Perhitungan Kecepatan Kedatangan dan Pelayanan Rata-Rata Penentuan Jumlah Teller Optimum

berdistribusi Eksponensial. Pada bagian transaksi di PT. Bank Sumut Cabang Utama Medan ditempatkan 10 orang pelayan dengan peraturan pelayanan yang pertama kali datang akan dilayani terlebih dahulu First Come First Serve. Jumlah pengantri dalam sistem dan antrian serta sumber kedatangan pengunjung tak terbatas. Jadi sistem antrian pada PT. Bank Sumut Cabang Utama Medan mengikut i model antrian M M 10 : GD ∞ ∞

5.2.4. Perhitungan Kecepatan Kedatangan dan Pelayanan Rata-Rata

Kecepatan kedatangan rata-rata diperoleh dengan membagi jumlah nasabah yang datang setiap interval 5 menit N dengan jumlah total interval I atau I N = λ . Sedangkan waktu pelayanan rata diperoleh dengan membagi total perkalian frekuensi antara nilai tengah setiap kelas dengan total frekuensi dari pelayanan. Berdasarkan Tabel 5.3, maka kecepatan kedatangan rata-rata nasabah hari Senin pada Minggu pertama ialah : I N = λ 96 1 12 1 11 ... 11 4 12 3 7 2 1 1 2 × + × + + × + × + × + × + × = λ 96 465 = = 4.844 nasabah5 menit = 0.969 nasabahmenit Berdasarkan Tabel 5.7, kecepatan pelayanan rata-rata hari Senin Minggu pertama ialah : i i i O O X ∑ ∑ = µ 1 Universitas Sumatera Utara = 465 2 394 . 28 2 684 . 25 ... 80 714 . 6 247 004 . 4 × + × + + × + × 465 91 . 3365 = = 7.239 menitnasabah 239 . 7 1 = µ = 0.138 nasabahmenit Perhitungan hari kecepatan kedatangan nasabah rata-rata dan kecepatan pelayanan nasabah rata-rata untuk hari-hari berikutnya, dapat dilihat pada lampiran 6. Hasil perhitungan kecepatan kedatangan nasabah rata-rata dan kecepatan pelayanan nasabah rata-rata dapat dilihat pada Tabel 5.12. Tabel 5.12. Hasil Perhitungan Kecepatan Kedatangan Nasabah Rata-rata dan Kecepatan Pelayanan Nasabah Rata-rata Minggu Hari λ Nasabahmenit µ Nasabahmenit I Senin 0.969 0.138 Selasa 0.89 0.125 Rabu 0.852 0.137 Kamis 0.946 0.135 Jumat 1.019 0.141 II Senin 1.354 0.139 Selasa 1.163 0.129 Rabu 1.094 0.128 Kamis 1.152 0.128 Jumat 1.381 0.15 III Senin 1.396 0.144 Selasa 1.277 0.138 Rabu 1.119 0.132 Kamis 1.148 0.127 Jumat 1.319 0.137 IV Senin 1.05 0.143 Selasa 0.973 0.135 Rabu 0.879 0.135 Kamis 0.904 0.127 Jumat 0.981 0.136 Universitas Sumatera Utara

5.2.5. Perhitungan Variabel-Variabel Antrian

Dengan menggunakan kecepatan kedatangan dan pelayanan rata-rata, dilakukan perhitungan variabel-variabel antrian dengan menggunakan rumus- rumus yang ada pada Bab III, yaitu: ρ = Tingkat kesibukan sistem P = Peluang sistem sedang kosong L q = Jumlah rata-rata nasabah menunggu dalam antrian L s = Jumlah rata-rata nasabah menunggu dalam sistem W q = Waktu rata-rata nasabah menunggu dalam antrian W s = Waktu rata-rata nasabah menunggu dalam sistem

