Di sisi lain, ruang lingkup PKn menurut konsep Pendidikan Kewarganegaraan sebagai pengembang Civics mempunyai fokus khusus
dalam materi demokrasi politik yang dijadikan sebagai materi pokok Pendidikan Kewarganegaraan dengan penambahan aspek pendidikan di
dalamnya Cholisin, 2000: 1.28. Sedangkan menurut NCSS National Council for Social
cakupan Pendidikan Kewarganegaraan memuat di dalamnya:
1 Cita-cita nasional ideology.
2 Hal-hal yang baik oleh masyarakat common good.
3 Proses pemerintahan sendiri the process of self government.
4 Hak asasi manusia dan warga negara yang dijamin konstitusi.
5 Seluruh pengaruh positif yang berasal dari keluarga, sekolah dan
masyarakat Cholisin, 2000: 1.27. Cakupan maupun ruang lingkup mata pelajaran PKn pada dasarnya
berfokus pada akar keilmuan yang jelas sebagaimana dirinci pada penjelasan-penjelasan di atas tidak terlepas dari rumpun keilmuan yang
ada seperti ilmu politik, ilmu hukum dan filsafat moral yang diharapkan mampu membentuk karakter warga negara yang baik.
2. Tinjauan tentang Pembentukan Karakter
a. Pengertian Karakter, Pembentukan Karakter dan Pendidikan
Karakter
Bila dilihat dari asal katanya dikatakan bahwa istilah karakter berasal dari bahasa Yunani charassein yang berarti ‘membuat tajam’ atau
membuat dalam. Secara konseptual, istilah karakter dipahami dalam dua pengertian. Pertama, bersifat deterministik yakni karakter dikatakan
sebagai suatu anugerah given yakni sekumpulan kondisi rohaniah
dalam diri manusia. Kedua, non deterministik atau dinamis. Karakter dianggap sebagai suatu kemampuan diri seseorang dalam mengatasi
kondisi rohaniah yang sudah diberikan. Hal tersebut dikatakan sebagai proses yang dikehendaki seseorang dalam menyempurnakan
kemanusiaannya Saptono, 2011: 18. Aristoteles mengatakan bahwa karakter yang baik dapat dilihat
dengan melakukan tindakan yang benar sehubungan dengan diri seseorang dan orang lain. Sedangkan menurut pengamatan seorang filsuf
kontemporer Michael Novak, karakter merupakan perpaduan harmonis seluruh budi pekerti yang terdapat pada ajaran-ajaran agama, cerita
sastra, kaum bijaksana dan kumpulan orang berakal sehat yang ada dalam sejarah” Lickona, 2013: 72. Pengertian lain dikatakan dalam Kebijakan
Nasional Pembangunan Karakter Bangsa Tahun 2010 – 2025, bahwa “karakter adalah nilai-nilai yang khas-baik tahu nilai kebaikan, mau
berbuat baik, nyata berkehidupan baik, dan berdampak baik terhadap lingkungan yang terpateri dalam diri dan terejawantahkan dalam
perilaku”. Sedangkan menurut Kemdiknas 2011: 8 karakter adalah perilaku, tindakan yang berakar pada nilai-nilai berdasarkan landasan
tertentu layaknya norma agama, kebudayaan, hukumkonstitusi, adat istiadat, dan estetika. Berdasarkan pengertian-pengertian di atas dapat
dikatakan bahwa karakter merupakan ciri khas yang melekat pada pribadi seseorang atau sekelompok orang yang tercermin dalam suatu
perbuatanperilaku yang mengandung nilai-nilai tertentu.