28
2.1.4 Jenis-jenis Perkawinan
Masyarakat Indonesia tergolong heterogen dalam segala aspek yaitu sesuatu yang berbeda jenis dan berbeda dalam karakteristiknya. Adapun jenis perkawinan
secara universal dapat digolongkan atas beberapa kelompok, yaitu sebagai berikut:
1. Bentuk Perkawinan Menurut Jumlah Isteri atau Suami
a. Monogami
Suatu bentuk perkawinan atau pernikahan dimana suami tidak menikah dengan wanita lain dan isteri tidak menikah pria lain. Dengan kata lain,
suami hanya memiliki seorang isteri dan suami hanya memiliki seorang isteri.
b. Poligami
Suatu perkawinan dimana seorang suami mempunyai isteri lebih dari satu, dan ada banyak alasan yang mendasari terjadinya perkawinan poligami,
diantaranya adalah anak, jenis kelamin anak, ekonomi, serta status sosial. Poligami sendiri terbagi atas dua jenis perkawinan, yaitu:
a Poligini banyak isteri
b Poliandri banyak suami
2. Bentuk Perkawinan Menurut Asal Usul Isteri atau Suami
a. Endogami
Suatu perkawinan yang terjadi antara etnis, suku, serta kekerabatan dalam lingkungan yang sama.
b. Eksogami
Suatu perkawinan yang terjadi antara etnis, suku, serta kekerabatan dalam lingkungan yang berbeda.
Universitas Sumatera Utara
29
3. Bentuk Perkawinan Menurut Hubungan Kekerabatan
a. Cross Causin
Yaitu bentuk perkawinan anak-anak yang berasal dari kakak beradik yang berbeda jenis kelamin.
b. Parallel Causin
Bentuk perkawinan anak-anak yang terdiri dari kakak beradik yang sama jenis kelaminnya.
4. Perkawinan Augenis
Yaitu bentuk pernikahan yang bertujuan untuk memperbaki keturunan atau ran. Perkawinan augenis sudah ada sejak dulu. Pada masa Perang Dunia II Hitler
memerintah untuk menculik gadi-gadis dan memaksa dengan tindak kekerasan agar mau digauli oleh lelaki jerman dengan tujuan melahirkan keturunan ras
Aria yang unggul http:wenylestariaidin.blogspot.com201105Perkawinan diakses pada tanggal 26 Maret 2016 pukul 2:32 WIB
5. Kawin Kontrak
Kawin kontrak atau perkawinan yang terjadi di bawah tangan dilakukan dengan sebuah perjanjian dalam suatu waktu tertentu dan tidak mendapatkan
pengakuan yang sah karena tidak terdaftar di instansi yang berwenang. Dalam hukum, kawin kontrak tidak diperbolehkan karena sebagaimana ketentuan
Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan menyatakan bahwa perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dan wanita dengan
tujuan membangun keluarga rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan agama dan kepercayaan masing-masing
www:m.gresnews.comberitatips055210hukum-kawin-kontrak-di- indonesia diakses pada tanggal 27 Maret 2016 pukul 16:43 WIB
Universitas Sumatera Utara
30
Pada prinsipnya, perkawinan di Indonesia adalah monogami, yaitu perkawinan yang hanya memperbolehkan suami memiliki satu orang isteri dan isteri hanya
memiliki satu orang suami saja karena perkawinan merupakan salah satu peristiwa penting dalam kehidupan manusia. Perkawinan yang terjadi antara seorang pria
dengan wanita menimbulkan akibat secara lahir dan batin baik terhadap keluarga dari pihak pria, keluarga pihak perempuan, masyarakat dan juga dengan harta kekayaan
yang diperoleh dari setelah maupun sesudah menikah.
2.1.5 Asas-asas Perkawinan