5.2.5.1. Perhitungan Variabel Antrian pada Minggu Pertama

Perhitungan variabel antrian pada hari Senin Minggu pertama ialah, Untuk λ = 0.969 ; μ = 0.138 ; c ≥ 8 [sehingga ρ = λc.µ 1] a. Untuk menghitung tingkat kesibukan sistem: µ λ ρ c = = 138 . 8 969 . × = 0.877 b. Untuk menghitung peluang sistem sedang kosong: ρ µ λ µ λ −     +             = ∑ − = 1 1 1 1 c n P c c n n 877 . 1 8 138 . 969 . 138 . 969 . 7 1 ... 138 . 969 . 1 1 138 . 969 . 1 1 8 7 1 −       +               + +       +       = Universitas Sumatera Utara 147 . 1189 463 . 666 1 + = = 0.000540 c. Untuk menghitung jumlah rata-rata nasabah menunggu dalam antrian 2 1 P c L c q ρ ρ µ λ − = 00054 . 877 . 1 8 877 . 138 . 969 . 2 8 × −       = 207 . 5 = orang d. Untuk menghitung jumlah rata-rata nasabah menunggu dalam sistem µ λ + = q s L L 138 . 969 . 207 . 5 + = 230 . 12 = orang e. Untuk menghitung waktu rata-rata nasabah menunggu dalam antrian λ Lq W q = 969 . 207 . 5 = 374 . 5 = menit f. Untuk menghitung waktu rata-rata nasabah menunggu dalam sistem     + = µ 1 q s W W 138 . 1 374 . 5 + = 620 . 12 = menit Nilai c dimulai dari 8, karena apabila c 8, maka nilai λ c.μ 31 31 Hillier, Frederick and Liebermen Gerald. Operations Research. San Fransisco: Holden Day Inc. 2005. Hal - 212 , sehingga menyebabkan nilai P o menjadi negatif. Perhitungan variabel antrian minggu pertama selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 7. Hasil perhitungan variabel antrian pada minggu pertama dapat dilihat pada Tabel 5.13. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.13. Hasil Perhitungan Variabel Antrian Minggu Pertama No Hari λ Nasabah menit µ Nasabah menit c orang ρ P L q orang L s orang W q menit W s menit 1 Senin 0.969 0.138 8 0.877 0.00054 5.207 12.227 5.375 12.621 9 0.780 0.00075 2.020 9.040 2.085 9.331 10 0.702 0.00084 1.102 8.122 1.138 8.384 2 Selasa 0.89 0.125 8 0.89 0.00046 6.133 6.894 14.894 13.25 9 0.791 0.00067 2.219 2.494 10.494 9.336 10 0.712 0.00075 1.186 1.333 9.333 8.303 3 Rabu 0.852 0.137 7 0.889 0.00107 5.539 11.759 6.501 13.8 8 0.777 0.00165 1.837 8.057 2.156 9.455 9 0.691 0.00186 0.961 7.181 1.128 8.427 4 Kamis 0.946 0.135 8 0.876 0.00055 5.144 12.150 5.439 12.846 9 0.778 0.00076 1.983 8.989 2.097 9.504 10 0.701 0.00085 1.095 8.101 1.158 8.565 5 Jumat 1.019 0.131 8 0.903 0.0004 7.316 7.181 14.273 14.541 9 0.803 0.0006 2.464 2.419 9.511 9.689 10 0.723 0.0007 1.286 1.262 8.354 8.511

