Siswa PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA DI SMA PANGUDI LUHUR VAN LITH MUNTILAN MAGELANG.

LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN PEMBELAJARAN DI KELAS Namakegiatan : Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Haritanggal : Kamis, 24 April 2014 Pukul : 09.30-10.30 WIB Kelas : XI IPA 1 Standar Kompetensi : 6. Menganalisis sistem hukum dan peradilan internasional Kompetensi Dasar : 6.1 Mendeskripsikan sistem hukum dan peradilan internasional No Aspek yang diamati Deskripsi Hasil Observasi Nilai Karakter yang Dikembangkan Aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran di kelas a. Kegiatan pendahuluan yang dilakukan: 1 Doa pembuka bacaan Alkitab, doa, kata-kata motivasi 2 Guru memberikan salam 3 Guru melakukan presensi dan mengetahui kondisi siswa b. Kegiatan inti yang dilakukan adalah eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi: 1 Guru menampilkan studi kasus dengan contoh kasus melalui power point dengan judul “DK PBB Tidak Berkomentar” yang bersumber dari Kompas 12 Januari 2007. 2 Siswa diberi kesempatan untuk membaca dan mereview tentang kasus yang ditampilkan tersebut dan menggali nilai-nilai apa saja yang mampu dipetik dari studi tersebut. 3 Setelah siswa selesai belajar dengan study kasus, guru melanjutkan materi pembelajaran mengenai sistem hukum internasional dan asas-asas hukum internasional dilanjutkan dengan kegiatan diskusi. Siswa dibagi menjadi 7 kelompok untuk berdiskusi mengenai asas-asas hukum internasional beserta contohnya. Hal ini dilakukan guna melatih siswa berpikir kritis dan belajar mandiri dalam mencari penugasan. c. Kegiatan penutup yang dilakukan: 1 Kegiatan evaluasi yang dilakukan dengan tanya jawab seputar penugasan dan materi yang telah dijelaskan tentang sistem hukum dan peradilan internasional. 2 Salam penutup, doa. Catatan: - Siswa cukup responsif dengan studi kasus yang ditampilkan guru, beberapa siswa mampu berpendapat dengan baik dan mengambil nilai-nilai positif dari apa yang ditampilkan - Guru memberikan teladan yang baik dengan mengapresiasi para siswa yang mau aktif dalam proses pembelajaran - Penugasan yang diberikan oleh guru diberikan aturan main tersendiri dengan harapan siswa mampu bertanggung jawab dan disiplin dalam pengumpulan tugas yakni memberikan tenggang waktu dan bagi mereka yang mengumpul terlebih dulu akan mendapat nilai tambahan. Nilai keadilan, nilai kemanusian, nilai keberanian untuk menyampaikan pendapat, berpikir kritis dan rasional, nilai religius, dan seterusnya. LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN PEMBELAJARAN DI KELAS Namakegiatan : Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Haritanggal : Kamis, 24 April 2014 Pukul : 10.45-12.00 WIB Kelas : XI IPA 2 Standar Kompetensi : 6. Menganalisis sistem hukum dan peradilan internasional Kompetensi Dasar : 6.1 Mendeskripsikan sistem hukum dan peradilan internasional No Aspek yang Diamati Deskripsi Hasil Observasi Nilai Karakter yang Dikembangkan 1. Aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran di kelas a. Kegiatan pendahuluan yang dilakukan: 1 Doa pembuka bacaan Alkitab, doa, kata-kata motivasi 2 Guru memberikan salam 3 Guru melakukan presensi dan mengetahui kondisi siswa b. Kegiatan inti yang dilakukan: 1 Guru menampilkan studi kasus dengan contoh kasus melalui power point dengan judul “DK PBB Tidak Berkomentar” yang bersumber dari Kompas 12 Januari 2007. 