ditolak dan Ha diterima yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar siswa dengan menggunakan metode sosiodrama dan
hasil belajar siswa dengan menggunakan metode konvensional pada konsep akhlak.
Artinya sebelum diterapkannya metode sosiodrama, kegiatan belajar mengajar masih terfokus oleh guru. Siswa tidak turut aktif dalam mengikuti
pembelajaran. Akan tetapi setelah diterapkannya metode sosiodrama untuk kelas eksperimen, proses pembelajaran jauh lebih aktif dibanding kelas
kontrol yang menggunakan metode konvensional. Hal ini terbukti dengan beberapa faktor, diantaranya siswa lebih semangat dengan adanya variasi
metode, tumbuhnya semangat gairah belajar dan perhatian yang lebih serius, serta mengurangi rasa kejenuhan.
Sebagaimana hasil uji t di atas dapat dijelaskan bahwa Ha diterima yang berarti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa yang
menggunakan metode sosiodrama dengan yang menggunakan metode konvensional pada materi Akhlak terpuji kepada diri sendiri Tawakal,
Ihktiar, Sabar, Syukur, dan Qanaah.
E. Keterbatasan Penelitian
Penulis menyadari bahwa penelitian ini tidak lepas dari kekurangan dan
kelemahan. Diantara kelemahan dan kekurangannya adalah:
1. Butir-butir soal yang telah dibuat dan disusun dalam instrumen penelitian
kemungkinan belum dapat mewakili dengan baik.
2. Terbatasnya waktu
penelitian sehingga
implementasi dengan
menggunakan metode sosiodrama kurang optimal.
3. Penelitian ini hanya ditujukan pada konsep akhlak saja yang mencakup tawakal, ikhtiar,
sabar, syukur dan qana’ah sehinga belum dapat dilihat
hasilnya pada materi lainnya. 4. Kondisi awal siswa yang belum terbiasa dengan metode yang diberikan.
5. Peneliti belum bisa menerapkan metode sosiodrama dengan baik.
F. Deskripsi Penerapan Metode Sosiodrama dalam Mata
Pelajaran Akidah Akhlak Quasi Eksperimen
Sesuai dengan judul yang diteliti, peneliti telah terjun langsung ke lapangan kelas VIII C sebagai kelas kontrol dan VIII D sebagai kelas
eksperimen, dengan mata pelajaran Akidah Akhlak. Penelitian ini berlangsung selama kurang lebih dua bulan lamanya dengan empat kali
pertemuan. Dan materi yang diambil adalah bab Akhlak terpuji kepada diri sendiri Tawakal, Ihktiar, Sabar, Syukur, dan Qanaah.
Disini peneliti bertindak sebagai pelaku eksperimen yang terjun langsung ke kelas untuk melaksanakan proses pembelajaran yang telah direncanakan.
Untuk pertemuan pertama masuk sebagai guru dan memberikan preetest. Pertemuan selanjutnya memberikan treatment yaitu metode sosiodrama.
Sebelum memulai pelajaran terlebih dahulu guru menjelaskan mengenai metode sosiodrama dan alurnya. Setelah itu guru membagi siswa ke dalam
dua kelompok. Guru meminta kepada masing-masing kelompok untuk mempersiapkan drama yang akan ditampilkan di depan kelas. Guru
memberikan tema tentang akhlak terpuji kepada diri sendiri dan guru menceritakan tentang tema tersebut kepada siswa. Kemudian guru
menyerahkan kepada masing-masing kelompok untuk memilih judul yang akan didramakan. Setelah itu para siswa mendiskusikan tema yang telah
diberikan dan menentukan perannya masing-masing. Setelah para siswa berdiskusi, kemudian guru meminta setiap kelompok untuk mempersiapkan
dramanya. Lalu kelompok pertama mendramakannya, mereka memperkenalkan
perannya masing-masing di depan kelas sebelum didramakan. Drama mereka yaitu tentang seorang anak yang ingin melanjutkan sekolahnya, namun orang
tuanya tidak memiliki biaya. Pada akhirnya ada seorang nenek kaya raya yang menyekolahkannya karena kebaikan anak tersebut. Setelah drama itu
selesai lalu guru dan para siswa menyimpulkan materi bersama-sama. Di pertemuan selanjutnya yaitu melanjutkan drama kelompok dua.
Karena di pertemuan kemarin waktu sudah habis. Kelompok ke dua