5.2.5.2. Perhitungan Variabel Antrian pada Minggu Kedua

Perhitungan variabel antrian pada hari Senin Minggu kedua ialah, Untuk λ = 1.354 ; μ = 0.139 ; c ≥10 [sehingga ρ = λc.µ 1] a. Untuk menghitung tingkat kesibukan sistem: µ λ ρ c = = 139 . 10 354 . 1 × = 0.974 Universitas Sumatera Utara b. Untuk menghitung peluang sistem sedang kosong: ρ µ λ µ λ −     +             = ∑ − = 1 1 1 1 c n P c c n n 974 . 1 10 138 . 354 . 1 139 . 354 . 1 9 1 ... 139 . 354 . 1 1 1 139 . 354 . 1 1 1 10 9 1 −       +               + +       +       = 81627.559 8349.989 1 + = = 0.0000111 c. Untuk menghitung jumlah rata-rata nasabah menunggu dalam antrian 2 1 P c L c q ρ ρ µ λ − = 0000111 . 974 . 1 10 974 . 13 . 354 . 1 2 10 × −       = 464 . 26 = orang d. Untuk menghitung jumlah rata-rata nasabah menunggu dalam sistem µ λ + = q s L L 139 . 354 . 1 464 . 26 + = 206 . 36 = orang e. Untuk menghitung waktu rata-rata nasabah menunggu dalam antrian λ Lq W q = = = 354 . 1 464 . 26 543 . 19 menit f. Untuk menghitung waktu rata-rata nasabah menunggu dalam sistem     + = µ 1 q s W W 139 . 1 543 . 19 + = 737 . 26 = menit Nilai c dimulai dari 10, karena apabila c 1, maka nilai λ c.μ, sehingga menyebabkan nilai P o menjadi negatif. Perhitungan variabel antrian minggu kedua Universitas Sumatera Utara selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 7. Hasil perhitungan variabel antrian pada minggu kedua dapat dilihat pada Tabel 5.15. Tabel 5.15. Hasil Perhitungan Variabel Antrian Minggu Kedua No Hari λ Nasabah menit µ Nasabah menit c orang ρ P L q orang L s orang W q menit W s menit 1 Senin 1.354 0.139 10 0.974 0.00001 26.464 36.206 19.543 26.737 11 0.886 0.00004 4.169 13.911 3.079 10.273 12 0.812 0.00005 1.860 11.602 1.374 8.568 2 Selasa 1.163 0.129 10 0.901 0.00007 6.015 5.174 12.926 15.027 11 0.819 0.00010 2.346 2.018 9.770 11.358 12 0.751 0.00011 1.288 1.108 8.860 10.300 3 Rabu 1.094 0.128 9 0.949 0.00006 15.259 13.951 21.764 23.804 10 0.854 0.00014 3.649 3.336 11.149 12.194 11 0.777 0.00017 1.753 1.603 9.416 10.298 4 Kamis 1.152 0.128 10 0.900 0.00007 5.943 14.944 5.158 12.971 11 0.818 0.00010 2.345 11.346 2.035 9.848 12 0.750 0.00011 1.287 10.288 1.117 8.930 5 Jumat 1.381 0.15 10 0.921 0.000048 7.873 17.081 5.7 12.367 11 0.837 0.000077 2.702 11.91 1.956 8.623 12 0.767 0.00009 1.416 10.624 1.025 7.692

