Pengertian Emosi Pengertian Kecerdasan Emosional

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa emosi adalah suatu perasaan efek yang mendorong individu untuk merespon atau bertingkah laku terhadap stimulus, baik yang berasal dari dalam maupun luar dirinya.

2. Pengertian kecerdasan Emosional

Kecerdasan emosional merupakan istilah yang belum lama dikenal baik di dunia psikologi dan sosial pada umumnya. Sebagai sandingan IQ, aspek terpenting Kecerdasan emosional berada pada mental dan emosi. Topik tentang Kecerdasan emosional menjadi ramai dibicarakan oleh masyarakat luas setelah terbitnya buku karya Daniel Goleman pada tahun 1995 yang berjudul Emotional Intelligence. Istilah kecerdasan emosional pertama kali dilontarkan pada tahun 1990 oleh psikolog Peter Salovey dari Yale University dan John Mayer dari University of New Hampshire. Sebuah model pelopor lain untuk kecerdasan emosi diajukan dalam tahun 1980-an oleh Reuven Bar-On, seorang psikolog Israel. Salovey dan Mayer mendefinisikan kecerdasan emosional sebagai kemampuan memantau dan mengendalikan perasaan sendiri dan orang lain, serta menggunakan perasaan-perasaan itu untuk memadu pikiran dan tindakan. 9 Mengutip pendapat Cooper dan Sawaf dalam buku Revolusi Kecerdasan Abad 21 mendefinisikan Kecerdasan Emosional nsebagaimana dibawah ini: “Emotional Intellegence is the ability to sense, un derstand, and effectively apply the power and acumen of emotions as a source of human energy, information, connection, and influence. kecerdasan emosional adalah kemampuan merasakan, memahami, dan secara 9 Daniel Goleman, op.cit., h. 513 efektif mengaplikasikan kekuatan serta kecerdasan emosi sebagai energy manusia, informasi, hubungan dan pengaruh”. 10 Lingkungan sangat berpengaruh terhadap kecerdasan emosional, tidak bersifat menetap, dan dapat berubah-ubah setiap saat. Untuk itu peranan lingkungan terutama orangtua pada masa kanak-kanak sangat mempengaruhi dalam pembentukan kecerdasan emosional. Gardner mengemukakan kecerdasan emosional sebagai kemampuan seseorang untuk memecahkan masalah dan menghasilkan produk dalam suatu setting yang bermacam-macam dalam situasi yang nyata. 11 Dalam buku Frame Of Mind, Gardner menyatakan bahwa bukan hanya satu jenis kecerdasan yang monolitik yang penting untuk meraih sukses dalam kehidupan, melainkan ada spectrum kecerdasan yang lebar dengan tujuh varietas utama yaitu naturalistik, linguistik, matematikalogika, spasial, kinestetik, musik, interpersonal dan intrapersonal. Kecerdasan ini dinamakan oleh Gardner sebagai kecerdasan pribadi yang oleh Daniel Goleman disebut sebagai kecerdasan emosional. 12 Menurut Gardner, “Kecerdasan antarpribadi adalah kemampuan untuk memahami orang lain : apa yang memotivasi mereka, bagaimana mereka bekerja, bagaimana bekerja bahu-membahu dengan mereka. Tenaga-tenaga penjualan yang sukses , para guru, dokter dan pemimpin keagamaan semuanya orang-orang yang mempunyai tingkat kecerdasan pribadi yang tinggi. Kecerdasan intrapribadi adalah kemampuan korelatif, tetapi terarah. Ke dalam kemampuan tersebut adalah kemampuan membentuk model diri sendiri yang diteliti dan mengacu pada diri serta kemampuan untuk menggunakan model tadi sebagai alat untuk menempuh kehidupan secara efektif” 13 . 