2 Siswa diberi kesempatan untuk membaca dan mereview tentang kasus yang ditampilkan tersebut dan menggali nilai-nilai psoitif apa saja yang mampu dipetik dari kasus tersebut. 3 Setelah siswa selesai belajar dengan study kasus, guru melanjutkan materi pembelajaran mengenai sistem hukum internasional dan asas-asas hukum internasional dilanjutkan dengan kegiatan diskusi c. Kegiatan penutup yang dilakukan: 1 Kegiatan evaluasi yang dilakukan dalam pembelajaran yakni tanya jawab guna melihat nilai afektif dari siswa yang mau bertanya dan menjawab pertanyaan baik dari teman atau guru. 2 Salam penutup. Doa. Beberapa hal penting yang menjadi catatan: - Siswa responsif dalam menjawab pertanyaan dari guru - Guru dan siswa memberikan apresiasi kepada siswa yang mau bertanya dan mau menjawab pertanyaan dengan memberikan tepuk tangan maupun memberikan ucapan benar Alex, Kristin dst. - Penugasan yang diberikan oleh guru diberikan batasan waktu deadline dan bagi mereka yang mengumpulkan tugas lebih awal mendapatkan tambahan nilai ++ sebagai penghargaan reword pada siswa. Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk penanaman sikap disiplin dan tanggung jawab kepada siswa - Dalam pembelajaran tersebut terdapat beberapa siswa yang kurang fokus dikarenakan sebelum pembelajaran siswa-siswi kelas XI IPA 2 tersebut mengikuti kegiatan olahraga di luar kelas yang membuat mereka lelah. Namun , guru mencoba memberikan variasi pembelajaran yang tidak monoton dengan tetap memperhatikan beberapa siswa yang kehilangan fokus terhadap pembelajaran dengan tetap menegur atau memberikan pertanyaan agar mereka tetap memeberikan respon positif dan membuat suasana pembelajaran tetap menarik. - Terdapat beberapa hambatan lainnya yaitu pengurangan jam pembelajaran karena adanya kegiatan peribadatan di pagi hari. Hal tersebut tentu menghambat guru yang telah mempersiapkan pembelajaran sesuai dengan perencanaan awal. Jam pembelajaran yang semula 2 x 45 menit selanjutnya berubah menjadi 2 x 30 menit saja. Nilai perdamaian, nilai perjuangan, nilai keadilan, nilai kejujuran, nilai dan sikap kritis siswa, nilai disiplin dan nilai religius. LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN PEMBELAJARAN DI KELAS Nama kegiatan : Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Haritanggal : Sabtu, 26 April 2014 Pukul : 07.00-08.30 WIB Kelas : X 2 SK : 6. Menganalisis sistem politik di Indonesia KD : 6.1 Mendeskripsikan supra struktur dan infra struktur di Indonesia No Aspek yang diamati Deskripsi Hasil Observasi Nilai Karakter yang Dikembangkan 1. Aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran di kelas a. Kegiatan pendahuluan yang dilakukan: 1 Doa pembuka bacaan Alkitab, doa, kata-kata motivasi 2 Guru memberikan salam 3 Guru melakukan presensi dan mengetahui kondisi siswa b. Kegiatan inti yang dilakukan: 1 Guru menguraikan materi pokok supra struktur dan infra struktur secara ringkas melalui presentasi dengan power point 2 Guru menggunakan metode pembelajaran kontekstual, tidak hanya terpaku dengan teori namun update akan informasi yang merangsang peserta didik untuk bersikap aktif dan kritis sehingga timbul pertanyaaan lebih lanjut dari siswa 3 Guru melakukan kegiatan tanya jawab dengan siswa seputar materi yang dijelaskan c. Kegiatan penutup yang dilakukan: 1 Review materi 2 Beberapa siswa melakukan kegiatan ulangan susulan karena beberapa dari mereka minggu lalu mengikuti kegiatan sekolah,beberapa yang