52
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Kemampuan Berkomunikasi Siswa
Hasil perhitungan statistik dapat dilihat secara lengkap pada Tabel 4.1 dibawah ini. Pada Tabel 4.1 dapat diinterpretasikan bahwa skor kemampuan
berkomunikasi siswa yang paling banyak diperoleh siswa berada pada interval 81
– 83 yaitu sebanyak 15 siswa atau sebesar 39.4. Siswa yang mendapat skor pada interval 78
– 80 yaitu sebanyak 13 siswa atau sebesar 34,2. Sedangkan siswa yang mendapat nilai dibawah rata-rata sebanyak 10
siswa atau sebesar 26.3. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa siswa kelas XI MAN 2 Bogor memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik.
Perhitungan ini secara rinci dapat dilihat pada lampiran 6.
1
Tabel 4.1 Data Kemampuan Berkomunikasi Siswa No
Kelompok kemampuan N
Persentasi 1
Tinggi 15
39,4 2
Sedang 13
34,2 3
Rendah 10
26,3 Hasil penelitian kemampuan berkomunikasi melalui hasil pengamatan
yang dilakukan oleh observer, menunjukan bahwa indikator kemampuan berkomunikasi siswa pada kelas tersebut sudah menyatakan hal yang positif
terhadap kemampuan berkomunikasi siswa. Perhatikan Tabel 4.2 terlihat ketercapaian kemampuan berkomunikasi yang dimunculkan siswa mencapai
rerata tertinggi sebesar 82,76. Persentase ini terlihat pada indikator menjawab pertanyaan, indikator tersebut berada pada kelompok asal. Sedangkan nilai
terendah berada pada indikator membaca sebesar 78,24 indikator tersebut berada pada tahapan kelompok ahli. Analisis perhitungan ini secara rinci
dapat dilihat pada lampiran 5.
2
1
Lampiran 6, hal 90
2
Lampiran 6, hal 88
53
Tabel 4.2 Data Analisis Kemampuan Berkomunikasi Siswa No
Kelompok Jigsaw Kemampuan
berkomunikasi Rerata
Kategori
1 Ahli
Membaca 78,24
Baik Menjelaskan
80,78 Baik
Menyimak 81,07
Baik Umpan Balik
81,52 Baik
Diskusi 81,13
Baik Mengambil Keputusan
81,39 Baik
2 Asal
Menjelasakan 80,92
Baik Menjawab Pertanyaan
82,76 Baik
Melakukan Refleksi 81,75
Baik Sedangkan hasil penelitian kemampuan berkomunikasi dengan Peer
Assesment atau penilaian teman sebaya juga menunjukan hasil yang tidak jauh berbeda dengan hasil penelitian menggunakan rubrik observasi
kemampuan berkomunikasi, bahwa aspek-aspek kemampuan berkomunikasi siswa pada kelas XI IPA.3 sudah menyatakan hal yang positif terhadap
kemampuan berkomunikasi siswa. Perhatikan Tabel 4.3 Berdasarkan hasil Peer Assesment yang dilakukan ketika berada dikelompok asal pada
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw diperoleh skor tertinggi berada pada indikator menjelaskan sebesar 78,83. Sedangakan untuk skor indikator bahasa
diperoleh sebesar 76,91.
Tabel 4.3 Data Analisis Peer Assesment Kemampuan Berkomunikasi Siswa No
Kelompok Jigsaw Kemampuan
berkomunikasi Rerata
Kategori 1
Asal Menjelaskan
78,83 Baik
Bahasa 76,91
Cukup Baik Komunikasi adalah sebuah proses interaksi untuk berhubungan dari
satu pihak ke pihak lainnya yang pada awalnya berlangsung sangat sederhana dimulai dengan sejumlah ide-ide yang abstrak atau pikiran dalam otak
seseorang untuk mencari data atau menyampaikan informasi yang kemudian dikemas menjadi sebentuk pesan untuk kemudian disampaikan secara
langsung maupun tidak langsung menggunakan bahasa berbentuk kode
54
visual, kode suara, atau kode tulisan.
