14
anggota siap untuk menghadapi tes dan tugas-tugas lainnya secara mandiri tanpa bantuan teman sekelompoknya.
3 Kesempatan yang sama untuk mencapai keberhasilan
Pembelajaran kooperatif menggunakan metode scoring yang mencakup nilai perkembangan berdasarkan penigkatan prestasi yang
diperoleh siswa dari yang terdahulu. Dengan menggunakan metode scoring ini setiap siswa baik yang berprestasi rendah, sedang, atau tinggi
sama-sama memperoleh kesempatan untuk berhasil dan melakukan yang terbaik bagi kelompoknya.
8
c. Karakteristik Pembelajaran Kooperatif
Secara umum pembelajaran kooperatif teridiri dari lima karakteristik, yaitu:
1 Siswa belajar bersama pada tugas-tugas umum atau aktivitas untuk
menyelasaikan tugas atau aktivitas pembelajaran. 2
Siswa saling bergantung secara positif. Aktivitas diatur sehingga siswa membutuhkan siswa lain untuk mencapai hasil bersama.
3 Siswa belajar bersama dalam kelompok kecil yang terdiri dari 2 sampai 5
siswa. 4
Siswa menggunakan perilkau kooperatif, prososial. 5
Setiap siswa secara mandiri bertanggung jawab untuk pekerjaan pembelajaran mereka.
9
d. Pengelolaan Kelas Pembelajaran kooperatif
Pengelolaan kelas pembelajaran kooperatif bertujuan untuk membina pembelajar dalam mengembangkan niat dan kiat bekerja sama dan berinteraksi
dengan pembelajar yang lainnya. Ada tiga hal penting yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan kelas:
8
Isjoni, op. cit., hal. 21-28
9
Tonih Feronika, op. cit., hal. 57
15
1 Pengelompokan
Pengelompokan heterogenitas kemacamragaman merupakan ciri-ciri yang menonjol dalam metode pembelajaran gotong royong atau
pembelajaran kooperatif. Kelompok heterogenitas dapat dibentuk dengan memperhatikan keanekaragaman gender, latar belakang sosio ekonomi dan
etnik, serta kemampuan akademis. Dalam hal kemampuan akademis, kelompok biasanya terdiri dari satu orang berkemammpuan tinggi, dua
orang berkemampuan sedang, dan yang lainnya berkemampuan kurang. 2
Semangat gotong royong Agar kelompok bisa bekerja secara efektif dalam proses pembelajaran
kooperatif, masing-masing anggota kelompok perlu mempunyai semangat gotong royong. Semangat gotong royong bisa dirasakan dengan membina
niat dan kiat siswa dalam bekerja sama dengan siswa-siswa yang lainnya. 3
Penataan ruang kelas Penataan ruang kelas harus disesuaikan dengan kondisi dan situasi ruang
kelas dan sekolah. Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan yaitu ukuran ruang kelas, jumlah siswa, tingkat kedewasaan, toleransi guru di
kelas sebelah terhadap kegaduhan dan lain-lain.
10
e. Unsur-Unsur Dasar Pembelajaran Kooperatif