Tenaga Kerja GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

6. Kredit Peduli Usaha Mikro 7. Kredit Program Pemerintah 8. Kredit Kepemilikan Rumah KPR 9. KPRS Bersubsidi 10. Kredit Konstruksi 11. Kredit Kepemilikan Sepeda Motor 12. Kredit Investasi 13. Kredit Sindikasi 14. Kredit Modal Kerja

2.10. Hari dan Jam Kerja

Hari kerja yang diterapkan di PT. Bank Sumut adalah mulai hari Senin sd Jum’at dengan jam kerja mulai dari pukul 08.00 wib sd 17.00 WIB dengan waktu istirahat mulai pukul 12.00 wib sd 13.00 wib. Namun untuk bagian transaksi, para teller beristirahat secara bergantian, sehingga proses transaksi oleh nasabah dapat terus berjalan.

2.11. Tenaga Kerja

Perkembangan jumlah karyawan berdasarkan pendidikan dan golongan kepangkatan dapat dilihat pada Tabel 3.1. Dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia pada tahun 2007 dianggarkan biaya pendidikan dan latihan sebesar Rp. 11.200 juta atau 5 dari biaya tenaga kerja PT. Bank Sumut dan 6 enam orang pegawai akan dikirim Universitas Sumatera Utara mengikuti pendidikan S-2 di luar negeri untuk jurusan Human Resource SDM sebanyak 2 orang, Teknologi Informasi IT sebanyak 2 orang dan Treasury and Finance sebanyak 2 orang. Tabel 2.1. Perkembangan Jumlah Karyawan PT. Bank Sumut No Uraian Pendidikan 2008 2007 2006 2005 2004 2003 2002 1 Pasca Sarjana S2 19 19 11 10 7 6 1 2 Sarjana S1 977 979 753 745 406 288 292 3 Sarjana Muda D3 263 277 188 166 117 68 68 4 SLTA 266 281 281 303 306 319 329 5 SLTP 2 3 4 5 4 5 5 6 SD - - - 1 1 1 1 Jumlah 1.527 1.529 1.237 1.230 841 687 696 Sumber : PT. Bank Sumut. 2.12. Sistem Kerja Bagian Pelayanan Proses yang terjadi pada PT Bank Sumut adalah berupa proses pelayanan kepada para nasabah yang dalam hal ini merupakan konsumen dari usaha perbankan ini. Proses pelayanan yang dilakukan pada umumnya adalah proses- proses internal yang bersifat rutinitas yang terjadi seperti pelaporan keuangan, pembukuan, pembukaan rekening baru, dan lain sebagainya. Dalam melayani pelanggannya, PT Bank Sumut mengadopsi prinsip pelayanan yang mudah dan cepat. Hal ini lebih disebabkan karena persaingan dalam dunia perbankan yang semakin tinggi, sehingga setiap bank berusaha memberikan pelayanan semudah dan secepat mungkin serta dengan beberapa tawaran dan promosi berupa hadiah-hadiah bagi konsumennya. Universitas Sumatera Utara Salah satu transaksi perbankan yang dilakukan nasabah pada bagian pelayanan yaitu pembukaan tabungan. Proses pembukaan tabungan dimulai oleh nasabah dengan mengisi form pembukaan dan form specimen. Petugas bagian pelayanan akan melakukan pengecekan persyaratan seperti KTP, Passport, SIM, dan lain-lain. Nasabah juga diwajibkan melakukan setoran awal minimum sebesar Rp.50.000,-. Setelah semuanya diverifikasi, data diproses dan dimasukan ke dalam database. Fisik dari database tersebut adalah tabungan dan ATM. Nasabah melakukan setoran awal yang diproses di bagian Teller. Teller mengecek kelengkapan pengisian form dan menghitung uang.Kemudian dilakukan pemrosesan. Lalu nasabah diberikan PIN ATM yang akan aktif paling lambat 24 jam setelah pembukaan tabungan. Selain pembukaan rekening tabungan, transaksi perbankan yang biasa dilakukan pada bagian pelayanan yaitu penarikan tunai. Proses yang dilakukan bila nasabah melakukan penarikan tunai pertama sekali adalah nasabah akan mengisi form. Selanjutnya dicek kelengkapannya, diverifikasi, lalu disetujui oleh petugas pelayanan, kemudian penghitungan uang oleh teller, dan kembali kepada nasabah. Sama halnya proses yang terjadi ketika seorang nasabah melakuka n transaksi perbankan berupa penyetoran tunai. Universitas Sumatera Utara

BAB III LANDASAN TEORI

3.1. Sejarah Teori Antrian

Teori antrian queing theory diawali oleh Agner Kraup Erlang pada 1 Januari 1878 - 3 Februari 1929 yang pertama kali mempublikasikan makalah mengenai Queing Theory pada tahun 1909. A.K. Erlang adalah seorang insinyur asal Denmark yang bekerja di Copenhagen Telephone. Pada saat itu, permintaan hubungan telepon ke satu nomor masih dilayani secara manual oleh operator dimana pada saat-saat sibuk peminta harus menunggu untuk bisa disambungkan dengan nomor yang dikehendaki karena padatnya lau lintas komunikasi. 3 Sistem antrian merupakan sistem yang mencakup barisan antri dan fasilitas pelayanan. Langganan yang memerlukan pelayanan terbentuk dari waktu ke waktu yang berasal dari suatu sumber masukan yang disebut calling population. Pada tahun 1917, AK. Erlang memperbaiki penemuannya dan kemudian disusul oleh Molina 1927 dan Thorton 1928. Sebelum perang dunia kedua berakhir, teori ini telah diperluas penerapannya ke masalah-masalah umum dengan memasukkan faktor antri dan garis tunggu. Penggunaan istilah sistem antrian queing theory dijumpai pertama kali pada tahun 1951 di dalam Journal Royal Statistical Society.

3.2. Kerangka Dasar Model Antrian

3 Siswanto. Operations Research Jilid 2. Yogyakarta:Penerbit Erlangga. 2006. Hal - 217 Universitas Sumatera Utara