Kebutuhan Anak Anak .1 Pengertian Anak

35 Sedangkan dalam Undang-undangNomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak yang dimaksud dengan perlindungan anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari diskriminasi dan kekerasan.

2.2.2 Kebutuhan Anak

Sebagaimana manusia lainnya, setiap anak memiliki kebutuhan-kebutuhan dasar yang menuntut untuk dipenuhi sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang secara sehat dan wajar. Menurut Katz 2003 bahwa kebutuhan dasar yang sangat penting bagi anak adalah adanya hubungan orang tua dan anak yang sehat dimana kebutuhan anak seperti perhatian, kasih sayang, perlindungan, dukungan, dan pemeliharaan dapat terpenuhi. Bown dan Swanson 2003 mengatakan bahwa kebutuhan utama anak adalah perlindungan keamanan, kasih sayang, pengalaman positif yang dapat menumbuhkan dan mengembangkan kehidupan mental yang sehat. Sedangkan menurut Huttman 2003 ada beberapa kebutuhan anak yang harus terpenuhi, antara lain: a. Kasih sayang orang tua; b. Stabilitas emosional; c. Pengertian dan perhatian; d. Pertumbuhan kepribadian; e. Dorongan kreatif; f. Pembinaan kemampuan intelektual dan keterampilan dasar; g. Pemeliharaan kesehatan; h. Pemenuhan kebutuhan akan sandang, pangan, dan papan; dan Universitas Sumatera Utara 36 i. Perolehan pemeliharaan, perawatan, dan perlindungan Huraerah, 2007: 38 – 39 Kegagalan dalam proses pemenuhan kebutuhan dasar tersebut akan berdampak negatif pada pertumbuhan fisik dan perkembangan intelektual, mental, dan sosial anak. Anak bukan saja akan mengalami kerentanan fisik akibat gizi dan kualitas kesehatan yang buruk, melainkan juga akan mengalami hambatan mental, lemah daya nalar, dan bahkan perilaku-perilaku menyimpang dan mendorong mereka untuk melakukan indakan kriminal. Pertumbuhan dan kesejahteraan fisik, intelektual, emosional, dan sosial anak akan mengalami hambatan jika: a. Kekurangan gizi dan tanpa perumahan yang layak; b. Tanpa bimbingan dan asuhan; c. Mengalami sakit dan tanpa perawatan medis yang tepat; d. Diperlakukan salah secara fisik; e. Diperlakukan salah dan dieksploitasi secara seksual; f. Tidak memperoleh pengalaman normal yang menumbuhkan perasaan dicintai, diinginkan, aman, dan bermartabat; g. Terganggu secara emosional karena pertengkaran keluarga yang terus menerus, perceraian dan mempunyai orang tua yang menderita gangguan jiwa; dan h. Dieksploitasi, bekerja berlebihan, terpengaruh okeh kondisi yang tidak sehat dan demoralisasi Huraerah, 2007: 39 Universitas Sumatera Utara 37

2.2.3 Hak-Hak Anak