25
E. Manfaat Penelitian
Penelitian yang penulis lakukan mengenai kebijakan yang ditempuh khalifah al-ma’mun pada masa pemerintahannya sehingga membawa kemajuan
terhadap pendidikan dan ilmu pengetahuan ini diharapkan dapat bermamfaat umumnya bagi para pembaca sebagai bahan kajianpemikiran bagi yang akan
melakukan kajianpenelitian lebih lanjut, dan juga bagi para pengambil kebijakan di bidang pendidikan Islam di Indonesia mudah-mudahan tulisan ini bisa menjadi
sumber inspirasi dalam menentukan arah kebijakan pendidikan Islam di Indonesia agar pendidikan Islam khususnya dan pendidikan pada umumnya yang ada di
tanah air ini bisa bangkit dan lebih baik dari saat ini. Penelitian ini pun diharapkan dapat memberikan motivasi dan menambah
khazanah keilmuan bagi peneliti khususnya dan bagi teman-teman pendidik untuk mendapatkan informasi yang seobyektif mungkin mengenai pola-pola
kepemimpinan bani abbasiyah terutama pada masa pemerintahan khalifah al- Ma’mun, sehingga sanggup membawa dunia Islam mencapai puncak
keemasannya, terutama dalam bidanmg ilmu pengetahuan dan pendidikan.
F. Metodologi Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa metode, seperti metode historis, library riset dan conten analisis. Maksud dari setiap metode dan
penerapannya secara ringkas dapat penulis uraikan sebagai berikut: Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kesejarahan historical
approach yang terpokus kepada penelitian tentang biografis, yakni penelitian tentang pendidikan seseorang, sifat-sifat, watak, pengaruh pengaruh lingkungan
maupun pemikiran dan ide-ide dari subjek serta pembentukan karakter tokoh. Pendekatan ini dimaksudkan untuk mengkaji biografi al-Ma’mun, situasi dan
kondisi yang dimungkinkan untuk ikut serta mempengaruhi pola pengambilan kebijakan-kebijakannya dalam melaksanakan pemerintahannya.
26 Teknik analisis
62
penelusuran data dalam penelitian ini menggunakan cara library research, yakni dengan mengkaji karya-karya ahli sejarah dan pendidikan
tentang al-Ma’mun untuk memperolah data mengenai kebijakan yang diterapkan al-Ma’mun dan kontribusinya terhadap kemajuan pendidikan dan ilmu
pengetahuan dalam peradaban Islam secara lengkap. Disisi lain juga dalakukan penelusuran data yang sama dalam rangka
memperoleh gambaran yang lebih lengkap mengenai lembaga-lembaga pendidikan dan ilmu pengetahuan yang ada pada saat itu.
Ditinjau dari sifatnya ini, kemudian penulis menggolongkan data tersebut kedalam katagori penelitian kualitatif dengan prosedur kegiatan dan teknik
penyajian hasil finalnya secara deskriptif. Adapun teknik penulisan tesis ini mengacu kepada buku pedoman
penulisan karya ilmiah makalah,tesis dan disertasi Sekolah Pascasarjana Universitas Islam Negeri UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, tahun 2010 – 2011.
G. Sistematika Penulisan
Penulisan tesis ini mengikuti kepada buku pedoman penulisan karya ilmiah karya ilmiah,tesis dan disertasi yang diterbitkan oleh UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Sebagai mana lazimnya sebuah tesis atau buku, pembahasan dalam tesis ini dibagi ke dalam beberapa bab yang saling
berhubungan satu bab dengan bab selanjutnya. Penelitian ini dibagi menjadi lima bab yang terdiri dari satu bab pendahuluan, tiga bab pembahasan, dan satu bab
penutup, dengan komposisi sebagai berikut: Bab pertama berisi pendahuluan yang di dalamnya akan dijelaskan
mengenai latar belakang masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, telaah kepustaan, tujuan penelitian, metodologi penelitian dan sistematika
penulisan.