lain mengerjakan tugas mengenai contoh suprastruktur dan infrastruktur politik di Indonesia 3 Salam penutup. Nilai religius, nilai keadilan, nilai tanggung jawab, kejujuran, nasionalis dan sebagainya. LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN PEMBELAJARAN DI KELAS Namakegiatan : Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Haritanggal : Selasa, 6 Mei 2014 Pukul : 06.55-8.30WIB Kelas : X 5 Pokok Bahasan : Supra Struktur dan Infra Struktur Politik di Indonesia No Komponen Deskripsi Hasil Observasi Nilai Karakter yang Dikembangkan 1. Aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran di kelas a. Kegiatan pendahuluan yang dilakukan: 1 Doa pembuka bacaan Alkitab, doa, kata-kata motivasi 2 Guru memberikan salam 3 Guru melakukan presensi dan mengetahui kondisi siswa dan memberikan nasehat kepada peserta didik agar bertanggung jawab ketika berada di dalam kelas terhadap saran prasarana. 4 Apersepsi b. Kegiatan inti yang dilakukan: 1 Siswa diminta mengingat-ingat dan mereview materi pada minggu sebelumnya mengenai supra struktur dan infra struktur politik 2 Adanya dialog tanya jawab mengenai materi minggu sebelumnya dan guru juga memancing siswa secara baik dengan menanyakan kegiatan pemilu legislatif 2014 yang baru saja dilaksanakan. Tidak hanya terbatas pada pemilu 2014 namun guru memancing siswa untuk berpikir bagaimana dengan pemilu pertama dan pemilu periode-periode selanjutnya yang ada di Indonesia? Kapan itu dilaksanakan?berapa jumlah partai yang ikut berperan? 3 Setelah kelas dalam keadaan cair, dimana peserta didik cukup memperhatikan dan responsif, guru memulai dengan mengajarkan materi mengenai konsep politik dan fungsi politik. 4 Guru menggunakan metode ceramah secara interaktif pada siswa juga dengan tanya jawab. Pada saat itu digunakan pula media presentasi power point dan surat kabar kompas yang berisi ajakan mencoblos, jumlah partai peserta pemilu dan adanya simulasi tata cara pencoblosan. c. Kegiatan penutup yang dilakukan: 1 Kegiatan evaluasi yang dilakukan dalam pembelajaran yakni tanya jawab 2 Selanjutnya, 30 menit sebelum berakhirnya pembelajaran dilaksanakan ulangan harian ke-4 dengan sistem mencongak. Ada 10 soal model jawaban singkat dan 1 soal pertanyaan uraian open book. 3 Salam penutup. Doa. Beberapa hal penting yang menjadi catatan: - Pada saat jam pembelajaran dimulai jam pertama, tidak ada siswa yang datang terlambat - Siswa memiliki sikap responsif dan kritis dengan materi yang disampaikan oleh guru - Sebelum memulai ulangan harian, guru mengingatkan kepada siswa bahwa sudah ada siswa dari kelas lain yang mengumpulkan tugas, oleh karena itu guru berharap siswa kelas X 5 segera mengumpulkan tugas dengan tertib dan bagi mereka yang mengumpulkan lebih dulu diberikan tanda yang berbeda yakni ++. - Pada saat ulangan, guru sudah menekankan aturan main agar siswa-siswi yang ada tidak berbuat curang dan mencontek pekerjaan teman, apabila ada yang ketahuan maka akan didiskualifikasi. Dari pengamatan yang ada, peserta didik cukup tenang dalam mengerjakan ulangan dan tidak terdapat peserta didik yang mencontek. - Model ulangan dengan mencongak dan waktu terbatas memberikan kedisiplinan tersendiri bagi siswa untuk berpikir mandiri - Selesai ulangan, lembar jawab dari siswa saling ditukarkan dan langsung dikoreksi oleh teman semejanya. Mereka dituntut untuk menuliskan secara benar hasil yang didapatkan oleh rekannya tersebut. Jika tidak benar