5.2.5.3. Perhitungan Variabel Antrian pada Minggu Ketiga

Perhitungan variabel antrian pada hari Senin Minggu ketiga ialah, Untuk λ = 1.396 ; μ = 0.144 ; c ≥10 [sehingga ρ = λc.µ 1] a. Untuk menghitung tingkat kesibukan sistem: µ λ ρ c = = 144 . 10 396 . 1 × = 0.969 Universitas Sumatera Utara b. Untuk menghitung peluang sistem sedang kosong: ρ µ λ µ λ − +             = ∑ − = 1 1 1 1 c n P c c n n 969 . 1 10 144 . 396 . 1 144 . 396 . 1 9 1 ... 144 . 396 . 1 1 1 144 . 396 . 1 1 1 10 9 1 −       +               + +       +       = 65100.752 8053.013 1 + = = 0.0000137 c. Untuk menghitung jumlah rata-rata nasabah menunggu dalam antrian 2 1 P c L c q ρ ρ µ λ − = 0000137 . 969 . 1 10 969 . 144 . 396 . 1 2 10 × −       = 99 . 21 = Orang d. Untuk menghitung jumlah rata-rata nasabah menunggu dalam sistem µ λ + = q s L L 144 . 396 . 1 99 . 21 + = 683 . 31 = orang e. Untuk menghitung waktu rata-rata nasabah menunggu dalam antrian λ Lq W q = 396 . 1 99 . 21 = 754 . 15 = menit f. Untuk menghitung waktu rata-rata nasabah menunggu dalam sistem     + = µ 1 q s W W 144 . 1 754 . 15 + = 698 . 22 = menit Nilai c dimulai dari 10, karena apabila c 10, maka nilai λ c.μ, sehingga menyebabkan nilai P o menjadi negatif. Perhitungan variabel antrian minggu ketiga selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 7. Hasil perhitungan variabel antrian pada minggu ketiga dapat dilihat pada Tabel 5.15. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.15. Hasil Perhitungan Variabel Antrian Minggu Ketiga No Hari λ Nasabah menit µ Nasabah menit c orang ρ P L q orang L s orang W q menit W s menit 1 Senin 1.396 0.144 10 0.969 0.00001 21.990 31.683 15.754 22.698 11 0.881 0.00004 3.970 13.663 2.844 9.788 12 0.808 0.00005 1.818 11.511 1.302 8.246 2 Selasa 1.277 0.138 10 0.925 0.00004 8.349 17.603 6.538 13.784 11 0.841 0.00007 2.801 12.055 2.193 9.439 12 0.771 0.00009 1.441 10.695 1.128 8.374 3 Rabu 1.119 0.132 9 0.942 0.00008 13.176 11.777 19.353 21.651 10 0.848 0.00015 3.454 3.087 10.663 11.929 11 0.770 0.00020 1.669 1.492 9.068 10.144 4 Kamis 1.148 0.127 10 0.904 0.000065 6.248 5.443 13.317 15.287 11 0.822 0.00010 2.41 2.099 9.973 11.449 12 0.753 0.00011 1.304 1.136 9.01 10.343 5 Jumat 1.319 0.135 10 0.963 0.00002 18.261 13.847 21.146 27.887 11 0.875 0.000044 3.744 2.839 10.138 13.37 12 0.802 0.000056 1.741 1.32 8.619 11.367

5.2.5.4. Perhitungan Variabel Antrian pada Minggu Keempat

Perhitungan variabel antrian pada hari Senin Minggu keempat ialah, Untuk λ = 1.05 ; μ = 0.143 ; c ≥8 [sehingga ρ = λc.µ 1] a. Untuk menghitung tingkat kesibukan sistem: µ λ ρ c = = 143 . 8 05 . 1 × = 0.918 Universitas Sumatera Utara b. Untuk menghitung peluang sistem sedang kosong: ρ µ λ µ λ −     +             = ∑ − = 1 1 1 1 c n P c c n n 918 . 1 8 143 . 05 . 1 143 . 05 . 1 7 1 ... 143 . 05 . 1 1 1 143 . 05 . 1 1 1 8 7 1 −       +               + +       +       = 0003 . 6 . 2555 241 . 846 1 = + = c. Untuk menghitung jumlah rata-rata nasabah menunggu dalam antrian 2 1 P c L c q ρ ρ µ λ − = 0003 . 918 . 1 8 918 . 143 . 05 . 1 2 8 × −       = = 9.163 orang d. Untuk menghitung jumlah rata-rata nasabah menunggu dalam sistem µ λ + = q s L L 143 . 05 . 1 613 . 9 + = 506 . 16 = orang e. Untuk menghitung waktu rata-rata nasabah menunggu dalam antrian λ Lq W q = 05 . 1 163 . 9 = 727 . 8 = menit f. Untuk menghitung waktu rata-rata nasabah menunggu dalam sistem     + = µ 1 q s W W 720 . 15 143 . 1 727 . 8 = + = Universitas Sumatera Utara Nilai c dimulai dari 8, karena apabila c 10 , maka nilai λ c.μ, sehingga menyebabkan nilai P o menjadi negatif. Perhitungan variabel antrian minggu keempat selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 7. Hasil perhitungan variabel antrian pada minggu keempat dapat dilihat pada Tabel 5.16. Tabel 5.16. Hasil Perhitungan Variabel Antrian Minggu Keempat No Hari λ Nasabah menit µ Nasabah menit c orang ρ P L q orang L s orang W q menit W s menit 1 Senin 1.05 0.143 8 0.918 0.0003 9.163 8.727 15.72 16.506 9 0.816 0.0005 2.773 2.641 9.634 10.116 10 0.734 0.0006 1.395 1.329 8.322 8.738 2 Selasa 0.973 0.135 8 0.901 0.0004 7.114 14.321 7.312 14.719 9 0.801 0.0006 2.423 9.63 2.49 9.897 10 0.721 0.0007 1.267 8.474 1.302 8.709 3 Rabu 0.879 0.135 7 0.93 0.00057 10.621 17.133 12.081 19.488 8 0.814 0.0011 2.625 9.137 2.986 10.393 9 0.724 0.0014 1.262 7.774 1.435 8.842 4 Kamis 0.904 0.127 8 0.890 0.00045 6.133 13.252 6.783 14.657 9 0.791 0.0007 2.218 9.337 2.453 10.327 10 0.712 0.0008 1.186 8.305 1.312 9.186 5 Jumat 0.981 0.136 8 0.902 0.0004 7.214 14.429 7.352 14.705 9 0.802 0.0006 2.446 9.661 2.493 9.846 10 0.722 0.0007 1.277 8.492 1.301 8.654

