Informan Utama V: Anak yang orang tuanya bercerai

98 “Trauma tidak. Tapi masalah perceraian itu biar jadi pelaran untuk saya kedepannya bagaimana.” Tidak ada cara yang dilakukan WH dalam mengatasi trauma terhadap perceraian karena WH tidak merasa trauma terhadap perceraian yang terjadi pada kedua orang tuanya. “Tidak ada cara yang saya lakukan buat menghilangkan trauma terhadap perceraia karena saya sendiri juga tidak merasa trauma.” WH berharap dari perceraian yang dialami oleh orang tuanya menjadi pelajaran dalam hidupnya tentang bagaimana menyikapi dan mengatasi masalah dalam rumah tangga. Sehingga pada suatu saat nanti jika WH sudah berumah tangga, WH bisa menyelesaikan permasalahan tanpa adanya perceraian. Berikut penuturan WH: “Perceraian bisa jadi pelajar buat saya untuk bisa lebih bersikap dewasa dan bijak dalam mengambil keputusan dan mampu memecahkan masalah dalam rumah tangga dengan baik supaya bisa terhindar dari perceraian.” Sekarang WH sudah mulai belajar mandiri. Selain kuliah, WH bekerja sebagai buruh pabrik di pabrik kompor dekat rumahnya. Pendapatan yang diperolehnya dipergunakanya untuk membantu ibunya dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari dan sisanya ditabung WH untuk tabungan masa depannya.