maka korektor dengan alasan apapun akan diberikan penguranan -3 oleh guru. Nilai religius, nilai kejujuran, sikap kritis siswa, nilai disiplin, sikap keberanian untuk menyampaikan pendapat, berpikir kritis dan rasional dan seterusnya. TRANSKRIP WAWANCARA GURU Tanggalwaktu : Selasa 22 April 2014 Pukul 11.15-11.40 WIB A. Identitas Pribadi Nama : Drs. H. Cahya Anggara Alamat : Pandansari, Sumber Rejo, Mertoyudan, MAgelang Umur : 44 Tahun Pendidikan terakhir : S1 PMPKn Universitas Kristen Satya Wacana Tahun 1992

B. Daftar Pertanyaan Jawaban

1. Apakah yang BapakIbu ketahui tentang pengertian pendidikan kewarganegaraan PKn? Jawab: Pendidikan kewarganegaraan merupakan pembelajaran yang mengolah antara nilai-nilai religiusitas, sosial dan kognitif dengan pola pembelajaran utuh terhadap peserta didik dan tidak hanya membuat mereka pintar namun mampu menanamkan sikap dan perilaku sehingga memiliki etika nilai moralitas. 2. Apakah yang BapakIbu ketahui tentang pendidikan karakter? Jawab: Pendidikan karakter menurut saya adalah pendidikan nilai-nilai kepribadian nilai-nilai moralkebangsaan yang tidak berbeda jauh khususnya dengan pendidikan budi pekerti. 3. Bagaimanakah pengembangan pembelajaran pendidikan kewarganegaraan yang Bapak lakukan melalui perencanaan pelaksanaan pembelajaran PKn dalam rangka mendorong terbentuknya karakter siswa? Jawab: Pengembangan nilai-nilai karakter sudah saya lakukan dengan memasukan nilai-nilai karakter tertentu sesuai konteks dalam proses perencanaan pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan khususnya melalui Silabus dan RPP. 4. Bagaimanakah pengembangan pelaksanaan pembelajaran pendidikan kewarganegaraan yang Bapak lakukan dalam pelaksanaan pembelajaran PKn dalam rangka mendorong terbentuknya karakter siswa? Jawab: Dalam proses pelaksanaan pembelajaran pengembangan nilai-nilai karakter yang saya implementasikan saya sesuaikan dengan konteksmateri yang saya sampaikan dan terkadang saya sisipkan nilai-nilai karakter tertentu di luar konteks pembelajaran sebagai hidden curriculum dengan nasehat-nasehat tertentu pada siswa.. Misalnya saja dalam materi sistem politik di Indonesia. Nilai-nilai yang saya masukan dalam pembelajaran ialah nilai- nilai seperti toleransi, tanggungjawab sebagai pemimpin, sikap menghargai, musyawarah mufakat dan seterusnya. Sebelum memulai fokus terhadap materi pembelajaran, saya memberikan apersepsi terlebih dahulu yaitu dengan melihat memperhatikan lingkungan kelas jika ada anak-anak yang nakal. Guru dalam hal ini perlu mengerti karakter masing- masing anak agar kelas dapat dikondisikan. Namun terkadang dimulai pula dengan memberikan pertanyaan tertentu sebagai pancingan. 5. Bagaimanakah pengembangan pembelajaran pendidikan kewarganegaraan yang Bapak lakukan melalui kegiatan evaluasi pembelajaran dalam rangka mendorong terbentuknya karakter siswa? Jawab: Kegiatan evaluasi pembelajaran yang saya lakukan dalam rangka mendorong terbentuknya karakter tidak semata-mata saya lakukan dengan tes tertulis namun juga saya berikan secara lisan. Misalnya saja setelah penyampaian materi pembelajaran yang saya lakukan dalam materi sistem politik di Indonesia. Maka saya memberikan pertanyaan lisan sebagai proses evaluasi dalam pembelajaran apakah siswa telah mendengarkan penyampaian materi yang saya lakukan atau belum? Hal tersebut juga saya gunakan sebagai pemancing agar siswa- siswi saya mau berani untuk menjawab pertanyaan atau dengan kata lain berani menyampaikan pendapat agar memiliki sikap kritis. Di samping itu, juga evaluasi pembelajaran yang dilakukan melalui penugasan. Penugasan tersebut menjadi stimulus bagi para siswa dalam penanaman nilai-nilai kedisiplinan,ketertiban dan tanggung jawab secara individual yakni dengan pemberian deadline pengumpulan tugas. Bagi mereka yang mengumpulkan terlebih dulu guru memberikan kredit poin atau tambahan nilai sebagai penghargaan terhadap mereka yang disiplin. 