24 yang berasal dari Sulawesi menjawab pertanyaan dari guru mereka tetap
memberikan apresiasi, dan sebagainya.
2. Hambatan Pengembangan Pem-belajaran PKn
Berdasarkan kegiatan penelitian yang dilakukan, ditemui beberapa hambatan dalam pengembangan pembelajaran PKn dalam pembentukan
karakter siswa di antaranya: a minimnya waktu pembelajaran, b kurangnya minat peserta didik terhadap mapel PKn khususnya kelas XI, c kurangnya
kesiapanfokus peserta didik dalam mengikuti pembelajaran setelah kegiatan olahraga dan jam-jam terakhir pembelajaran, d padatnya jadwal kegiatan
yang ada di sekolah dan asrama.
3. Upaya yang Dilakukan Guna Mengatasi Hambatan Pengembangan
Pembelajar-an PKn
Hambatan-hambatan dalam pe- ngembangan pembelajaran PKn guna mendorong pembentukan karakter pada siswa menimbulkan upaya guna
mengatasinya di antaranya: a memberikan penugasan dengan memberikan aturan main pada saat waktu pembelajaran tidak bisa dimanfaatkan secara
penuh, b penggunaan metode yang variatif guna menarik minatperhatian, c melakukan dialog dan memberikan sanksi bagi mereka yang tidak
disiplin, d memberikan batasan dalam memilih kegiatan dan penyediaan
sarpras yang memadai.
Penelitian ini, menunjukan implikasi bahwa pengembangan kegiatan yang ada di sekolah memberikan dampak yang besar dalam pembentukan
kepribadian siswa seperti watak dan sikap religius yang didorong oleh kegiatan-kegiatan Kristianitas, Remaja Pecinta Kristus, Legio Maria,
Rekoleksi yang terdiri dari rekoleksi kesehatan mental, rekoleksi narkoba, rekoleksi hidup bersama, rekoleksi seksualitas, rekoleksi sopan santun,
rekoleksi kelembagaan dan liturgi, Retret, Pendampingan PIA selain pula
adanya penanaman sikap religius dalam pembelajaran di kelas dan asrama.
Di sisi lain, sikap nasionalisme, solidaritas, kebersamaan, sikap saling menghargai dan menghormati, kepedulian serta menggugah siswa untuk
25 hidup sederhana yang didorong oleh kegiatan Wawasan Kebangsaan,
rekoleksi hidup bersama, OSVALI, Homestay, dan Bakti Sosial. Ada pula pembentukan sikap mandiri, rasa percaya diri, keberanian, kesopanan,
mampu bekerja sama, kritis, peduli, saling pengertian dan toleran yang diwujudkan dalam kegiatan Sidang Akademi. Pembentukan karakter dan
mental siswa tersebut tidak lepas pula dari kerja keras bruder, suster, pendamping, keluarga dan masyarakat yang ada di sekitar SMA van Lith
tersebut.
E. PENUTUP
1. Kesimpulan
Pengembangan pembelajaran PKn dalam mendorong pembentukan karakter siswa dapat dilihat melalui tiga proses penting yaitu
pengembangan perencanaan pembelajaran melalui Silabus dan RPP, pelaksanaan
pembelajaran dengan berbagai pendekatan, dan evaluasi pembelajaran yang mencakup evaluasi proses dan hasil. Karakter peserta didik yang dapat
terlihat dalam kegiatan pengembangan pembelajaran PKn di kelas yaitu sikap religius, kedisiplinan, kejujuran, tanggung jawab, sikap kritis,
kerjasama, dan sikap saling menghormati dan menghargai. Kegiatan pengembangan di luar kelas yang terdiri dari kegiatan-
kegiatan Kristianitas, Remaja Pecinta Kristus, Legio Maria, Rekoleksi, Retret, Pendampingan PIA, Wawasan Kebangsaan, OSVALI, Homestay,
Bakti Sosial dan Sidang Akademi telah membentuk karakter nasionalisme, solidaritas, kebersamaan, sikap saling menghargai dan menghormati,
kepedulian, kesederhanaan, sikap mandiri, rasa percaya diri, keberanian, kesopanan, peduli, saling pengertian dan toleran dalam memberikan teladan
dan pembudayaan nilai-nilai yang baik kepada siswa. Hambatan dalam pengembangan pembelajaran PKn dalam mendorong
pembentukan karakter siswa yaitu: a minimnya waktu pembelajaran, b kurangnya minat peserta didik terhadap mapel PKn khususnya kelas XI, c
kurangnya kesiapanfokus peserta didik dalam mengikuti pembelajaran