2. Uji Homogenitas
Disamping pengujian terhadap normal tidaknya distribusi data pada sampel, perlu kiranya peneliti melakukan pengujian tehadap kesamaan
homogenitas beberapa bagian sampel, yakni seragam tidaknya variansi sampel-sampel yang diambil dari populasi yang sama. Uji homogenitas
yang digunakan adalah uji Fisher. Adapun rumusnya adalah sebagai
berikut:
F = Dimana :
=
∑ ∑
Keterangan : F
: Homogenitas : Variansi terbesar
: Variansi terkecil Dengan kriteria untuk uji homogenitas ini adalah:
Ho diterima jika Ho : data memiliki varians homogen
Ho ditolak jika Ho : data tidak memiliki varians homogen.
3. Uji Hipotesis
“Untuk selanjutnya yaitu menggunakan rumus “t”Test. “t”Test adalah salah satu statistik yang dipergunakan untuk menguji kebenaran atau
kepalsuan hipotesis nihil yang menyatakan bahwa di antara dua buah random dari populasi yang sama, tidak terdapat perbedaan yang
signifikansi ”.
14
R
umus “t”Test adalah :
t =
√
14
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Rajawali Pers, 2009, hal. 278.
Dimana : s =
Keterangan: : Rata-rata data kelompok 1 kelompok eksperimen
: Rata-rata data kelompok 2 kelompok kontrol : Banyaknya data kelompok 1 kelompok eksperimen
: Banyaknya data kelompok 2 kelompok kontrol : Simpang baku rata-rata hasil belajar kelompok 1 kelompok
eksperimen : Simpangan baku rata-rata hasil belajar kelompok 2 kelompok
kontrol : Hasil nilai distribusi
: Nilai deviasi gabungan
Hasil perhitungan dibandingkan dengan
dengan taraf signifikansi 0,05. Adapun kriteria pengujiannya, sebagai berikut:
Jika maka Ho ditolak
Jika maka Ho diterima.
15
I. Interpretasi Data
Interpretasi data terhadap “t” yang telah kita peroleh dari hasil perhitungan lazim disebut
dengan diberi lambang selanjutnya
diberikan interpretasi dengan menggunakan tabel nilai “t” Tabel harga kritik “t” yang sebelumnya dicari terlebih dahulu derajat kebebasannya df atau
15
Daryawan Syah, dkk, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Gaumg Persada Press, 2007, Cet. 1, hal. 105.
db dengan rumus df atau db = dengan ketentuan sebagai
berikut: 1.
Jika
sama dengan atau lebih besar dari pada harg a kritik “t” yang
tercantum dalam tabel diberi lambang maka hipotesis nihil yang
mengatakan tidak adanya perbedaaan mean dari kedua sampel ditolak, berarti perbedaan mean dari kedua sampel itu adalah perbedaan yang
signifikan.
2. Jika
lebih kecil dari pada maka hipotesis nihil yang mengatakan tidak
adanya perbedaan mean dari kedua sampel yang bersangkutan disetujui. Berarti perbedaan mean dua sampel itu bukanlah perbedaan mean yang
signifikan, melainkan perbedaan yang terjadi secara kebetulan saja by chance sebagai akibat Sampling Error.
16
16
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Raja Grapindo Persada, 2007, h. 314.
43
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum MTs Mathlabussa’adah
1. Sejarah Sekolah
Mts Mathlabussa’adah adalah lembaga pendidikan formal yang setara dengan
SMP dibawah
naungan Kementrian
Agama Yayasan
Penyelenggara “YPPM” Yayasan Pondok Pesantren Mathlabussa’adah. MTs Mathlabussa’adah berdiri pada tahun 1997 dan sekarang sudah status
akreditasi A sangat baik dari BAN tahun 2012 telah menyelenggarakan Ujian Nasional Mandiri.
Sarana prasarana senantiasa diperbaharui dan dikembangkan menurut situasi dan keadaan sesuai perkembangan, memiliki bangunan ruangan
sendiri, dan senantiasa mengembangkan guna peningkatan pembangunan
fisik maupun non fisik.
2. Gambaran Siswa
Gambaran siswa MTs. Mathlabussa’adah dalam tiga tahun terakhir
dapat dilihat pada tabel 4.1 di bawah ini:
Tabel 4.1 Data Siswa dalam Tiga Tahun Terakhir
Tahun Ajaran
Kelas 1 Kelas 2
Kelas 3 Jumlah
Jumlah Siswa
Jumlah Rombel
Jumlah
Siswa
Jumlah
Rombel
Jumlah
Siswa
Jumlah
Rombel
Jumlah
Siswa
Jumlah
Rombel
2011-2012 129 4
128 4
113 4
370 12
2012-2013 148 4
123 4
118 4
389 12
2013-2014 189 6
145 4
106 4
440 14