5.2.6. Penentuan Jumlah Teller Optimum

Untuk menentukan jumlah teller yang optimal, digunakan model tingkat aspirasi yang ditentukan oleh pengambil keputusan 32 32 Kakiay, Thomas. Dasar Teori Antrian Untuk Kehidupan Nyata. Yogyakarta: Penerbit ANDI. 2004. Hal - 278 . Berdasarkan wawancara dengan pimpinan PT. Bank Sumut Cabang Utama Medan, ada dua kriteria yang Universitas Sumatera Utara diinginkan oleh pihak perusahan, yaitu jumlah rata-rata nasabah menunggu dalam antrian tidak lebih dari 5 orang dan waktu rata-rata nasabah menunggu dalam sistem W s tidak lebih dari 30 menit. Kedua kriteria ini telah mewakili pandangan dari nasabah maupun teller yang memberikan pelayanan. Untuk menentukan jumlah teller yang optimal pada hari Senin pada minggu pertama minggu ketiga pada bulan penelitian, digunakan data yang terdapat pada Tabel 5.15 dan kemudian dibandingkan dengan aspirasi yang diperoleh dari perusahaan, sehingga diperoleh: Tabel 5.17. Perbandingan antara Lq dan Ws Hitung dengan Lq dan Ws Aspirasi untuk Hari Senin pada Minggu Pertama Teller Lq orang Ws menit Hitung Aspirasi Hitung Aspirasi 10 21.99 5 22.698 30 11 3.97 5 9.788 30 12 1.818 5 8.246 30 Dengan keadaan dalam Tabel 5.16. di atas, terlihat bahwa berdasarkan aspirasi untuk jumlah orang mengantri yang dikehendaki dalam antrian yaitu tidak lebih dari 5 orang, dan waktu menunggu maksimal yang dikehendaki dalam antrian yaitu tidak lebih dari 30 menit, maka lebih tepat apabila PT. Bank Sumut Cabang Utama menempatkan 11 orang teller pada hari senin untuk minggu pertama. Berikut hasil penentuan jumlah teller optimum pada minggu pertama berdasarkan perbandingan jumlah orang mengantri dalam antrian Lq dan waktu menunggu Ws hasil perhitungan dibandingkan dengan aspirasi yang diperoleh dari perusahaan. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.18. Penentuan Jumleh Teller Optimum dengan Metode Aspirasi untuk Minggu Pertama Hari Teller Lq Ws Teller Optimum Hitung Aspirasi Hitung Aspirasi Senin 10 21.99 5 22.698 30 11 11 3.97 5 9.788 30 12 1.818 5 8.246 30 Selasa 10 8.349 5 13.784 30 11 11 2.801 5 9.439 30 12 1.441 5 8.374 30 Rabu 9 13.176 5 21.651 30 10 10 3.454 5 11.929 30 11 1.669 5 10.144 30 Kamis 10 6.248 5 15.287 30 11 11 2.41 5 11.449 30 12 1.304 5 10.343 30 Jumat 10 18.261 5 27.887 30 10 11 3.744 5 13.37 30 12 1.741 5 11.367 30 Dari Tabel di atas, dapat ditentukan jumlah teller optimum dengan menggunakan metode aspirasi 33 1. Untuk hari Senin, Lq dan Ws yang sesuai aspirasi perusahaan yaitu Lq 5 orang dan Ws 30 menit apabila teller yang digunakan adalah sebanyak 11 orang, yaitu Lq = 3.97 dan Ws = 9.788. Maka teller optimum hari Senin minggu pertama adalah 11 orang. untuk minggu pertama sebagai berikut: 2. Untuk hari Selasa, Lq dan Ws yang sesuai aspirasi perusahaan yaitu Lq 5 orang dan Ws 30 menit apabila teller yang digunakan sebanyak 11 orang, yaitu Lq = 2.801 dan Ws = 9.439. Maka teller optimum hari Selasa minggu pertama adalah 11 orang. 33 Kakiay, Thomas. Dasar Teori Antrian Untuk Kehidupan Nyata. Yogyakarta: Penerbit ANDI. 2004. Hal - 278 Universitas Sumatera Utara 3. Untuk hari Rabu, Lq dan Ws yang sesuai aspirasi perusahaan yaitu Lq 5 orang dan Ws 30 menit apabila teller yang digunakan sebanyak 11 orang, yaitu Lq = 3.454 dan Ws = 11.929. Maka teller optimum hari Rabu minggu pertama adalah 10 orang. 