6. Nilai-nilai karakter apa saja yang dikembangkan dalam pembelajaran pendidikan kewarganegaraan guna mendorong pembentukan karakter pada siswa? Jawab: Tergantung konteks pada saat pembelajaran, materi apa yang diajarkan kepada siswa. Misalnya dalam materi sistem politik di Indonesia maka nilai-nilai yang dikembangkan yaitu nilai-nilai tanggungjawab, saling menghargai, toleransi, sikap anti korupsi dan sebagainya. Sedangkan dalam materi lain seperti HAM maka nilai-nilai yang saya kembangkan ialah nilai-nilai kemanusiaan, nilai-nilai keadilan dan sebagainya.Seperti saat ini, karena sedang hangatnya pembicaraan mengenai pemilu dan materi yang saya sampaikan berkenaan dengan sistem politik di Indonesia maka nilai-nilai demokrasi jelas saya tekankan dan memberikan kesempatan serta rangsangan kepada siswa untuk berpikir kritis mengenai pelaksanaan pemilu legislatif yang telah dilangsungkan. 7. Apa saja faktor penunjang dalam pengembangan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan PKn dalam pembentukan karakter siswa di SMA Pangudi Luhur Van Lith? Jawab: Terdapat beberapa sarana penunjang yang baik di dalam kelas yaitu tersedianya fasilitas seperti LCD, Komputer, Gambar-gambar Presiden Republik Indonesia mulai dari kepemimpinan Ir. Soekarno hingga kepemimpinan di era Susilo Bambang Yudhoyono, Poster,tersedianya fasilitas WiFi serta model kelas yang sudah terkonsep dengan sistem moving class. Rabu, 24 April 2014 Pukul 10.30-10.50 WIB 8. Apa saja faktor penghambat pengembangan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan PKn dalam pembentukan karakter siswa di SMA Pangudi Luhur Van Lith? Jawab: Ada beberapa faktor penghambat yang dihadapi guru dalam rangka mengembangkan nilai- nilai karakter guna mendorong pembentukan karakter bagi siswa. Pertama, idealnya dalam Silabus dan RPP, evaluasi pembelajaran dilakukan secara tertulis namun kenyataannya karena keterbatasan waktu bisa jadi dilakukan secara lisan. Kedua, di luar pembelajaran kelas kadang-kadang terdapat kebijakan sekolah yang mengharuskan adanya pengubahan jadwal yang membuat pelaksanaan pembelajaran belum bisa dilakukan sebagaimana yang diharapkan. Misalnya waktu normal pembelajaran 2 x 45 menit namun karena ada sesuatu hal diubah menjadi 2 x 3o menit. Ketiga, 9. Bagaimana upaya guru pendidikan kewarganegaraan PKn mengatasi hambatan-hambatan pengembangan pendidikan kewarganegaraan PKn dalam pembentukan karakter siswa di SMA Pangudi Luhur Van Lith Boarding School? Jawab: Upaya yang dilakukan oleh guru pendidikan kewarganegaraan dalam mengatasi hambatan yang ada diantaranya: Pertama, adanya keterbatasan waktu mampu diatasi guru dengan memberikan suatu penugasan dengan tetap memberikan aturan main guna penanaman sikap dan nilai-nilai seperti tanggung jawab dan kedisipinan yakni memberikan batasan waktu pengumpulan tugas dan memberikan kredit poin bagi pengumpul yang disiplin. Kedua, batasan waktu yang kedua dalam melakukan evaluasi pembelajaran yang tidak dapat dilakukan secara tertulis maka dapat diupayakan dengan penilaian secara lisan dengan tetap mengedepankan nilai-nilai seperti berpendapat secara kritis, logis, dan dengan penyampaian yang sopan. 