menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan; 2 skor posttest keterampilan diskusi kelompok kontrol dan kelompok eksperimen menunjukkan
bahwa terdapat perbedaan yang signifikan; 3 skor pretest dan posttest keterampilan diskusi kelompok kontrol menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
yang signifikan; dan 4 skor pretest dan posttest keterampilan diskusi kelompok eksperimen menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan.
4. Pengujian Hipotesis
Setelah dilakukan analisis data menggunakan uji-t, kemudian dilakukan pengujian hipotesis. Berdasarkan hasil uji-t, dapat diketahui hasil pengujian
hipotesis sebagai berikut.
a. Hasil Pengujian Hipotesis Pertama
Hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah “terdapat perbedaan keterampilan diskusi yang signifikan antara siswa kelas X SMA Negeri 2 Sleman
yang mendapat pembelajaran dengan menggunakan metode enam topi berpikir dan siswa yang mendapat pembelajaran dengan menggunakan metode
penugasan.” Pengujian hipotesis tersebut dilakukan dengan uji-t untuk mencari perbedaan antara skor posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
Penghitungan data perbedaan skor posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dapat dilihat pada Tabel 27.
Tabel 27: Penghitungan Data Perbedaan Skor Posttest Kelompok Kontrol e
dan Kelompok Eksperimen Sumber
db p
Keterangan
Skor posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen
54 0,041
p 0,05 = signifikan
Berdasarkan hasil penghitungan pada Tabel 27 dapat disimpulkan hasil uji hipotesis sebagai berikut.
H : tidak terdapat perbedaan keterampilan diskusi antara siswa kelas X SMA
Negeri 2 Sleman yang mendapat pembelajaran diskusi dengan menggunakan metode enam topi berpikir dan siswa yang mendapat pembelajaran diskusi dengan
menggunakan metode penugasan, ditolak.
H
a
: terdapat perbedaan keterampilan diskusi yang signifikan antara siswa kelas X SMA Negeri 2 Sleman yang mendapat pembelajaran dengan menggunakan
metode enam topi berpikir dan siswa yang mendapat pembelajaran dengan
menggunakan metode penugasan, diterima. b.
Hasil Pengujian Hipotesis Kedua
Hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah “metode enam topi berpikir efektif digunakan dalam pembelajaran diskusi siswa kelas X SMA Negeri 2
Sleman.” Pengujian hipotesis tersebut dilakukan dengan uji-t untuk mencari perbedaan antara skor pretest dan posttest pada kelompok eksperimen.
Penghitungan data perbedaan skor pretest dan posttest kelompok eksperimen dapat dilihat pada Tabel 28.
Tabel 28: Penghitungan Data Perbedaan Skor Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen
Sumber db
p Keterangan
Skor pretest dan posttest kelompok eksperimen
28 0,00
p 0,05 = signifikan Berdasarkan hasil penghitungan pada Tabel 28, dapat diketahui bahwa
terdapat perbedaan keterampilan diskusi yang signifikan pada kelompok eksperimen antara sebelum dan sesudah perlakuan dengan metode enam topi
berpikir. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode enam topi berpikir efektif digunakan dalam pembelajaran diskusi. Akan tetapi, karena skor rata-rata
mean pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen sama-sama mengalami peningkatan, perlu dilakukan penghitungan gain score atau peningkatan skor rata-
rata untuk lebih membuktikan keefektifan metode enam topi berpikir dalam pembelajaran diskusi. Hasil penghitungan gain score dapat dilihat pada Tabel 29.
Tabel 29: Hasil Penghitungan Gain Score Data
Skor rata-rata
Peningkatan skor rata-rata
Pretest kelompok kontrol 20,037
24,370 − 20,037 = 4,333
Posttest kelompok kontrol 24,370
Pretest kelompok eksperimen 19,379
26,448 − 19,379 = 7,069
Posttest kelompok eksperimen 26,448
Berdasarkan data pada Tabel 29, diketahui bahwa peningkatan skor rata- rata mean pada kelompok eksperimen lebih tinggi daripada kelompok kontrol,
sehingga hasil pengujian hipotesis kedua adalah sebagai berikut. H
: metode enam topi berpikir tidak efektif digunakan dalam pembelajaran
diskusi siswa kelas X SMA Negeri 2 Sleman, ditolak.
H
a
: metode enam topi berpikir efektif digunakan dalam pembelajaran diskusi
siswa kelas X SMA Negeri 2 Sleman, diterima.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 2 Sleman. Populasi penelitian sebanyak 4 kelas kelas X-A, X-B, X-C, dan X-D dengan 128 siswa. Sampel
yang digunakan 2 kelas, yaitu kelas X-D sebanyak 32 siswa sebagai kelas kontrol dan X-B sebanyak 32 siswa sebagai kelas eksperimen. Variabel bebas dalam