10 Iskandar, Psikologi Sebuuah Orientasi baru, Ciputat: gaung Persada Press, 2009, h. 53 11 Ibid. 12 Daniel Goleman,Kecerdasan Emosional ,Terj dari Emotinal Intellegence oleh T. Hermaya Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2007, Cet. 7 h. 50-53 13 Ibid., h. 52 Dalam rumusan lain Gadner mencatat bahwa inti kecerdasan antarpribadi itu mencangkup “kemampuan untuk membedakan dan menanggapi dengan tepat suasana hati, tempramen, motivasi dan hasrat orang lain”. Dalam kecerdasan antarpribadi yang merupakan kunci menuju pengetahuan diri, ia mencantumkan “akses menuju perasaan- perasaan tersebut serta memanfaatkannya untuk menuntun tingkah laku”. 14 Kedua jenis kecerdasan yang dikemukakan oleh Gardner ini jelas memperlihatkan kaitan yang erat dengan pengertian kecerdasan emosional sebagaimana yang dikemukakan oleh Salovey dan Mayer. Hanya saja di sini terdapat perbedaan di antara keduanya, yaitu dalam hal ini Gardner serta rekan-rekannya tidak mengejar secara lebih terperinci peran perasaan dalam kecerdasan, mereka lebih memfokuskan pada pemahaman tentang perasaan dan dari sudut pandang bagaimana kognisi melihat emosi. Fokus ini barangkali secara tidak sengaja menyebabkan belum terjelajahinya lautan emosi yang begitu kaya dan yang membuat kehidupan batin dan hubungan-hubungan menjadi begitu kompleks. 15 Sedangkan kecerdasan emosional menurut Daniel Goleman adalah kemampuan mengenali perasaan kita sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri dan kemampuan mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan dalam hubungan dengan orang lain. 16 Orang-orang yang terampil dalam kecerdasan sosial dapat menjalin hubungan dengan orang lain dengan cukup lancar, peka membaca reaksi dan perasaan mereka, mampu memimpin dan mengorganisir, dan pintar menangani perselisihan yang muncul dalam setiap kegiatan manusia. Mereka adalah pemimpin-pemimpin alamiah, orang yang mampu 14 Ibid., h. 53 15 Ibid., h. 53 16 Daniel Goleman, op. cit, h. 512 menyuarakan perasaan kolektif serta merumuskannya dengan jelas sebagai penduan bagi kelompok untuk meraih sasaran. Mereka adalah jenis orang yang disukai oleh orang disekitarnya karena secara emosional mereka menyenangkan. Mereka membuat orang lain merasa tenteram, dan menimbulkan, komentar, “menyenangkan sekali bergaul dengannya. ” 17 Dalam penelitian ini penulis memilih pada pendekatan yang digunakan oleh Daniel Goleman, yang lebih mengarah kepada peranan emosi dalam pembentukan kecerdasan emosional antara lain, kemampuan mengenali perasaan kita sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri, kemampuan mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan dalam hubungan dengan orang lain.

B. Kecakapan-kecakapan Utama Kecerdasan Emosional

Dalam definisi yang dikemukakan oleh Salovey dan Mayer serta Daniel Goleman, disebutkan beberapa kemampuan utama yang harus dimiliki yang berhubungan dengan kecerdasan emosional. Kemampuan-kemampuan tersebut mencakup lima wilayah utama kecerdasan emosional yaitu:

1. Mengenali Emosi Diri

Mengenali emosi diri merupakan dasar kecerdasan emosional. kemampuan untuk memantau perasaan dari waktu ke waktu merupakan hal penting bagi wawasan psikologi dan pemahaman diri. Seseorang yang mempunyai kecerdasan emosi akan berusaha menyadari emosinya ketika emosi itu menguasai dirinya. Melalui kesadaran diri tersebut, seseorang dapat mengetahui dan memahami emosinya. Namun kesadaran diri ini tidak berarti bahwa seseorang itu hanyut terbawa dalam arus emosinya tersebut sehingga suasana hati 17 Agus Efendi, op. cit., h. 172