4. Dalam kegiatan evaluasi pembelajaran guru tidak hanya melakukan penilain secara kognitif
saja, namun ada pula penilaian afektif sikap. Bagaimana penilaian afektif yang dilakukan guru sehingga dapat mendorong pada pembentukan karakter pada diri siswa?
Jawab: Dalam melakukan penilaian afektif, guru memang perlu mengenali siswa-siswinya dengan
baik. Kebetulan selama ini dalam mengajar, saya cukup mengenal dan memahami karakter dari siswa-siswi saya. Oleh karenanya, hal-hal yang sering saya lakukan khususnya dalam menilai
sikap para siswa biasanya saya lakukan dengan tanya jawab setelah penyampaian materi maupun diskusi, siswa yang mau bertanya dan mau menjawab pertanyaan baik dari saya
maupun siswa yang lain akan saya berikan nilai tambahan nilai keaktifan. Hal tersebut jelas akan memancing siswa untuk berani berbicara dan bersikap kritis dalam bertanya maupun
menjawab pertanyaan. Saya juga memiliki daftar penilaian harian yang saya gunakan dalam melakukan penilaian secara afektif. Misalnya saja sikap jujur, tanggung jawab khusunya dalam
ulangan harian, pengumpulan tugas dan sebagainya.
5. Apakah hambatan dalam pengembangan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan PKn
dalam pembentukan karakter siswa di SMA Pangudi Luhur Van Lith? Jawab:
Hambatan dalam pengembangan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dapat saya bedakan menjadi dua yaitu dari peserta didik dan bisa juga dari saya. Hambatan yang berasal
dari peserta didik antara lain, pertama, minat peserta didik terhadap pendidikan kewarganegaraan masih kurang khususnya untuk kelas XI karena lebih fokus pada mapel lain
sesuai jurusan mereka. Kedua, kurang fokusnya peserta didik dan tersitanya waktu dalam pembelajaran khususnya setelah jam pelajaran olahraga maupun pada jam-jam pembelajaran
terakhir. Ada beberapa siswa yang kurang fokus dan juga ada di antara mereka yang kurang disiplin waktu. Hambatan lain dari saya sendiri, ketika sakit saya tidak bisa melaksanakan
pembelajaran secara optimal namun tetap saya dampingi dan amati.
6. Apakah upaya mengatasi hambatan dalam pengembangan pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan PKn dalam pembentukan karakter siswa di SMA Pangudi Luhur Van Lith Upaya yang dilakukan guna mengatasi hambatan dalam pengembangan pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan PKn yang mendorong pembentukan karakter siswa antara lain; pertama,
saya menggunakan metode pembelajaran yang tidak selalu terkesan teoritis namun saya mulai dengan hal-hal yang aktual dan kontekstual. Di sisi lain, saya juga menggunakan
metode yang variatif guna menarik perhatianminat siswa seperti diskusi, diselingi dengan presentasi atau bahkan simulasi dan bermain peran. Kedua,menghadapi beberapa siswa yang
kurang disiplin dan kurang fokus saat pembelajaran telah dimulai, guru biasanya melakukan dialog dengan siswa yang bersangkutan dan bagi mereka yang melanggar aturan main yang ada
guru memberikan sanksi dengan mempersilahkan mereka untuk tidak boleh masuk kelas.
TRANSKRIP WAWANCARA SISWA
Tanggalwaktu :
Sabtu, 26 April 2014 Pukul 10.00 WIB C.
Identitas Pribadi
Nama : Satria Manalu
Kelas : X 3
TTL : Kupang, 31 Agustus 1998
D. Daftar Pertanyaan Jawaban
9. Apa yang Anda pahami mengenai pendidikan karakter?
Jawab: Pendidikan karakter menurut saya adalah pendidikan yang membentuk watakkepribadian
kita. 10.
Apa saja metode pembelajaran yang digunakan guru dalam pembelajaran pendidikan kewarganegaraan di kelas Anda?
Jawab: Beberapa metode mengajar yang digunakan biasanya power point ppt, latihan soal,
ceramah dan diskusi
11. Apakah terdapat peranan guru pendidikan kewarganegaraan dalam mendorong siswa
menjadi pribadi yang berkarakter? Tentu saja, misalnya berpikir kritis dan kerjasama.Contoh lainnya: ketika membahas
mengenai korupsi, mengapa bisa terjadi? Mengerti sebab dan akibatnya maka terbangunlah sikap saya untuk lebih semangat belajar.
12. Nilai-nilai apa yang menurut Anda banyak dikembangkan dalam pendidikan
kewarganegaraan yang diajarkan di SMA Pangudi Luhur Van Lith baik yang memberikan dampak pembelajaran di kelas dan di luar kelas?
Jawab: Nilai-nilai yang saya dapatkan dari pembelajaran pendidikan kewarganegaraan yaitu nilai
kejujuran, tidak mudah menyerah, berpendirian teguh, berpikir kritis dan kerjasama.
