5. Hasil Belajar Akidah Akhlak
Hasil Belajar merupakan kemampuan yang dimiliki siswa setelah mengalami aktivitas belajar sehingga terjadi perubahan perilaku. Hasil belajar
ini akan melekat terus pada diri siswa karena sudah menjadi bagian dari kehidupan siswa tersebut. Jadi hasil belajar Akidah Akhlak adalah suatu bukti
pencapaian pemahaman peserta didik terhadap konsep-konsep Akidah Akhlak
yang diperoleh setelah melalui proses kegiatan pembelajaran.
B. Metode Sosiodrama
Metode pengajaran yaitu suatu cara penyampaian bahan pelajaran untuk mencapai tujuan yang ditetapkan, maka fungsi metode mengajar tidak dapat
diabaikan karena metode mengajar tersebut turut menentukan berhasil tidaknya suatu proses belajar mengajar dan merupakan bagian yang integral dalam suatu
sistim pengajaran. M. Basyiruddin Usman dalam bukunya Metodologi Pembelajaran Agama
Islam mengatakan bahwa “pemakaian metode harus sesuai dan selaras dengan karakteristik siswa, materi, kondisi lingkungan di mana pengajaran
berlangsung ”.
17
Tayar Yusuf dan Syaiful Anwar mengatakan dalam buku yang ditulis oleh Armai Arief “bahwa ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan
dalam memilih dan mengaplikasikan sebuah metode pengajaran, di antaranya: tujuan yang hendak dicapai, kemampuan guru, anak didik, Situasi dan kondisi
pengajaran di mana berlangsung, fasilitas yang tersedia, waktu yang tersedia, serta kebai
kan dan kekurangan sebuah metode”.
18
Dengan demikian, peranan metode mengajar adalah sebagai alat untuk menciptakan proses belajar dan mengajar. Dengan metode ini diharapkan tumbuh
17
M. Basyiruddin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, Jakarta: Ciputat Pres, 2002, hal. 32.
18
Armai Arief, Pengantar Ilmu dan etodologi Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat Pers, 2002h. 109.
berbagai kegiatan belajar siswa sehubungan dengan kegiatan mengajar guru. Dengan kata lain terciptalah interaksi edukatif. Dalam interaksi ini guru berperan
sebagai penggerak atau pembimbing, sedangkan siswa berperan sebagai penerima atau yang dibimbing. Proses interaksi ini akan berjalan dengan baik
kalau siswa banyak aktif dibandingkan dengan guru. Proses belajar mengajar yang baik hendaknya mempergunakan berbagai jenis metode mengajar secara
bergantian. Masing-masing metode ada kelemahan serta keuntungannya. Tugas guru ialah memilih berbagai metode yang tepat untuk menciptakan proses belajar
mengajar.
19
1. Pengertian Sosiodrama
Menurut pendapat Tukiran Taniredja, Efi Miftah Faridli, dan Sri Harmianto sosiodrama berasal dari kata sosio dan drama.
Sosio berarti sosial menunjuk pada obyeknya yaitu masyarakat menunjukkan pada kegiatan-kegiatan sosial, dan drama berarti
mempertunjukkan, mempertontonkan atau memperlihatkan. Sosial atau masyarakat terdiri dari manusia yang satu sama lain terjalin hubungan yang
dikatakan hubungan sosial. Metode sosiodrama berarti cara menyajikan bahan pelajaran dengan mempertunjukkan dan mempertontonkan atau
mendramatisasikan cara tingkah laku dalam hubungan sosial.
20
Jadi sosiodrama adalah metode mengajar yang mendramatisasikan suatu situasi sosial yang mengandung suatu problem, agar peserta didik dapat
memecahkan suatu masalah yang muncul dari suatu situasi sosial. Abdul Majid juga berpendapat dalam bukunya yaitu Strategi
Pembelajaran bahwa: Sosiodrama adalah
metode pembelajaran bermain peran untuk
memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan fenomena sosial, permasalahan yang menyangkut hubungan antara manusia seperti masalah
19
Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2011, cet.1 2, hal. 76.
20
Tukiran Taniredja, Efi Miftah Faridli, Sri Harmianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif dan Efektif, Bandung: ALFABETA, 2013, cet. 4, hal. 39.
kenakalan remaja, narkoba, gambaran keluarga yang otoriter, dan lain sebagainya. Sosiodrama digunakan untuk memberikan pemahaman dan
penghayatan akan masalah-masalah sosial serta mengembangkan kemampuan siswa untuk memecahkannya.
21
Sedangkan M. Basyiruddin Usman mengatakan bahwa: Metode sosiodrama merupakan teknik mengajar yang banyak kaitannya
dengan pendemonstrasian kejadian-kejadian yang bersifat sosial. Engkoswara dalam buku yang ditulis oleh M. Basyiruddin Usman
mengartikan sosiodrama adalah suatu drama tanpa naskah yang akan dimainkan oleh sekelompok orang. Biasanya permasalahan cukup
]diceritakan dengan singkat dalam temp 4 atau 5 menit, kemudian siswa menerangkannya. Persoalan pokok yang akan didramatisasikan diambil
dari kejadian-kejadian sosial, oleh karena itu dinamakan sosiodrama.
22
Dari berbagai pengertian sosiodrama tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa metode sosiodrama adalah pemecah masalah yang terjadi dalam
konteks hubungan sosial dengan cara mendramakan masalah-maslah tersebut melalui sebuah drama.
2. Tujuan Sosiodrama
Tujuan yang diharapkan dengan sosiodrama antara lain ialah:
a. Agar siswa dapat menghayati dan menghargai perasaan orang lain. b. Dapat belajar bagaimana membagi tanggung jawab.
c. Dapat belajar bagaimana mengambil keputusan dalam situasi kelompok secara spontan.
d. Merangsang kelas untuk berpikir dan memecahkan masalah.
21
Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, PT. Remaja Rosdakarya: 2013, hal. 205-206.
22
M. Basyiruddin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, Jakarta: Ciputat Pres, 2002, hal. 51.