Tingkat Keefektifan Metode Enam Topi Berpikir pada Keterampilan

siswa dan dapat meningkatkan keterampilan diskusi siswa. Penggunaan metode enam topi berpikir ini telah teruji efektif untuk meningkatkan keterampilan diskusi siswa.

4. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini terbatas pada jadwal pelaksanaan perlakuan. Perlakuan pertama dan ketiga dilakukan pada jam terakhir pembelajaran di sekolah, yaitu 7- 8, sesuai dengan jadwal mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMA Negeri 2 Sleman. Oleh karena situasi dan kondisi yang tidak mendukung, siswa terlihat kurang bersemangat dalam pembelajaran sehingga hasil perlakuan pun dinilai kurang maksimal. 76

BAB V PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah disampaikan sebelumnya, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut. 1. Terdapat perbedaan keterampilan diskusi yang signifikan antara siswa kelas X SMA Negeri 2 Sleman yang mendapat pembelajaran diskusi dengan menggunakan metode enam topi berpikir dan siswa yang mendapat pembelajaran diskusi dengan menggunakan metode penugasan. Perbedaan keterampilan diskusi tersebut ditunjukkan dengan hasil uji-t posttest kelompok kontrol dan posttest kelompok eksperimen. Hasil penghitungan menunjukkan bahwa nilai p lebih kecil dari 0,05 p : 0,041 0,05. Hasil uji-t tersebut menunjukkan terdapat perbedaan keterampilan diskusi antara kelompok kontrol yang mendapat pembelajaran diskusi dengan menggunakan metode penugasan dan kelompok eksperimen yang mendapat pembelajaran diskusi dengan menggunakan metode enam topi berpikir. 2. Metode enam topi berpikir efektif digunakan dalam pembelajaran diskusi pada siswa kelas X SMA Negeri 2 Sleman. Keefektifan penggunaan metode enam topi berpikir dalam pembelajaran diskusi pada kelompok eksperimen dalam penelitian ini dapat diketahui dengan uji-t data pretest dan posttest keterampilan diskusi kelompok eksperimen. Dari hasil penghitungan, diketahui bahwa nilai p lebih kecil dari 0,05 p : 0,000 0,05. Hasil penghitungan uji-t tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan keterampilan diskusi yang signifikan pada kelompok eksperimen antara sebelum dan sesudah perlakuan dengan menggunakan metode enam topi berpikir. Selanjutnya, peningkatan skor rata-rata mean pada kelompok eksperimen 7,069 lebih tinggi daripada kelompok kontrol 4,333. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran diskusi dengan menggunakan metode enam topi berpikir lebih efektif daripada pembelajaran diskusi dengan menggunakan metode penugasan.

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan yang telah diperoleh di atas, implikasi dari penelitian ini adalah pembelajaran diskusi dengan menggunakan metode enam topi berpikir lebih efektif daripada pembelajaran diskusi dengan menggunakan metode penugasan. Metode enam topi berpikir dapat memotivasi siswa untuk ikut berkontribusi dalam diskusi tanpa adanya perdebatan sehingga memudahkan siswa untuk mengambil keputusan. Hal tersebut dikarenakan dalam metode ini siswa dipersiapkan untuk dapat menerima dan menghargai pendapat orang lain. Selain itu, diskusi kelas tidak lagi didominasi oleh beberapa siswa yang aktif karena siswa yang lain pun berkesempatan untuk menyampaikan ide mereka pada saat diskusi berlangsung. Dengan demikian, metode enam topi berpikir diharapkan dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam berdiskusi.