pengamanan Pantai
Program ini ditujukan untuk mengurangi tingkat risiko dan periode genangan banjir, serta menanggulangi akibat bencana banjir dan abrasi
pantai yang menimpa daerah produksi, permukiman, dan sarana publik lainnya sehingga dampak bencana banjir dan kekeringan dapat dikurangi
dan terlindunginya daerah pantai dari abrasi air laut terutama pada pulau- pulau kecil, daerah perbatasan, dan wilayah strategis yang akan diarahkan
pada satuan wilayah sungai Brantas, Bengawan Solo, Madura dan Pekalen Sampean.
Kegiatan utama :
1. Operasi dan pemeliharaan serta perbaikan alur sungai di seluruh Daerah Aliran Sungai;
2. Rehabilitasi, operasi dan pemeliharaan prasarana pengendali banjir dan pengamanan pantai, termasuk tanggul dan normalisasi sungai;
3. Pembangunan prasarana pengendali banjir dan pengamanan pantai terutama pada daerah-daerah rawan bencana banjir dan abrasi air
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMD 191
laut pada wilayah strategis, daerah tertinggal, seperti pembangunan Lower Solo River Improvement Project LSRIP Phase II.
Kegiatan Penunjang :
1. Melakukan studi penelitian, kajian, dan lain-lain dalam rangka pengendalian banjir;
2. Mengendalikan aliran air permukaan run off di daerah tangkapan air dan badan-badan sungai melalui pengaturan dan penegakkan
hukum; seperti penertiban stren kali, dan lain-lain. 3. Menggali dan mengembangkan budaya masyarakat setempat dalam
mengendalikan banjir; 4. Melakukan pengamanan daerah pantai dengan memprioritaskan pada
pananaman tanaman bakau pada daerah pantai.
II. P
ROGRAM PENUNJANG
:
a. Program Penataan Kelembagaan Dan Ketatalaksanaan
Program ini ditujukan untuk mewujudkan kelembagaan yang efektif sehingga potensi konflik air dapat dikendalikan; partisipasi masyarakat
meningkat, kualitas koordinasi dan kerjasama antar instansi meningkat; pola pembiayaan yang berkelanjutan dapat tercipta; tersedia data dan
sistem informasi yang aktual, akurat, dan berkelanjutan. Program ini diarahkan pada satuan wilayah sungai Brantas, Bengawan Solo, Madura
dan Pekalen Sampean
Kegiatan Utama:
1. Penyusunan penyesuaian Peraturan Daerah tentang Pengelolaan Sumber Daya Air, Peraturan Daerah tentang Sungai, Peraturan
Daerah tentang Pengusahaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai, Peraturan Daerah tentang Irigasi, Peraturan Daerah tentang
Pembiayaan Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai, Peraturan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMD 192
Daerah tentang Perum Jasa Tirta I, Peraturan Daerah tentang Perum Jasa Tirta II;
2. Peraturan Gubernur tentang Pembentukan Dewan Sumber Daya Air Propinsi;
3. Penataan dan perkuatan kelembagaan pengelola sumber daya air daerah provinsi, maupun daerah kabupatenkota;
4. Pembentukan wadah koordinasi pengelolaan sumber daya air tingkat provinsi, tingkat SWS, danatau tingkat kabupatenkota;
5. Perkuatan 9 sembilan Balai pengelolaan sumber daya air yang tersebar di Jawa Timur.
Kegiatan Penunjang :
1. Pembangun sistem informasi dan pengelolaan data yang dapat memenuhi kebutuhan data dan informasi yang akurat, aktual, dan
mudah diakses; 2. Pembentukan jaringan dan kelembagaan pengelola data dan sistem
informasi serta penyiapan dan pengoperasian decision support system DSS;
3. Peningkatan partisipasi
masyarakat dalam
pengembangan, pengelolaan, dan konservasi sungai, danau, dan sumber air lainnya;
4. Peningkatan kemampuan dan pemberdayaan masyarakat dan Himpunan Petani Pemakai Air HIPPA dalam hal teknis, organisasi,
dan administrasi pengembangan dan pengelolaan irigasi dan sumber daya air lainnya;
5. Penegakan hukum dan peraturan terkait dengan pengelolaan sumber daya air;
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMD 193
3.4.7.2. Transportasi
Transportasi secara umum berfungsi sebagai katalisator dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan pengembangan wilayah. Pada umumnya infrastruktur
transportasi mengemban fungsi pelayanan public dan sebagai industri jasa. Untuk mendukung terwujudnya kesejahteraan masyarakat, fungsi
pelayanan umum transportasi adalah melalui penyediaan jasa transportasi guna mendorong pemerataan pembangunan, melayani kebutuhan masyarakat luas
dengan harga terjangkau baik di perkotaan maupun perdesaan, mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat di wilayah pedalaman dan terpencil,
melancarkan mobilitas distribusi barang dan jasa serta mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi regional. Oleh sebab itu pembangunan transportasi diarahkan
untuk meningkatkan pelayanan jasa transportasi secara efisien, andal, berkualitas, aman dan dengan harga terjangkau. Transportasi antarwilayah akan membuka peluang
terjadinya perdagangan antarwilayah dan mengurangi perbedaan harga antarwilayah, serta meningkatkan mobilitas tenaga kerja sehingga mengurangi konsentrasi keahlian dan