4. Untuk hari Kamis, Lq dan Ws yang sesuai aspirasi perusahaan yaitu Lq 5 orang dan Ws 30 menit apabila teller yang digunakan sebanyak 11 orang, yaitu Lq = 2.41 dan Ws = 11.449. Maka teller optimum hari Kamis minggu pertama adalah 11 orang. 5. Untuk hari Jumat, Lq dan Ws yang sesuai aspirasi perusahaan yaitu Lq 5 orang dan Ws 30 menit apabila teller yang digunakan sebanyak 11 orang, yaitu Lq = 3.744 dan Ws = 13.37. Maka teller optimum hari Jumat minggu pertama adalah 11 orang. Untuk Hasil penentuan jumlah teller optimum pada minggu kedua minggu keempat pada bulan penelitian dapat dilihat pada Tabel 5.19. Tabel 5.19. Penentuan Jumleh Teller Optimum dengan Metode Aspirasi untuk Minggu Kedua Hari Teller Lq Ws Teller Optimum Hitung Aspirasi Hitung Aspirasi Senin 8 9.163 5 16.506 30 9 9 2.773 5 10.116 30 10 1.395 5 8.738 30 Selasa 8 7.114 5 14.719 30 9 9 2.423 5 9.897 30 10 1.267 5 8.709 30 Rabu 7 10.621 5 19.488 30 8 8 2.625 5 10.393 30 9 1.262 5 8.842 30 Kamis 8 6.133 5 14.657 30 9 9 2.218 5 10.327 30 10 1.186 5 9.186 30 Jumat 8 7.214 5 14.705 30 9 9 2.446 5 9.846 30 10 1.277 5 8.654 30 Universitas Sumatera Utara Dari Tabel di atas, dapat ditentukan jumlah teller optimum dengan menggunakan metode aspirasi untuk minggu kedua sebagai berikut: 1. Untuk hari Senin, Lq dan Ws yang sesuai aspirasi perusahaan yaitu Lq 5 orang dan Ws 30 menit apabila teller yang digunakan adalah sebanyak 11 orang, yaitu Lq = 2.773 dan Ws = 10.116. Maka teller optimum hari Senin minggu kedua adalah 9 orang. 2. Untuk hari Selasa, Lq dan Ws yang sesuai aspirasi perusahaan yaitu Lq 5 orang dan Ws 30 menit apabila teller yang digunakan sebanyak 11 orang, yaitu Lq = 2.423 dan Ws = 9.897. Maka teller optimum hari Selasa minggu kedua adalah 9 orang. 3. Untuk hari Rabu, Lq dan Ws yang sesuai aspirasi perusahaan yaitu Lq 5 orang dan Ws 30 menit apabila teller yang digunakan sebanyak 11 orang, yaitu Lq = 2.625 dan Ws = 10.393. Maka teller optimum hari Rabu minggu kedua adalah 8 orang. 4. Untuk hari Kamis, Lq dan Ws yang sesuai aspirasi perusahaan yaitu Lq 5 orang dan Ws 30 menit apabila teller yang digunakan sebanyak 11 orang, yaitu Lq = 2.218 dan Ws = 10.327. Maka teller optimum hari Kamis minggu kedua adalah 9 orang. 5. Untuk hari Jumat, Lq dan Ws yang sesuai aspirasi perusahaan yaitu Lq 5 orang dan Ws 30 menit apabila teller yang digunakan sebanyak 11 orang, yaitu Lq = 2.446 dan Ws = 9.846. Maka teller optimum hari Jumat minggu kedua adalah 9 orang. Universitas Sumatera Utara Untuk Hasil penentuan jumlah teller optimum pada minggu ketiga minggu pertama pada bulan penelitian dapat dilihat pada Tabel 5.20. Tabel 5.20. Penentuan Jumleh Teller Optimum dengan Metode Aspirasi untuk Minggu Ketiga Hari Teller Lq Ws Teller Optimum Hitung Aspirasi Hitung Aspirasi Senin 8 5.207 5 12.621 30 9 9 2.02 5 9.331 30 10 1.102 5 8.384 30 Selasa 8 6.133 5 13.25 30 9 9 2.219 5 9.336 30 10 1.186 5 8.303 30 Rabu 7 5.539 5 13.8 30 8 8 1.837 5 9.455 30 9 0.961 5 8.427 30 Kamis 8 5.144 5 12.846 30 9 9 1.983 5 9.504 30 10 1.095 5 8.565 30 Jumat 8 7.316 5 14.541 30 9 9 2.464 5 9.689 30 10 1.286 5 8.511 30 Dari Tabel di atas, dapat ditentukan jumlah teller optimum dengan menggunakan metode aspirasi untuk minggu ketiga sebagai berikut: 1. Untuk hari Senin, Lq dan Ws yang sesuai aspirasi perusahaan yaitu Lq 5 orang dan Ws 30 menit apabila teller yang digunakan adalah sebanyak 11 orang, yaitu Lq = 2.02 dan Ws = 9.331. Maka teller optimum hari Senin minggu ketiga adalah 9 orang. 