3
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam proses komunikasi melibatkan adanya pemberi
berita atau pesan, berita atau pesan yang disampaikan, dan penerima berita atau pesan. Hasil pengamatan kemampuan berkomunikasi terlihat
kemampuan siswa hanya sampai menyampaikan pesan, yaitu dengan menjawab pertanyaan, tetapi belum adanya umpan balik yang positif dari
penerima pesan. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa kemampuan berkomunikasi
yang dimiliki siswa kelas XI.3 adalah baik. Hal ini terlihat dari keseriusan siswa dalam menjalankan diskusi dengan baik dan adanya interaksi antara
guru dengan siswa, serta siswa dengan siswa. Besarnya indikator menjawab pertanyaan sebesar 82,76 yang diajukan teman-temannya satu kelompok
dalam proses presentasi yang dilakukan dalam kelompok asal, karena didukung dengan rasa tanggung jawab siswa terhadap materi yang
dikuasainya. Respon siswa terhadap aspek bertanggung jawab menerima pertanyaan untuk dijawab tersebut positif, hal ini ditunjukkan dengan total
kemampuan berkomunikasi siswa pada kelompok ahli rata-rata 82,03. Kemampuan siswa dalam bertanggung jawab dikelompoknya akan
memberikan manfaat yang sangat besar terhadap siswa, antara lain : 1 Memotivasi siswa untuk belajar giat karena adanya tekanan dari teman
kelompoknya serta menyadari akan penilaian yang berkelanjutan, 2 Menghilangkan rasa takut pada anak untuk mengungkapkan pendapatnya dan
menjawab pertanyaan, dan 3 Menumbuhkan kemampuan kerja sama siswa, berfikir kritis dan kemampuan membantu teman. Hal ini juga sesuai dengan
pendapat Aceng Hiatami dan Supriadi secara psikologis model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.
4
3
Zubair, A. Definisi Komunikasi. 2006. Tersedia: http:meilemma.wordpress.com
4
Aceng Hiatami dan Supriadi,
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa Pada materi kelarutan dan hasil kali
kelarutan,http:jurnal.unhalu.ac.iddownloadacengPENERAPAN20MODEL20PEMBELAJ ARAN20KOOPERATIF20TIPE20JIGSAW.pdf
55
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat mengembangkan kemampuan berkomunikasi
siswa karena dengan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw siswa menjadi lebih aktif. Hasil penelitian ini sejalan dengan beberapa hasil penelitian lain, seperti
Novi Emildadiany yang menyatakan bahwa proses pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat mendorong timbulnya gagasan yang lebih bermutu dan
dapat meningkatkan kemampuan berkomunikasi.
5
Begitu pula dengan pendapat H. M. Sirih dan Muhammad Ali dalam penelitiannya menunjukan
bahwa pembelajaran kooperatif tipe jigsaw secara signifikan dapat meningkatkan kemampuan berkomunikasi, kegiatan pembelajaran tipe jigsaw
juga dapat meningkatkan aktivitas dan tanggung jawab siswa bekerja kelompok dalam berbagi pengetahuan pada kelompok ahli dan kelompok
asal.
6
Hal ini juga sesuai dengan pendapat Khoirul dalam Supriyadi mengemukakan beberapa tujuan khusus model pembelajaran tipe Jigsaw
diantaranya adalah mengkaji kebergantungan positif dalam menyampaikan dan menerima informasi diantara anggota kelompok untuk mendorong
kedewasaan berfikir dan menyediakan kesempatan berlatih bicara dan mendengar untuk berlatih dalam menyampaikan informasi.
7
Dengan kemampuan berkomunikasi yang dimiliki oleh siswa yang baik, diharapkan keseluruhan hasil belajar siswa meningkat. Seperti
penelitian yang dilakukan H. M. Sirih dan Muhammad Ali menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif akan berpengaruh pada aktivitas siswa yang
pada akhirnya dapat meningkatkan penguasaan konsep dan hasil belajar materi yang telah dipelajari.
8
5
Novi Emildadiany, Cooperative learning teknikjigsaw. September 2008 . hal. 9
6
H. M. Sirih dan Muhammad Ali, Penerapan Model Pembelajaran Tipe Jigsaw dengan Tongkat Estafet Untuk Meningkatkan Aktivitas Siswa Dalam Proses Belajar Mengajar di SMP
Negeri 2 Kendiri, MIPMIPA, Vol. 6, No. 1, Pebruari 2007 h. 23
7
Aceng Hiatami dan Supriadi,
op. cit., hal 12
8
H. M. Sirih dan Muhammad Ali, op. cit., hal. 24
56
B. Hasil Belajar