keterampilan diskusi yang signifikan pada kelompok eksperimen antara sebelum dan sesudah perlakuan dengan menggunakan metode enam topi
berpikir. Selanjutnya, peningkatan skor rata-rata mean pada kelompok eksperimen 7,069 lebih tinggi daripada kelompok kontrol 4,333. Hal ini
menunjukkan bahwa pembelajaran diskusi dengan menggunakan metode enam topi berpikir lebih efektif daripada pembelajaran diskusi dengan
menggunakan metode penugasan.
B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan yang telah diperoleh di atas, implikasi dari penelitian ini adalah pembelajaran diskusi dengan menggunakan metode enam
topi berpikir lebih efektif daripada pembelajaran diskusi dengan menggunakan metode penugasan. Metode enam topi berpikir dapat memotivasi siswa untuk ikut
berkontribusi dalam diskusi tanpa adanya perdebatan sehingga memudahkan siswa untuk mengambil keputusan. Hal tersebut dikarenakan dalam metode ini
siswa dipersiapkan untuk dapat menerima dan menghargai pendapat orang lain. Selain itu, diskusi kelas tidak lagi didominasi oleh beberapa siswa yang aktif
karena siswa yang lain pun berkesempatan untuk menyampaikan ide mereka pada saat diskusi berlangsung. Dengan demikian, metode enam topi berpikir
diharapkan dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam berdiskusi.
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan dan implikasi, beberapa saran sebagai usaha untuk meningkatkan kemampuan berbicara siswa, khususnya diskusi adalah
sebagai berikut. 1.
Guru Bahasa Indonesia SMA Negeri 2 Sleman sebaiknya memanfaatkan metode enam topi berpikir sebagai salah satu pilihan metode yang dapat
digunakan dalam pembelajaran diskusi. Metode ini teruji dapat meningkatkan keterampilan diskusi siswa meliputi: kemampuan berargumentasi,
menghargai pendapat, menanggapi pendapat, keakuratan gagasan, kelancaran berbicara, ketepatan kalimat, penguasaan topik, gaya, dan kerja sama. Selain
itu, siswa menjadi lebih semangat dalam pembelajaran diskusi. 2.
Penelitian ini memotivasi siswa untuk lebih aktif dalam diskusi tanpa perdebatan sehingga memudahkan siswa untuk mengambil keputusan.
Melalui metode enam topi berpikir diharapkan pembelajaran diskusi tidak lagi didominasi oleh beberapa siswa tetapi setiap siswa memiliki kesempatan
yang sama untuk berbicara menyampaikan pendapat. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian lanjutan terhadap metode enam topi berpikir guna
meningkatkan kualitas pembelajaran Bahasa Indonesia, khususnya pada keterampilan diskusi.