keterampilan pada beberapa wilayah. Dengan adanya pemerataan keterampilan dan keahlian, maupun biaya antarwilayah, maka akan mendorong terciptanya kesamaan
kesempatan pembangunan wilayah. Pemerataan pelayanan transportasi secara adil dan demokratis juga diarahkan agar setiap lapisan masyarakat bisa mendapatkan kebutuhan
pelayanan jasa transportasi secara mudah dan terjangkau. Secara umum, kendala yang dihadapi sektor transportasi meliputi aspek
kapasitas, kondisi, jumlah dan kuantitas prasarana dan sarana fisik; kelembagaan dan peraturan; sumber daya manusia; teknologi; pendanaaninvestasi; serta manajemen,
operasi dan pemeliharaan. Sehingga sasaran umum pembangunan transportasi adalah: meningkatnya kondisi dan kualitas prasarana dan sarana; meningkatnya jumlah dan
kualitas pelayanan transportasi, terutama keselamatan transportasi regional; meningkatnya kualitas pelayanan transportasi yang berkesinambungan dan ramah lingkungan, serta
sesuai dengan standar pelayanan yang dipersyaratkan; meningkatnya mobilitas dan distribusi wilayah; meningkatnya pemerataan dan keadilan pelayanan transportasi baik
antar wilayah maupun antar golongan masyarakat di perkotaan, perdesaan, maupun daerah terpencil dan perbatasan; dan khusus untuk daerah yang terkena bencana akan
dilakukan program rehabilitasi sarana dan prasarana transportasi.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMD 194
Untuk mencapai sasaran tersebut, maka kebijakan umum pembangunan transportasi diarahkan pada : kebijakan pembangunan prasarana dan sarana transportasi;
kebijakan untuk meningkatkan keselamatan transportasi secara terpadu; kebijakan untuk meningkatkan mobilitas dan distribusi regional; kebijakan pembangunan transportasi yang
berkelanjutan; kebijakan pembangunan transportasi terpadu yang berbasis pengembangan wilayah; kebijakan membangun dan memantapkan terwujudnya sistem transportasi
wilayah dan lokal secara bertahap dan terpadu; kebijakan untuk melanjutkan restrukturisasi kelembagaan dan peraturan perundangan transportasi dan peraturan
pelaksanaannya; kebijakan untuk mendorong pengembangan industri jasa transportasi yang bersifat komersial di daerah yang telah berkembang dengan melibatkan peran serta
swasta dan masyarakat dan meningkatkan pembinaan pelaku transportasi daerah; dan kebijakan pemulihan jalur distribusi dan mobilisasi di wilayah-wilayah yang terkena dampak
bencana secara terpadu.
I. PRASARANA JALAN A. SASARAN
Sasaran umum Pembangunan Prasarana Jalan adalah : 1
Terwujudnya Jalan dan Jembatan pada Ruas Jalan Nasional dan Propinsi yang memiliki daya dukung serta kapasitas yang memadai.
2 Terwujudnya Sistem Jaringan Jalan untuk mendukung Kawasan
Strategis Potensial. 3
Terbangunnya Jembatan Surabaya – Madura. 4
Meningkatnya aksesbilitas wilayah yang sedang dan belum berkembang melalui dukungan pelayanan prasarana jalan terutama di wilayah
pedesaan, daerah terpencilterisolir maupun wilayah kepulauan. 5
Terwujudnya peran Swasta dalam penyelenggaraan prasarana jalan. 6
Terealisasinya pembangunan jalan bebas Hambatan TOL 7
Terbangunnya kembali Jalan dan Jembatan yang rusak akibat bencana alam.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMD 195
Sedangkan sasaran yang ingin dicapai sampai dengan Tahun 2008 adalah :
1. Tercapainya kondisi mantap jalan Propinsi sebesar 90,90 dan jalan
eks Propinsi sebesar 83,14 serta Jalan Strategis Potensial sebesar 73,07;
2. Terbangunnya sebagian jaringan Jalan Lintas Selatan Jawa Timur;
3. Selesainya Pembangunan Jembatan Nasional Suramadu. 100 baik
fisik maupun pembebasan lahan; 4.
Dibangunnya Jalan Tol Simpang Susun Waru – Tanjung Perak Waru- Juanda, Gempol – Pasuruan, Gempol – Malang, Surabaya – Mojokerto
dan Waru – Wonokromo – Tanjung Perak.
B. ARAH KEBIJAKAN
Arah kebijakan pembangunan prasarana jalan adalah : 1
Penanganan seluruh ruas jalan dangan mengutamakan Pemeliharaan Rutin dan Berkala.
2 Meningkatkan daya dukung dan kapasitas jalan dan jembatan untuk
mengantisipasi pertumbuhan lalu lintas. 3
Membangun Sistim Jaringan Jalan Lintas Selatan dalam rangka pengembangan Wilayah Selatan Jawa Timur.
4 Membangun Jembatan Surabaya – Madura SURAMADU dalam rangka
pengembangan Wilayah. 5
Mendukung dan memfasilitasi pembangunan Jaringan Jalan Bebas Hambatan TOL sebagai Upaya mengatasi kemacetan lalu lintas.
6 membangun Sistim Jaringan Jalan yang mendukung Kawasan Strategis
Potensial. 7
Mengembangkan rencana induk sistem jaringan jalan Propinsi yang mengacu kepada Kebijakan Tata Ruang Wilayah Propinsi Jawa Timur.
8 Menumbuhkan sikap profesionalisme dan kemandirian institusi dan SDM
bidang penyelenggaraan prasarana jalan.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMD 196
9 Mendorong peranserta aktif masyarakat dan swasta untuk pembiayaan
pembangunan prasarana jalan. 10 Melakukan Tindakan segera dalam penanganan darurat akibat bencana
alam.
C. PROGRAM-PROGRAM PEMBANGUNAN I. P
ROGRAM
U
TAMA
a. Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Jalan dan Jembatan