13. Kegiatanprogram-program apa saja yang menunjang pembentukan karakter di luar
kegiatan pembelajaran di kelas? Ada beberapa kegiatan yang menunjang pembentukan karakter siswa khususnya di SMA
Van Lith yaitu OSVALI, VL3G yang mengajarkan banyak hal mengenai kepedulian terhadap lingkungan, belajar daur ulang sampah, bekerjasama untuk kebersihan
lingkungan dan sebagainya.
14. Seberapa besar pengaruh lingkungan dan kultur budaya sekolah Anda memberikan
dampak dalam pembentukan karakter anda? Jawab:
Ada pengaruhnya dan cukup positif misalnya memberikan kenyamanan bagi saya dalam belajar dan menambah sikap religius.
Tanggalwaktu Sabtu, 26 April 2014 pukul 08.15 WIB
A. Identitas Pribadi
Nama : Aloysius Franciano S. P.
Kelas : X 2
TTL : Semarang, 26 Juni 1999
B. Daftar Pertanyaan Jawaban
1. Apa yang Anda ketahui tentang pendidikan kewarganegaraan?
Jawab: Pendidikan kewarganegaraan adalah pendidikan yang mengajarkan berbagai sistem yang
ada di negara Indonesia, mengajarkan pula tata cara bersikap agar menjadi warga negara yang baik.
2. Bagaimana guru pendidikan kewarganegaraan mengajarkan sikap-sikap positif terhadap
peserta didik dalam kegiatan pembelajaran?
Jawab: Guru mengajarkan sikap-sikap positif dalam kegiatan pembelajaran dengan selalu
memberikan nasehat, ceramah misalnya saja sikap-sikap demokratis, anti korupsi maupun sikap nasionalisme.
3. Apa yang Anda pahami mengenai pendidikan karakter?
Jawab: Pendidikan yang dilakukan guna mendidik seseorang menjadi orang yang lebih baik.
4. Apa saja metode pembelajaran yang digunakan guru dalam pembelajaran pendidikan
kewarganegaraan di kelas Anda? Jawab:
Metode yang digunakan guru biasanya model presentasi menggunakan power point slide show
ppt, ceramah, debat, tanya jawab, diskusi serta beberapa kali menggunakan studi kasus.
5. Apakah terdapat peranan guru pendidikan kewarganegaraan dalam mendorong siswa
menjadi pribadi yang berkarakter? Ya, tentu saja karena dengan pembelajaran pendidikan kewarganegaraan yang diajarkan
oleh guru pendidikan kewarganegraan kami semakin menyadari betapa pentingnya sikap nasionalisme, nilai religiusitas dan tentunya belajar memahami menjadi warga negara yang
baik dengan mengetahui sistem kenegaraan yang ada di Indonesia.
6. Kegiatanprogram-program apa saja yang menunjang pembentukan karakter di luar
kegiatan pembelajaran di kelas? Ada beberapa kegiatan yang menunjang pembentukan karakter siswa khususnya di SMA
Van Lith yaitu: a.
Sidang Akademi yang melatih kami untuk berani tampil berbicara di depan orang banyak dalam berbagai kegiatan, berlatih bersikap dan seterusnya.
b. Wawasan Kebangsaan, dengan kegiatan ini kami mampu menambah wawasan dengan
belajar materi partai politik, pemilu, elite politik yang melatih kami bertanggung jawab dan disiplin dalam membuat makalah, dan berlatih pula untuk bertanya dan
menjawab pertanyaan dari teman-teman maupun pendamping. c.
OSVALI, OSIS Van Lith adalah wadah bagi mereka yang terpilih, jadi mereka yang masuk ke OSVALI tentu mereka yang secara akademik mempunyai kecerdasan lebih
karena di tengah-tengah jadwal yang padat mereka harus mampu memanage waktu dengan baik guna berkegiatan, dari situ mereka jelas akan belajar banyak menjadi
seorang pemimpin maupun berkreatifitas dan peduli dengan warga sekolah.
d. BCC, Kartika Bangsa Koor dan maih banyak lagi.
7. Seberapa besar pengaruh lingkungan dan kultur budaya sekolah Anda memberikan
dampak dalam pembentukan karakter anda? Jawab:
Ada pengaruhnya..
Tanggalwaktu :
Sabtu, 26 April 2014 Pukul 11.30 WIB A.
Identitas Pribadi
Nama : Brigita Tyas Ratih Kusuma Dewi
Kelas : XI IPS 1
TTL : Salatiga, 25 Juli 1997
B. Daftar Pertanyaan Jawaban
1. Apa yang Anda pahami mengenai pendidikan karakter?
Jawab: Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang mampu membentuk kepribadian kita
melalui kegiatan sehari-hari, tidak hanya secara teoritis saja namun juga praktek kerohanian, spiritualitas, nilai-nilai kesopanan dan sebagainya.