62
Metode pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Selalu ada hubungan antara metoda pengumpulan data dengan
masalah penelitian yang akan di pecahkan, masalah memberi arah dan mempengaruhi metoda pengumpulan data. Kecermatan dalam memilih dan menyusun teknik serta alat pengumpulan data
akan memungkinkan untuk tercapainya pemecahan masalah secara valid dan realiable serta dapat dirumuskan secar obyektif.
27 Pada bab dua ini akan diuraikan tentang hubungan negara dan
pendidikan dalam pemerintahan al-Ma’mun yang meliputi; kekuasaan dan pendidikan, kebijakan pendidikan dan hakikat pendidikan.
Pada bab tiga akan dijelaskan mengenai perkembangan lembaga- lembaga pendidikan sebelum al-Ma’mun yang berhubungan dengan masdjid,
maktab, toko-toko buku atau kedai dan majlis-majlis, serta perkembangan ilmu pengetahuan sebelum masa pemerintahannya.
Pada bab empat ini akan diuraikan tentang perkembangan lembaga pendidikan pada masa pemerintahan al-Ma’mun yang meliputi; perpustakaan, bait
al-hikmah dan observatorium, dan perkembangan ilmu pengetahuan serta kontribusinya pada masa pemerintahannya yang meliputi; gerakan penerjemahan,
mengembangkan diskusi-diskusi dan mengembangkan faham rasionalisme Mutazilah.
Pembahasan berikutnya berupa pembahasan terakhir atau bab penutup, yang di dalamnya akan disajikan mengenai kesimpulan dari permasalahan yang
telah di bahas dalam tesis ini dan daftar pustaka.
28
BAB II HUBUNGAN NEGARA DAN PENDIDIKAN
DALAM SEJARAH ISLAM
Dalam masyarakat yang dinamis, pendidikan memegang peranan yang sangat menentukan terhadap eksistensi dan perkembangan masyarakat itu sendiri,
oleh karena, pendidikan merupakan usaha yang dilakukan dengan secara sadar untuk melestarikan, dan mengalihkan serta mentransformasikan nilai-nilai
kebudayaan dalam segala aspeknya dan jenisnya kepada generasi muda sebagai pewaris itu semua.
Demikian pula halnya di kalangan umat Islam, pendidikan Islam mempunyai peranan yang sangat penting, peran pendidikan dikalangan umat
Islam merupakan salah satu bentuk manifestasi dari cita-cita hidup Islam untuk melestarikan,
mengalihkan dan
menanamkan internalisasi
dan mentransformasikan nilai-nilai ajaran Islam kepada pribadi-pribadi generasi
penerusnya sehingga nilai-nilai kultural religius yang dicita-citakan dapat tetap berfungsi dan berkembang dalam kehidupan dimasyarakat dari waktu ke waktu.
Dengan istilah lain pendidikan Islam mempunyai peran untuk menanamkan, mengintegrasikan iman dan takwa dengan ilmu pengetahuan dalam pribadi
manusia untuk mewujudkan kesejahteraan hidup baik di dunia maupun di akhirat. Guna mewujudkan itu semua, maka tanggung jawab terhadap Pendidikan
tidak dapat dibebankan kepada salah satu pihak saja, malainkan semua pihak harus terlibat dalam hal Pendidikan. Dengan kata lain tanggung jawab Pendidikan
merupakan tanggung jawab bersama antara orang tua, diri sendiri, sekolah, masyarakat dan pemerintah Negara.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Negara mempunyai hubungan yang signifikan dengan Pendidikan dalam rangka mewujudkan tujuan tersebut.
Oleh karena itu pada bab ini akan diuraikan mengenai perkembangan pembentukan pemerintahan Islam pada masa Nabi Muhammad Saw.dan kaitannya
dengan perkembangan Pendidikan masa Islam pertama, kebijakan Pendidikan dan hakikat Pendidikan.