49
L
hitung
L
tabel
; data tidak terdistribusi normal. 8
Setelah data dinyatakan terdistribusi normal, maka dilakukan uji homogenitas melalui uji Fisher dan dilakukan analisis data secara
parametrik dengan mengggunakan uji t. Jika data tidak terdistribusi normal maka akan dilakukan analisis data dengan teknik
nonparametrik dengan uji Mann Whitney. b.
Uji Homogenitas Hasil Belajar Uji homogenitas sebagai uji persyaratan analisis data yang
bertujuan untuk mengetahui apakah data homogen sama atau tidak. Uji homogenitas dilakukan setelah data persyaratan normalitas
terpenuhi, yakni data dinyatakan berdistribusi normal. Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan uji Fisher pada taraf signifikansi 0,05,
dengan rumus sebagai berikut:
13
F =
Dengan kriteria : F
hitung
≤ F
tabel
, maka data homogen. F
hitung
≥ F
tabel
, maka data tidak homogen.
3. Uji Hipotesis
Setelah uji prasyarat dilakukan, maka dilanjutkan dengan uji hipotesis yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara kemampuan
berkomunikasi siswa dengan hasil belajar siswa signifikan. Teknik pengujian hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini meliputi uji
korelasi, uji signifikansi dan koefisien determinansi. a.
Uji Korelasi Analisis korelasi dilakuakan untuk mengetahui kuat lemahnya
hubungan antar variabel yang dianalisis, yaitu seberapa besar hubungan antara kemampuan berkomunikasi dan hasil belajar. Untuk
13
Ruseffendi, Satistika Dasar untuk Penelitian Pendidikan, Bandung: IKIP Bandung Press, 1998, hal. 295
50
menghitung koofesien korelasi digunakan rumus Sperman yaitu sebagai berikut.
14
Rho
xy
= 1
–
Keterangan: Rho
xy
: koefisien korelasi tata jenjang D
: Difference, sering digunakan jiga B singkatan dari beda. D adalah beda antara jenjang setiap subjek
N : Banyaknya subjek
b. Uji Signifikansi
Uji signifikansi dilakukan untuk mengetahui apakah korelasi antara variabel kemampuan berkomunikasi dan hasil belajar benar-benar
signifikan. Cara yang digunakan adalah dengan menggunakan rumus “t” atau yang dikenal dengan uji t, yaitu:
t
hitung
=
Dengan kriteria pengujian: jika t
hitung
t
tabel
: maka H
o
diterima tidak ada hubungan yang signifikan
jika t
hitung
t
tabel
: maka H
o
ditolak ada hubungan yang signifikan Untuk mengetahui t-tabel digunakan ketentuan n-2 pada level of
significance a sebesar 5 tingkat kesalahan 5 atau 0,05 atau taraf keyakinan 95 atau 0,95. Jadi apabila tingkat kesalahan suatu
variabel lebih dari 5 berarti variabel tersebut tidak signifikan.
c. Koefisien Determinansi
Koefesien determinansi digunakan untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan atau kontribusi variabel X terhadap Y. Koefisien
determinansi dapat dinyatakan dengan rumus:
14
Suharsimi Arikunto, op. cit., hal. 278
51
KD =
r
xy 2
x
100 Keterangan :
KD : kontribusi variabel X terhadap Y
r
xy
:
koefisien korelasi antara variabel X dan Y kemudian dicari taraf signifikansi korelasi 0,05
jika
r
hitung
r
tabel
maka H
o
berati korelasi signifikan
4. Interpretasi Data