10. Apakah terdapat kerjasama dengan sekolah lain dalam rangka pengembangan pendidikan karakter baik yang terintegrasi atau pun tidak dengan mapel Pendidikan Kewarganegaraan di SMA Pangudi Luhur Van Lith? Jawab: Dalam rangka mewujudkan pendidikan yang terintegrasi dengan pendidikan karakter di SMA Van Lith dilakukan beberapa kerjasama diantaranya dengan MGMP. Contoh konkrit yang dilakukan yaitu MGMP Kota Magelang SMA Van Lith melakukan studi banding ke MGMP Kota Yogyakarta. Ada pula kegiatan studi wisata bersama MGMP Kabupaten Magelang untuk mengunjungi Museum Jenderal Sudirman yang diikuti seluruh guru PKn Kabupaten Magelang guna berlibur dan melakukan penyegaran pengetahuan guru baik dalam 11. Kegiatanprogram-program apa saja yang menunjang pembentukan karakter di luar kegiatan pembelajaran di kelas? Jawab: Kegiatan Wawasan Kebangsaan, Sidang Akademi, Napak Tilas yang dilakukan dengan berjalan kaki dari sekolah hingga Sendang Sono sebagai perwujudan sikap dalam meneladani nilai-nilai keutamaan yang dimiliki Romo Van Lith seperti kesederhanaan, PIA Pendampingan Iman Anak, Kristianitas, RPK Remaja Pecinta Kristus dan masih banyak lagi. Jumat, 9 Mei 2014 Pukul 08.45-09.20 WIB 1. Apakah bapak mengetahui peranan strategis mapel pendidikan kewarganegaraan dalam pendidikan karakter? Jawab: Ya, tentu saya tau. Pendidikan kewarganegaraan telah dirancang sebagai salah satu mapel penting yang diharapkan mampu membentuk karakter-karakter peserta didik sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia. Pendidikan kewarganegaraan dimaksudkan tidak hanya memberika pendidikan secara teoritis saja namun diharapkan mampu membentuk peserta didik yang baik dan bertanggung jawab sebagai warga negara. 2. Apakah strategi pembelajaran yang dominan digunakan dalam pengembangan pembelajaran pendidikan kewarganegaraan guna mendorong pembentukan karakter pada siswa? Jawab: Beberapa stategi pembelajaran yang saya sering saya gunakan selain ceramah dan power point slide show ppt ialah diskusi, simulasi, bermain peran dan model pengajaran oleh siswa yang pintar mengajari siswa lain yang belum tahu materi pembelajaran yang diajarkan oleh guru. Sebagai contoh: dalam pokok bahasan demokrasi yang menunjuk pada proses pemilu yang erat kaitannya dengan partai politik pula maka diajarkan bagaimana cara menyoblos yang benar dan memilih calon-calon pemimpin secara demokratis. Dengan kegiatan diskusi kemudian dilakukan proses simulasi siswa diajarkan beberapa nilai yang diharapkan mampu mendorong pembentukan karakter khususnya pada nilai-nilai tanggung jawab sebagai negara hak politik yakni memilih para pemimpin-pemimpin bangsa secara demokratis dan mengajarkan kepada mereka untuk tidak golput sehingga mampu berpartisipasi. Tidak hanya simulasi seperti pemilu, namun dalam materi HAM misalnya siswa diminta untuk berdiskusi kemudian mempresentasikannya di depan kelas. Dalam lingkup yang kecil, karena mereka tinggal di asrama maka saya meminta mereka menampilkan bagaimana cara-cara mereka sebagai warga sekolah maupun asrama dalam menyuarakan hak-hak mereka secara optimal tanpa adanya suatu pelanggaran HAM. 3. Nilai-nilai apa saja yang dikembangkan dalam pembelajaran sebagai ciri khas pendidikan kewarganegaraan dalam mendorong pembentukan karakter pada siswa? Jawab: Nilai-nilai karakter yang saya kembangkan dalam pelaksanaan pembelajaran tentu banyak. Hal tersebut sangat bergantung dengan muatan materi yang saya ajarkan kepada siswa siswi saya. Misalnya dalam materi “hubungan internasional dan organisasi internasional” saya memasukan nilai-nilai keadilan, keterbukaan, serta kemampuan bernegosisasi. 