Hak-Hak Anak Analisis Data

140 Secara teori, oleh Katz 2003 menyebutkan bahwa kebutuhan dasar sangat penting bagi anak adalah hubungan orang tua dan anak yang sehat dimana kebutuhan anak seperti perhatian, kasih sayang, perlindungan, dukungan, dan pemeliharaan dapat terpenuhi Huraerah, 2007:38 Sebagaimana yang telah diuraikan di atas, maka ada beberapa yang termasuk ke dalam kebutuhan dan hak-hak anak yaitu:

5.3.2 Hak-Hak Anak

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa hak yang sangat dibutuhkan oleh anak dalam perkembangan anak, yaitu: 1. Hak atas Kelangsungan Hidup Seorang anak berhak untuk mendapatkan kehidupan yang layak, termasuk di dalamnya adalah memperoleh makanan yang bergizi dan tempat tinggal serta memperoleh perawatan kesehatan. 2. Hak untuk Bekembang Sejak kecil anak sudah harus memperoleh pendidikan karena dengan memperoleh pendidikan, anak akan belajar dan mampu untuk mengembangkan ilmu pengetahuannya. Mulai dari wajib sekolah sejak SD dampai menjadi sarjana. Anak juga harus memperoleh informasi, karena dari informasi anak akan mengetahui pengetahuan secara luas dari orang orang lain. Perkembangan seorang anak menuntut anak untuk belajar mandiri dan termotivasi untuk selalu berkreasi dan kreatif. 3. Hak untuk Memperoleh kasih sayang Anak yang memperoleh kasih sayang dari kedua orang tuanya biasanya menjadi pribadi yang baik dan memiliki perilaku yang lebih terarah ke arah Universitas Sumatera Utara 141 yang positif. Jika seorang anak tidak mendapatkan kasih sayang, maka tidak menutup kemungkinan anak tersebut akan mencari kasih sayang dari orang lain dan menyebabkan anak tersebut akan lebih mudah terpengaruh ke hal-hal yang buruk seperti perilaku menyimpang. 4. Hak Memperoleh Nafkah Pemberian nafkah dipergunakan untuk membiayai anak dalam setiap kebutuhannya, mulai dari biaya untuk sekolah, biaya untuk makan, dan biaya untuk kebutuhan lain-lain seperti uang jajan, membeli baju, dan lain sebagainya. Jika pemenuhan nafkah tidak terpenuhi maka anak akan mencari dan berusaha sendiri untuk memenuhi kebutuhannya dan kebanyakan anak yang seperti itu akan menuju pada tindak kriminal seperti mencuri dan merampok. 5. Hak Mendapatkan Identitas Seorang anak merupakan seorang warga negara dan sebagai penerus bangsa, seorang anak wajib memperoleh identitasnya sebagai warga negara agar anak tersebut diakui oleh negara. 6. Hal dalam beragama Setiap anak berhak untuk beribadah menurut kepercayaannya masing- masing. 7. Hak Mendapat Pengasuhan Setiap anak berhak untuk mengetahui siapa orang tuanya dan berhak untuk hidup bersama orang tuanya dalam pengasuhan dan kasih sayang. 8. Hak Memperoleh Perlindungan Universitas Sumatera Utara 142 Setiap anak berhak untuk memberoleh rasa aman dan mendapatkan perlindungan agar mereka terhindar dari eksploitasi dan segala macam bentuk tindak kekerasan. Ada beberapa kutipan wawancara yang peneliti lakukan dengan beberapa informan, yaitu: “Informan Utama IV: “Kalau kami tidak boleh kalau gak sekolah. Kalau udah malas-malasan mau sekolah pasti kenak marah. Orang tua dua-duanya selalu dukung kalau soal pendidikan. Orang tua sering bilang kalau gak mau sekolah nanti mau jadi apa. Kalau kasih sayang juga sama. Saya tidak pernah merasa kekurangan. Semua baik karena biarpun saya tidak tinggal serumah tapi bapak sering nelepon nanyakin kabar dan masih peduli sama anak-anaknya. Kalau bicarain soal nafkah, itu semua mamak yang biayai. Mau itu biaya sekolah, seragam, uang jajan, sama uang-uang yang lain semua dari mamak. Kalau bapak tidak pernah ngasih.” “Infroman Utama V: kalau pendidikanku semua mamak yang biayai. Sampai sekarang aku kuliah pun mamak yang biayai. Kalau bapak sejak cerai itu mana pernah dia ngasih uang sekolah atau ngurus sekolah ku lagi. Setelah cerai dulu bapak masih perhatian, masih mau nelepon nanyak kabar, masih sering main-main kerumah, masih sering datang kesekolah. Terus setahun kemudian nggak pernah lagi karena dia udah nikah lagi. Sampai sekarang juga nggak pernah.” “Informan Utama VI: Saya sekolah dibiayai sama ibu saya. Sampai saya kuliah pun semua dibiayai sama ibu saya. Kalau ayah tidak pernah mau ikut campur karena ayah saya juga tidak pernah ngasih nafkah buat biaya pendidikan. Sejak kecil saya kehilangan kasih sayang dari kedua orang tua karena sejak kecil saya tinggal sama nenek dan bibi saya di Medan. Setelah cerai ayah saya pindah ke Universitas Sumatera Utara 143 Pekanbaru, dan ibu saya bekerja ke Jawa. Semua kebutuhan saya mau itu pendidikan, maupun kebutuhan lainnya seperti uang jajan itu dibiayai sama ibu saya. Kalau bapak saya sama sekali tidak pernah ngasih sama sekali.” Secara psikis tentu perceraian akan sangat mempengaruhi pada perkembangan anak, baik itu ketika masih anak-anak atau ketika anak sudah mulai remaja. Seperti yang kita ketahui bahwa ada beberapa hal yang harus diperhatikan bahwa akibat dari perceraian itu sangat fatal sekali, yaitu terhadap anak dimana pada saat orang tuanya memutuskan untuk bercerai maka si anak akan merasa terganggu dan merasa kurang perhatian dan bahkan kurang kasih sayang dari orang tua. Pengamatan dari wawancara yang penulis lakukan dengan anak yang orang tuanya bercerai, menunjukkan bahwa tidak semua hak yang seharusnya mereka dapat diberikan oleh orang tuanya. Hal tersebut salah satunya adalah pemberian kasih sayang. Orang tua yang bercerai biasanya enggan mengunjungi anaknya karena beberapa faktor yaitu pihak ibu atau pihak ayah sudah menikah kembali dan sudah memiliki keluarga baru, keterbatasan waktu dan jarak, kondisi mantan pasangan yang dianggap tidak layak. Ketidaklayakan disini misalnya mantan suami yang memiliki perilaku tidak baik sehingga pihak ibu tidak mengizinkan mantan suami menemui anaknya karena khawatir anaknya akan terpengaruh pada perilaku buruk.

5.3.3 Dampak Perceraian terhadap Anak