2. Untuk hari Selasa, Lq dan Ws yang sesuai aspirasi perusahaan yaitu Lq 5 orang dan Ws 30 menit apabila teller yang digunakan sebanyak 11 orang, yaitu Lq = 2.219 dan Ws = 9.336. Maka teller optimum hari Selasa minggu ketiga adalah 9 orang. Universitas Sumatera Utara 3. Untuk hari Rabu, Lq dan Ws yang sesuai aspirasi perusahaan yaitu Lq 5 orang dan Ws 30 menit apabila teller yang digunakan sebanyak 11 orang, yaitu Lq = 1.837 dan Ws = 9.455. Maka teller optimum hari Rabu minggu ketiga adalah 8 orang. 4. Untuk hari Kamis, Lq dan Ws yang sesuai aspirasi perusahaan yaitu Lq 5 orang dan Ws 30 menit apabila teller yang digunakan sebanyak 11 orang, yaitu Lq = 1.983 dan Ws = 9.504. Maka teller optimum hari Kamis minggu ketiga adalah 9 orang. 5. Untuk hari Jumat, Lq dan Ws yang sesuai aspirasi perusahaan yaitu Lq 5 orang dan Ws 30 menit apabila teller yang digunakan sebanyak 11 orang, yaitu Lq = 2.464 dan Ws = 9.689. Maka teller optimum hari Jumat minggu ketiga adalah 9 orang. Untuk Hasil penentuan jumlah teller optimum pada minggu ketiga minggu pertama pada bulan penelitian dapat dilihat pada Tabel 5.21. Tabel 5.21. Penentuan Jumleh Teller Optimum dengan Metode Aspirasi untuk Minggu Ketiga Hari Teller Lq Ws Teller Optimum Hitung Aspirasi Hitung Aspirasi Senin 10 26.464 5 26.737 30 11 11 4.169 5 10.273 30 12 1.86 5 8.568 30 Selasa 10 6.015 5 15.027 30 11 11 2.346 5 11.358 30 12 1.288 5 10.3 30 Rabu 9 15.259 5 23.804 30 10 10 3.649 5 12.194 30 11 1.753 5 10.298 30 Kamis 10 5.943 5 12.971 30 11 11 2.345 5 9.848 30 12 1.287 5 8.93 30 Jumat 10 7.873 5 12.367 30 11 11 2.702 5 8.623 30 12 1.416 5 7.692 30 Universitas Sumatera Utara Dari Tabel di atas, dapat ditentukan jumlah teller optimum dengan menggunakan metode aspirasi untuk minggu keempat sebagai berikut: 1. Untuk hari Senin, Lq dan Ws yang sesuai aspirasi perusahaan yaitu Lq 5 orang dan Ws 30 menit apabila teller yang digunakan adalah sebanyak 11 orang, yaitu Lq = 4.169 dan Ws = 10.273. Maka teller optimum hari Senin minggu keempat adalah 11 orang. 2. Untuk hari Selasa, Lq dan Ws yang sesuai aspirasi perusahaan yaitu Lq 5 orang dan Ws 30 menit apabila teller yang digunakan sebanyak 11 orang, yaitu Lq = 2.346 dan Ws = 11.358. Maka teller optimum hari Selasa minggu keempat adalah 11 orang. 3. Untuk hari Rabu, Lq dan Ws yang sesuai aspirasi perusahaan yaitu Lq 5 orang dan Ws 30 menit apabila teller yang digunakan sebanyak 11 orang, yaitu Lq = 3.649 dan Ws = 12.194. Maka teller optimum hari Rabu minggu keempat adalah 10 orang. 4. Untuk hari Kamis, Lq dan Ws yang sesuai aspirasi perusahaan yaitu Lq 5 orang dan Ws 30 menit apabila teller yang digunakan sebanyak 11 orang, yaitu Lq = 2.345 dan Ws = 9.848. Maka teller optimum hari Kamis minggu keempat adalah 11 orang. 5. Untuk hari Jumat, Lq dan Ws yang sesuai aspirasi perusahaan yaitu Lq 5 orang dan Ws 30 menit apabila teller yang digunakan sebanyak 11 orang, yaitu Lq = 2.702 dan Ws = 8.623. Maka teller optimum hari Jumat minggu keempat adalah 11 orang. Universitas Sumatera Utara

BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

6.1. Situasi Antrian yang Terjadi pada Bagian Transaki PT. Bank Sumut

Cabang Utama Medan Sistem antrian pada proses transaksi di PT. Bank Sumut Cabang Utama Medan mengikuti struktur Multi Channel Single Phase dengan 10 orang teller, dimana laju kedatangan berdistribusi Poisson dan laju pelayanan berdistribusi Eksponensial. Sehingga sistem antrian mengikut i model antrian MM10:GD ∞∞ Dalam prakteknya, model ini dilengkapi dengan penggunaan mesin antrian, sehingga nasabah menempati tempat tunggu yang tersedia, setelah sebelumnya mengambil nomor urut antrian. Selanjutnya fasilitas teller yang kosong akan memanggil atau menayangkan nomor urut sesuai dengan urutan secara elektronik. Penggunaan model ini sudah cukup berguna dalam memperpendek waktu pelayanan teller. Selain itu, penggunaan model seperti ini akan memungkinkan para nasabah akan dilayani segera oleh teller yang telah kosong. Adanya mesin nomor antrian juga dapat mengendalikan para nasabah yang datang, sehingga disiplin antrian yang diterapkan, yaitu first come first serve juga dapa berjalan dengan baik tanpa terjadi selisih paham antar nasabah. Pada umumnya situasi antrian memiliki waktu sibuk atau periode sibuk. Pada hasil pengamatan yang dilakukan selama 1 bulan, waktu sibuk yang diamati Universitas Sumatera Utara