4. Dalam kegiatan evaluasi pembelajaran guru tidak hanya melakukan penilain secara kognitif saja, namun ada pula penilaian afektif sikap. Bagaimana penilaian afektif yang dilakukan guru sehingga dapat mendorong pada pembentukan karakter pada diri siswa? Jawab: Dalam melakukan penilaian afektif, guru memang perlu mengenali siswa-siswinya dengan baik. Kebetulan selama ini dalam mengajar, saya cukup mengenal dan memahami karakter dari siswa-siswi saya. Oleh karenanya, hal-hal yang sering saya lakukan khususnya dalam menilai sikap para siswa biasanya saya lakukan dengan tanya jawab setelah penyampaian materi maupun diskusi, siswa yang mau bertanya dan mau menjawab pertanyaan baik dari saya maupun siswa yang lain akan saya berikan nilai tambahan nilai keaktifan. Hal tersebut jelas akan memancing siswa untuk berani berbicara dan bersikap kritis dalam bertanya maupun menjawab pertanyaan. Saya juga memiliki daftar penilaian harian yang saya gunakan dalam melakukan penilaian secara afektif. Misalnya saja sikap jujur, tanggung jawab khusunya dalam ulangan harian, pengumpulan tugas dan sebagainya. 5. Apakah hambatan dalam pengembangan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan PKn dalam pembentukan karakter siswa di SMA Pangudi Luhur Van Lith? Jawab: Hambatan dalam pengembangan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dapat saya bedakan menjadi dua yaitu dari peserta didik dan bisa juga dari saya. Hambatan yang berasal dari peserta didik antara lain, pertama, minat peserta didik terhadap pendidikan kewarganegaraan masih kurang khususnya untuk kelas XI karena lebih fokus pada mapel lain sesuai jurusan mereka. Kedua, kurang fokusnya peserta didik dan tersitanya waktu dalam pembelajaran khususnya setelah jam pelajaran olahraga maupun pada jam-jam pembelajaran terakhir. Ada beberapa siswa yang kurang fokus dan juga ada di antara mereka yang kurang disiplin waktu. Hambatan lain dari saya sendiri, ketika sakit saya tidak bisa melaksanakan pembelajaran secara optimal namun tetap saya dampingi dan amati. 6. Apakah upaya mengatasi hambatan dalam pengembangan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan PKn dalam pembentukan karakter siswa di SMA Pangudi Luhur Van Lith Upaya yang dilakukan guna mengatasi hambatan dalam pengembangan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan PKn yang mendorong pembentukan karakter siswa antara lain; pertama, saya menggunakan metode pembelajaran yang tidak selalu terkesan teoritis namun saya mulai dengan hal-hal yang aktual dan kontekstual. Di sisi lain, saya juga menggunakan metode yang variatif guna menarik perhatianminat siswa seperti diskusi, diselingi dengan presentasi atau bahkan simulasi dan bermain peran. Kedua,menghadapi beberapa siswa yang kurang disiplin dan kurang fokus saat pembelajaran telah dimulai, guru biasanya melakukan dialog dengan siswa yang bersangkutan dan bagi mereka yang melanggar aturan main yang ada guru memberikan sanksi dengan mempersilahkan mereka untuk tidak boleh masuk kelas.