Deskripsi Kondisi Awal Keterampilan Diskusi Kelompok Kontrol dan
Keempat, keaslian dan keakuratan pendapat siswa pada kedua kelompok masih tergolong kurang. Meskipun sebagian besar siswa cukup akurat dalam
berpendapat, namun pendapat mereka terlalu umum atau sudah sering didengar dan diterapkan di masyarakat. Beberapa siswa juga terkesan hanya mengiyakan
atau menyetujui gagasan anggota lain dalam kelompok tanpa berpendapat. Kelima, kelancaran berbicara siswa masih tergolong kurang. Siswa cukup
lancar berbicara, namun terkadang masih tersendat-sendat atau terputus-putus. Hal tersebut dikarenakan sebagian besar siswa belum terbiasa mengutarakan pendapat.
Siswa lebih banyak berpikir sehingga bicaranya terputus-putus. Keenam, ketepatan kalimat masih rendah pada kedua kelompok. Hal
tersebut dikarenakan siswa tidak terbiasa berbicara dengan kalimat yang baik dan benar. Sebagian besar siswa masih sering menggunakan bahasa Jawa sehingga
diskusi kelompok terkesan tidak berbeda dengan obrolan biasa. Ketujuh, penguasaan topik pada kedua kelompok tergolong masih kurang.
Siswa masih sering membaca pada saat berdiskusi, meskipun data yang disajikan cukup tepat. Hal tersebut dikarenakan kurangnya pengetahuan dan pengalaman
yang dimiliki siswa. Selain itu, bacaan yang diberikan adalah puisi sehingga siswa sedikit mengalami kesulitan dalam memahami bacaan.
Kedelapan, gaya berbicara tergolong masih kurang, baik pada kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen. Siswa terlihat pasif dan masih malu-malu
mengutarakan pendapat dalam kelompoknya. Hal tersebut terlihat dari sikap siswa yang sedikit gugup dan agak kaku saat menyampaikan pendapat. Beberapa siswa
terkesan tidak percaya diri karena tidak berani menatap lawan bicara.
Terakhir, kerja sama antaranggota kelompok juga masih kurang. Hanya terdapat satu atau dua siswa saja dalam kelompok yang cukup aktif dalam diskusi,
sedangkan yang lain hanya mendengarkan dan mengiyakan. Beberapa siswa yang tidak suka dikritik terkesan menyepelekan pendapat temannya sehingga kurang
dapat bekerja sama. Berikut adalah gambaran kondisi awal keterampilan diskusi kelompok
kontrol dan kelompok eksperimen.
Gambar 11: Kondisi Awal Pretest i
Kelompok Kontrol
Dari Gambar 11 dan Gambar 12, dapat diketahui kondisi awal siswa pada
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Pada kelompok kontrol, siswa cenderung kaku dan lebih banyak diam pada saat berdiskusi. Terdapat satu orang
dalam kelompok yang berperan aktif, sedangkan anggota yang lain lebih cenderung mengiyakan. Selain itu, pada kelompok eksperimen, siswa kurang
dapat bekerja sama. Siswa kurang dapat berdiskusi dengan semua anggota kelompoknya. Penguasaan topik juga belum maksimal.
Dari hasil pengumpulan data tersebut diperoleh skor pretest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Adapun perbandingan data statistik skor
Gambar 12: Kondisi Awal Pretest i
Kelompok Eksperimen
pretest antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dapat dilihat pada Tabel 30.
Tabel 30: Perbandingan Data Statistik Skor Pretest antara Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen
Data N
Skor Tertinggi
Skor Terendah
�� Md
Mo SD
Pretest kelompok kontrol
27 25
12 20,037 2,038
22 2,942
Pretest kelompok eksperimen
29 26
11 19,379 1,975
19 3,519
Hasil penghitungan pretest dengan menggunakan uji-t menunjukkan nilai p sebesar 0.453. Hasil uji-t pretest menunjukkan bahwa nilai p lebih besar dari
taraf signifikansi 5 0.453 0,05. Dengan demikian, tidak terdapat perbedaan keterampilan diskusi awal antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen,
sehingga dapat disimpulkan bahwa keterampilan diskusi awal kedua kelompok sama atau setara.