41
sampling.
3
Dalam penelitian ini adalah dari populasi terjangkau berjumlah 10 kelas, dengan jumlah 38 siswa.
Sampel diambil dengan menggunakan teknik sampel bertujuan purposive sample yaitu memilih subjek bukan didasarkan atas strata, random
atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu.
4
Dalam penentuan pengambilan sampel, pihak sekolah atau guru bersangkutan menentukan tiga
kelas yang akan dijadikan sampel penelitian, yaitu XI IPA3, IPA4, dan IPA5 dengan pertimbangan bahwa kemampuan kognitif berbeda-beda, baik tinggi,
sedang maupun rendah. Dan peneliti memilih IX IPA 3 sebagai sampel karena kontiuitas waktu dalam proses pembelajarannya.
D. Variabel Penelitian
Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian peneliti. Variabel dalam penelitian ini adalah:
Variabel independen X : Kemampuan berkomunikasi siswa Variabel dependen Y : Hasil belajar biologi siswa
E. Prosedur Penelitian
1. Melakukan survei ke sekolah MA Negeri 2 Bogor untuk menelaah
kurikulum mengenai metode pembelajaran yang diterapkan di sekolah tersebut dan hasil belajar biologi siswanya.
2. Tahap persiapan:
a. Pembuatan perangkat pembelajaran.
b. Penentuan sampel penelitian.
c. Penyusunan instrumen penelitian.
d. Uji coba instrumen penelitian.
e. Revisi instrumen penelitian.
3. Tahap pelaksanaan
a. Pelaksanaan pretes.
3
Suharsimi Arikunto. op. cit., hal. 131
4
Ibid., hal 139-140
42
b. Pelaksanaan pembelajaran.
c. Pelaksanaan postes.
4. Tahap analisis data
Pengolahan data hasil pretes, postes, dan observasi. 5.
Hasil penelitian 6.
Kesimpulan
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Lembar Pedoman Observasi
Lembar observasi yang digunakan untuk mengukur kemampuan berkomunikasi siswa adalah lembar pedoman observasi berupa Rating
Scale atau Skala Lanjutan. Rating Scale hampir mirip dengan Chek list, hanya saja pada skala rating digunakan derajat atau peringkat. Rating scale
yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe Numerical Rating Scale. Numerical Rating Scale menggambarkan suatu karakteristik atau kualitas
tertentu yang akan diukur keberadaannya dengan menggunakan angka dengan 1-5.
2. Tes
Tes yang digunakan merupakan tes hasil belajar yang terdiri dari pre test dan post tes. pre test adalah tes hasil belajar yang bertujuan untuk
mengetahui seberapa besar pengetahuan awal siswa sebelum penggunaan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Sedangkan pos tes adalah tes hasil
belajar setelah penggunaan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, untuk melihat apakah terdapat peningkatan hasil belajar akibat adanya perlakuan.
G. Instrumen Penelitian
1. Tes
Tes yang digunakan adalah tes objektif berupa soal pilihan ganda beralasan pada subkonsep mekanisme transpor pada membran. Jumlah
butir soal sebanyak 30 soal. Berdasarkan pengujian intrument tes melalui
43
perhitungan Software ANATES dari soal-soal yang lolos diperoleh sebanyak 20 butir soal. Bentuk penilaian adalah dengan memberikan nilai
1 apabila siswa menjawab pilihan ganda dan alasan dengan benar dan nilai 0 apabila siswa menjawab pilihan ganda dan alasan salah.
Tabel 3.1. Kisi-Kisi Instrumen Tes Kognitif No
Indikator Jenjang Kognitif
Proporsi C1
C2 C3
C4 ∑
1. Menjelaskan
pengertian dari proses terjadinya difusi
1,2,3, 4
4 20
2. Menjelaskan
pengertian dari proses terjadinya osmosis
5 6,9,10
, 11
12 7,8
8 40
3. Menjelaskan
pengertian dari proses terjadinya
transfor fasif dan aktif
13,1 6
14,17 18
15 6
30
4. Menjelaskan
pengertian dari proses terjadinya endositosis
19 1
5
5. Menjelaskan
pengertian dari proses terjadinya eksositosis
20 1
5
Jumlah 20
100 Adapun perhitungan lebih lengkap ada pada lampiran 11
5
2. Lembar Observasi
Intrumen digunakan untuk mengukur kemampuan berkomunikasi siswa pada pembelajaran biologi dengan tipe jigsaw adalah dengan
menggunakan rubrik pedoman observasi Numerical Rating Scale menggambarkan suatu karakteristik atau kualitas tertentu yang akan diukur
keberadaannya dengan menggunakan 5 pilihan yaitu: sangat baik, baik, cukup, buruk, sangan buruk. Sebelumnya rancangan intrumen tersebut
telah divalidasi oleh dosen dan guru, selanjutnya di uji coba oleh guru terlebih dahulu, dan dari hasil uji coba tersebut divalidasi kembali oleh
dosen pembimbing dan guru.
5
Lampiran. 11, hal. 104 – 105
44
Agar dapat mengetahui instrumen tersebut sudah sesuai dengan pencapaian indikator maka dibuatlah kisi-kisi instrumen lembar observasi.
Adapun kisi-kisi instrumen lembar observasi dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.2. Kisi-Kisi Instrumen observasi
No Aspek kemampuan
berkomunikasi Jumlah indikator
Jumlah Ahli
Asal 1
Membaca 1
1 2
Menjelaskan 3
3 6
3 Menyimak
3 3
4 Umpan balik
3 3
5 Diskusi
3 3
6 Mengambil keputusan
3 3
7 Menjawab pertanyaan
3 3
8 Melakukan refleksi
3 3
3. Peer Assessment Penilaian Teman Sebaya
Peer Assessment Penilaian Teman Sebaya adalah alat penilaian yang digunakan pada pembelajaran biologi. Dalam penelitian ini, penilaian
teman sebaya digunakan untuk menilai kemampuan berkomunikasi siswa saat presentasi lisan dilakukan. Dalam penilaian teman sebaya penilaian
dilakukan oleh teman satu kelompok, sehingga dapat mengetahui kemampuan berkomunikasi siswa dalam melakukan presentasi lisan dalam
kelompok asal selama proses pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berlangsung. dan instrumen tersebut telah divalidasi oleh dosen
pembimbing. Agar dapat mengetahui instrumen tersebut sudah sesuai dengan
pencapaian indikator maka dibuatlah kisi-kisi instrumen peer assesmen. Adapun kisi-kisi instrumen penilaian teman sebaya dalam penelitian ini
dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.3. Kisi-Kisi Instrumen Peer Assesment
No Indikator
Jumlah Jumlah
Ahli Asal
1 Cara menjelaskan
1 1
2 Bahasa
1 1
45
H. Kalibrasi Instrumen