2. Apa saja metode pembelajaran yang digunakan guru dalam pembelajaran pendidikan
kewarganegaraan di kelas Anda? Jawab:
Metode yang sering digunakan yaitu presentasi ppt, pembelajaran kontekstual lokal, nasional dan internasional dengan ceramah, diskusi, presentasi makalah dan sebagainya.
3. Apakah terdapat peranan guru pendidikan kewarganegaraan dalam mendorong siswa
menjadi pribadi yang berkarakter? 4.
Nilai-nilai apa yang menurut Anda banyak dikembangkan dalam pendidikan kewarganegaraan yang diajarkan di SMA Pangudi Luhur Van Lith baik yang memberikan
dampak pembelajaran di kelas dan di luar kelas? Jawab:
Cinta tanah air, kesopanan, anti korupsi, religiusitas dan disiplin serta bela rasa.
5. Bagaimanakah kegiatan penilaian pembelajaran yang dilakukan oleh guru pendidikan
kewarganegaraan anda dalam mendorong pembentukan karakter bagi kalian? Misalnya sikap kedisiplinan dan kejujuran saat ujian, apakah itu ditekankan?
Jawab: Ya tentu, dalam kegiatan pembelajaran yang sudah saya ikuti selama ini misalnya saja
pengumpulan tugas kami selalu diberikan deadline untuk mendorong sikap tanggungjawab kami dan juga kedisiplinan. Sedangkan ketika ulangan harian atau ujian kami selalu
diminta untuk mengerjakan sendiri, apabila dari kami ada yang akan segera dikeluarkan dan tidak diberikan nilai. Dengan begitu kami tertantang untuk mengerjakan soal-soal
ulangan dengan mandiri dan jujur.
Transkip Wawancara Wawasan Kebangsaan
Hari selasa, tanggal 6 Mei 2014 Pukul 15.30 WIB-selesai. Koordinator Kegiatan Wawasan Kebangsaan: Yohanes Suwarinto
Pertanyaan Jawaban 1.
Apakah dalam pelaksanaan kegiatan wawasan kebangsaan terdapat pedoman pelaksanaan kegiatan?
Jawab: Ya ada. Kegiatan wawasan kebangsaan merupakan salah satu muatan lokal
yang ada di SMA Pangudi Luhur Van Lith. Pedoman penyelenggaraan dalam kegiatan wawasan kebangsaan ini telah disusun mulai dari kelas X-XII.
2. Apakah tujuan dari pelaksanaan kegiatan wawasan kebangsaan ini?
Jawab: Tujuan dari pelaksanaan kegiatan wawasan kebangsaan ini ialah membangun
minat dan semangat peserta didik agar mampu menjadi warga negara yang baik, kritis, memiliki sikap kesederhanaan, membangun kepedulian serta
mampu menempatkan diri di masyarakat. Sebagaimana dikatakan oleh Mgr. Sugiyopranata semboyan 100 katolik 100 nasionalis selalu diserukan.
Maka melalui kegiatan ini, ada pula harapan bahwa anak-anak didik di Van Lith tidak sekedar religius saja namun mereka dibangun agar menjadi anak-
anak yang mempunyai kepedulian terhadap bangsanya serta memiliki sikap dan rasa nasionalis.
3. Program apa saja yang dijalankan dalam kegiatan wawasan kebangsaan ini
guna membentuk karakter siswa? Jawab:
elas ogram Kegiatan
lai karakter yang Diwujudkan omestay
enggugah anak dalam suatu kesederhanaan KKS
enunjukan kepedulian sosial di masyarakat bawah I
PP ngenalan profesi guna menumbuhkan minat
peserta didik di masa depan. 4.
Bagaimanakah gambaran umum pelaksanaan kegiatan wawasan kebangsaan? Jawab:
Melalui kegiatan wawasan kebangsaan ini peserta didik dibangun melalui pendidikan di dalam kelas maupun kegiatan di luar kelas. Sebagai contoh di
kelas X mereka diajarkan bagaimana menjadi warga negara yang baik, mengenal partai politik, lembaga swadaya masyarakat, mengetahui dan
mengerti peranan dari DPR maupun DPRD serta berkunjung langsung ke Gedung DPRD. Kemarin sempat pula kami mengundang parpol Nasdem
bukan memasukan kampanye politik ke dalam sekolah melainkan merupakan salah satu pendidikan politik yang dilakukan secara langsung.
Selain itu di kelas X mereka juga pernah mengundang Camat, Lurah untuk mengenalkan kepada peserta didik tugas dan peranan para penyelenggara
negara di tingkat bawah. Tiap tahun mereka juga diajak untuk masuk langsung ke Gedung DPRD Provinsi untuk belajar secara langsung dan mengerti akan