5.2.5 Informan Utama V: Anak yang orang tuanya bercerai

Nama : SNM TempatTanggal Lahir : 17 Juli 1996 Universitas Sumatera Utara 99 Usia : 19 tahun Pekerjaan : Mahasiswa Alamat : Medan Agama : Islam SNM merupakan seorang mahasiswi di salah satu Universitas Swasta yang ada di Medan. SNM adalah seorang anak yang orang tuanya pernah bercerai. Perceraian antara kedua orang tuanya terjadi ketika SNM masih kecil yaitu ketika SNM masih duduk di bangku Sekolah Dasar SD. Pada saat orang tua SNM bercerai, SNM masih sangat kecil dan belum mengerti tentang perceraian. Jadi perasaan SNM ketika mengetahui orang tuanya akan bercerai adalah biasa saja. Berikut penuturan SNM: “Waktu cerai, aku masih kecil kak, jadi belum ngerti apa-apa. jadi waktu itu aku biasa aja.” Setelah orang tuanya bercerai, hubungan SNM dengan ibunya baik. Sedangkan hubungan SNM dengan ayahnya tidak baik. Hingga SNM dewasa hubungan mereka juga tidak harmonis, hal ini dikarenakan setalah dewasa SNM mengerti dan menaruh kebencian pada ayahnya. Berikut penuturan SNM: “Sama mamak aku baik-baik aja. Tiap hari saling komunikasi bahkan aku sering bantui mamak jualan. Tapi kalau sama bapak nggak, yang ada bawaannya mau marah aja kalau dia udah nelpon.” Perbedaan yang dirasakan SNM setelah orang tuanya berceraian adalah kurangnya kasih sayang. Meskipun SNM masih belum mengerti tentang perceraian, Universitas Sumatera Utara 100 tetapi pada saat itu SNM sangat merasakan kurangnya kasih sayang dari seorang ayah. Berikut penuturan SNM: “Dulu masih kecil jadi nggak tau perbedaannya gimana. Tapi yang pasti ya kurang kasih sayang dari bapak. Dulu aku liat kawan-kawanku ada bapaknya kalau aku nggak ada.” Orang tua SNM bercerai pada saat SNM duduk di bangku Sekolah Dasar SD. Pada saat itu teman-teman SNM belum mengetahui tentang perceraian yang terjadi pada orang tuanya. Setelah SNM duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama SMP, barulah teman-teman SNM mengetahui bahwa orang tua SNM pernah bercerai. Berikut penuturan SNM: “Teman-teman aku tau, tapi pas waktu SMP. Waktu mamak nikah lagi. kalau teman-teman SD dulu nggak ada yang tau karena waktu itu bapakku masih sering datang ke sekolah.” Ketika teman-teman SNM mengetahui bahwa orang tua SNM pernah bercerai, mereka hanya bertanya dan terheran karena SNM mempunyai dua oang bapak. Berikut penuturan SNM: “Kawan-kawan aku taunya pas mamak nikah lagi. Mereka nggak ada yang berkomentar negatif. Palingan orang itu cuma bilang “oh jadi mamakmu nikah dua kali ya”, “berarti bapakmu dua lah ya”, ya seperti itu aja responnya.” Universitas Sumatera Utara 101 Teman- teman SNM tidak ada yang memberikan respon yang negatif atau respon yang membuat SNM tersinggung karena kebanyakan dari mereka hanya bertanya tentang SNM yang memiliki dua orang ayah. Berikut penuturan SNM: “Komentar teman-teman aku nggak ada yang negatif. Semua baik dan nggak pernah buat aku tersinggung karena mereka hanya bilang aku punya dua ayah.” Ketika teman-teman SNM bertanya, SNM hanya menjawab santai dan bilang bahwa ibunya dulu pernah bercerai dan sekarang SNM punya dua ayah. Berikut penuturan SNM: “Kalau dulu ada yang nanyak ya aku bilang iya dulu mamakku pernah cerai dan sekarang aku punya dua bapak. Tanggapinnya harus biasa aja supaya nggak kepikiran.” Perasaan SNM terhadap orang tuanya saat ini adalah benci. Alasannya karena ayahnya selalu berperilaku kasar dan tidak bertanggung jawab terhadap anak- anaknya. Berikut penuturan SNM: “Benci. Benci kali aku kak. Karena dia itu kasar. Cakapnya itu yang kasar kali. Kemarin pernah berantam gara-gara dia minta uang sama mamakku buat uang makan dia di penjara. Tapi aku bilang sama mamak nggak usah kasih, bilang aja nggak ada duit. Setelah itu dimaki-makinya sampai ngancam mau bunuh aku kalau dia keluar nanti. Masalah rumah pun ribut jugak. Masak dia nyuruh jual rumah buat ngeluarin dia dari penjara. Ngapai dia minta-minta sama kami sedangkan dia aja nggak pernah ngasih kami sepeserpun.” Universitas Sumatera Utara 102 Dalam setiap perasaan bencinya, SNM melampiaskannya dengan cara bersikap kasar juga terhadap ayahnya dan selalu bersikap tidak perduli. Berikut penuturan SNM: “Kasar jugalah aku kak sama dia. Dia aja sama kami bisa kasar kenapa kami nggak bisa. Kami dulu kalau minta uang sama dia, dia selalu bilang nggak ada uang. Sekarang waktu dia minta uang sama kami, ya kami bilang aja nggak ada uang.” Dampak perceraian orang tua yang dirasakan SNM adalah hilangnya kasih sayang dari seorang ayah, kualitas belajar yang menurun, dan lebih sering menghabiskan waktu di luar rumah dengan bermain dengan teman-temannya. Berikut penuturan SNM: “Pasti jadi kurang kasih sayang karena nggak ada bapak karena kurang kasih sayang itu jadinya aku lebih senang main di luar rumah sama teman-temanku. Belajarpun aku jadi malas-malasan makanya dulu waktu SMP aku pernah tinggal kelas.” Hak SNM dalam memperoleh pendidikan dan sepenuhnya ditanggung oleh ibunya. Semua biaya dan keperluan sekolah ayahnya sama sekali tidak ada menafkahi. Berikut penuturan SNM: “Kalau pendidikanku semua mamak yang biayai. Sampai sekarang aku kuliah pun mamak yang biayai. Bapak sejak cerai mana pernah dia ngasih uang sekolah atau ngurus sekolah ku lagi.” Universitas Sumatera Utara 103 Setahun setelah orang tuanya bercerai, SNM tidak lagi mendapatkan kasih sayang dari ayahnya karena ayahnya menikah lagi. berikut penuturan SNM: “Setelah cerai dulu bapak masih perhatian, masih mau nelepon nanyak kabar, masih sering main-main kerumah, masih sering datang kesekolah. Terus setahun kemudian nggak pernah lagi karena dia udah nikah lagi. Sampai sekarang juga nggak pernah” SNM tidak pernah merasakan trauma dari perceraian orang tuanya. Berikut penuturan SNM: “Trauma tidak pernah kak.” Tidak ada cara yang dilakukan oleh SNM dalam mengatasi perasaan trauma karena SNM tidak merasa trauma terhadap perceraian orang tuanya. Berikut penuturan SNM: “Kayak mana mau ngatasi perasaan trauma. Saya aja tidak pernah merasa trauma.” SNM berharap untuk kedepannya dia dapat menyelesaikan pendidikannya dengan baik dan dapat membantu ibunya mencari nafkah dan SNM berharap agar ayahnya tidak pernah bebas dari penjara. Berikut penuturan SNM: “Mudah-mudahan nanti selesai kuliah aku bisa bantu mamak nyari uang. Kalau buat bapak mudah-mudahan dia nggak pernah keluar dari penjara karena dia selalu ganggu orang.” Universitas Sumatera Utara 104 Ayah SNM berada di dalam penjara karena kasus narkoba dan perempuan. Ayah SNM menggunkan narkoba jenis ganja, karena itulah sikap ayah SNM menjadi kasar karena pada dasarnya orang yang menggunakan narkoba akan kehilangan kesadarannya dan selalu marah tidak terkendali. Ayah SNM juga terlibat kasus perempuan, tepatnya ayahnya melakukan pelecehan seksual dan tidak bertanggung jawab. Karena hal itulah ayah SNM di penjara. Harapan SNM untuk saat ini adalah ayahnya tidak pernah bebas dan menginginkan ayahnya untuk pergi selamanya. Harapan itu terucap oleh SNM sebagai tanda rasa kebencian yang mendalam terhadap ayahnya dan sebagai bentuk rasa kekecewaan SNM terhadap ayahnya.

5.2.6 Informan Utama VI: Anak yang orang tuanya bercerai