Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
untuk menghadapi dunia yang akan ditempuhnya tanpa merasa dijejali. Apa yang dibaca seseorang di masa kecil sangat membekas dan berpengaruh pada
emosi, perilaku, dan pemikirannya saat ia dewasa kelak.
7
Ketika seorang anak berhadapan dengan hal yang baru, maka mereka akan menyikapinya secara
langsung dengan meniru apa yang telah didengar. Hal ini yang menjadikan pentingnya pengaruh kisah-kisah dalam menerapkan kecakapan-kecakapan
emosional pada diri anak. Kisah yang yang dapat menggambarkan emosi dan perasaan anak dapat
dilakukan dengan penyajian tokoh-tokoh dalam kisah. Hal ini dapat membantu anak memahami diri mereka sendiri, memahami orang lain, dan
memahami lingkungan tempat hidupnya serta anak dapat mengidentifikasi diri dengan tokoh dalam kisah.
8
Anak pada usia 6 sampai 9 tahun merupakan masa mendongeng atau berkisah karena pada usia ini anak gemar sekali dengan kisah-kisah kehidupan
yang menyajikan tokoh-tokoh. Masa ini bertepatan dengan perkembangan anak ke arah kenyataan.
9
Sehingga cocok untuk menanamkan kecerdasan emosional pada usia ini.
Sebagai pendidik, baik itu orangtua maupun guru secara teliti harus dapat memilih kisah-kisah manakah yang dapat memberikan keteladanan kepada
anak usia 6 sampai 9 tahun. Seringkali anak pada masa itu hanya dijejali dengan kisah-kisah yang hanya berisi kekerasan tanpa memberikan
bimbingan, sehingga anak tumbuh dewasa dengan rasa takut atau sebaliknya cenderung beringas. Dengan demikian kesesuaian kisah-kisah yang
mengandung nilai-nilai keteladanan merupakan dasar untuk menerapkan kecakapan-kecakapan emosional kepada mereka.
7
Makmun mubayidh, Kecerdasan Dan Kesehatan Emosional Anak Jakarta: Pustaka al Kautsar, 2006 h. 247.
8
Makmun mubayidh, Kecerdasan Dan Kesehatan Emosional Anak, h. 249.
9
Zulkifli, Psikologi Perkembangan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009, Cet. 2, h. 56.
Salah satu sumber kisah yang baik untuk diajarkan pada anak adalah Al- Quran. Al-Quran telah menunjukkan daya tarik yang luar biasa dalam segala
seginya termasuk kisah-kisah yang ada di dalamnya. Kisah-kisah Al-Quran dikatakan menarik karena di dalamnya terdapat penjelasan-penjelasan rinci
yang mencangkup semua sisi kehidupan manusia, baik sebagai individu maupun masyarakat, tentang karakter kehidupan, alam semesta dan dimensi
kejiwaan. Dimensi kejiwaan ini dibahas dalam banyak ayat-ayat, khususnya ayat-ayat yang membahas tentang cerita atau kisah.
Namun sekarang ini banyak masyarakat yang kurang perhatian terhadap manfaat yang terkandung dalam kisah-kisah Al-Quran. Mereka cenderung
meniru kehidupan barat, dengan menceritakan kisah-kisah yang belum deketahui kebenarannya. Allah telah menceritakan kepada manusia kisah-
kisah Nabi dan menyifati kisah-kisah ini sebagai kisah yang tidak diragukan lagi kebenarannya. Allah juga menyifati kisah-kisah ini sebagai kisah yang
terbaik Ahsanul Qashash, sebagaimana firman Allah sebagai berikut:
Kami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik dengan mewahyukan Al-Quran ini kepadamu, dan sesungguhnya kamu sebelum
Kami mewahyukannya adalah orang-orang yang belum mengetahui Q.S. Yusuf: 3
10
Allah telah memerintahkan agar meneladani orang-orang baik shalihin dan penganjur kebaikan muslihin dari orang-orang terdahulu, yang kisah-
kisah mereka telah dipaparkan serta telah diperlihatkan metode mereka dalam dakwah, perbaikan ishlah, perlawanan terhadap musuh musuh Allah,
10
Depag RI, Al-Quran dan Terjemahnya, Semarang: PT. Kumudasmoro Grafindo, 1994, h. 348.
perjuangan jihad, kesabaran dan keteguhan.
11
Sehingga tidak diragukan lagi bahwa kisah-kisah Nabi dalam Al-Quran yang perlu untuk disampaikan
kepada anak dalam rangka menerapkan kecerdasan emosi kepada mereka. Dalam perkembangan tafsir tematik
maudhu’i, akan terdapat berbagai tafsir, salah satunya tafsir kejiwaan secara umum dan tafsir emosi secara
khusus. Ayat-ayat yang berkaitan dengan emosi yang membahas tokoh-tokoh misalkan kedua putra Nabi Adam as., Nabi Nuh as., Nabi Musa as., dan lain-
lain. Pengamatan sementara peneliti mendapatkan bahwa masyarakat masih
asing dengan masalah kecerdasan emosional dan mereka cenderung mengabaikan manfaat kisah-kisah dalam Al-Quran sebagai alat untuk
menerapkankan kecerdasan emosional kepada anak. Untuk itulah maka penulis berusaha menjabarkan betapa pentingnya kisah-kisah dalam Al-Quran
sebagai alat untuk menerapkan kecerdasan emosional pada anak melalui penulisan skripsi ini, dengan judul “ANALISIS DESKRIPTIF
KECERDASAN EMOSIONAL PADA KISAH-KISAH AL-QURAN DAN UPAYA PENGEEMBANGANNYA PADA ANAK USIA 6 SAMPAI 9
TAHUN ” .