1
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pencapaian tujuan pendidikan sebagian besar ditentukan oleh keberhasilan proses belajar mengajar PBM di kelas. Siswa sebagai subyek
dalam pendidikan mesti diperhatikan dalam proses pemilihan dan pendekatan dalam proses belajar mengajar PBM. Namun terlepas dari itu, peranan
seorang guru dalam PBM juga tak kalah penting karena guru merupakan salah satu faktor penentu kualitas hasil pendidikan. Guru yang tidak
profesional dianggap sulit bisa melahirkan lulusan yang hebat. Apalagi keberadaan guru tidak bisa digantikan oleh faktor lain.
Bagaimanakah ciri guru yang profesional? Menurut Paul Suparno 2007:2-4 ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dilatih oleh guru
agar menjadi guru yang profesional, antara lain: 1 penguasaan bahan fisika, 2 mengerti tujuan pengajaran fisika, 3 guru dapat mengorganisasi
pengajaran fisika, 4 mengerti situasi siswa, 5 guru dapat berkomunikasi dengan siswa dan 6 guru menguasai berbagai metode. Dari keenam aspek
ini, peneliti hanya memilih satu aspek saja yakni guru menguasai berbagai metode.
Metode yang ingin peneliti terapkan dalam penelitian ini yaitu metode eksperimen terbimbing. Peneliti lebih tertarik dengan memilih
metode ini karena peneliti ingin mengetahui apakah ada minat, nilai karakter, dan peningkatan hasil belajar siswa SMA Negeri 1 Wewewa Timur dengan
menerapkan metode eksperimen terbimbing. Metode
eksperimen merupakan
salah satu
pendekatan pembelajaran kontruktivisme. Menurut filsafat kontruktivisme, pengetahuan
itu adalah bentukan kontruksi kita sendiri yang menekuninya Suparno, 2007. Hal ini berarti bahwa metode eksperimen mengutamakan bentukan
pengetahuan dari siswa sendiri. Metode eksperimen lebih menekankan keaktifan siswa dalam
mengumpulkan fakta, informasi atau data melalui percobaan yang dilakukan. Metode eksperimen memperkaya ilmu pengetahuan serta membentuk nilai
karakter yang dibangun siswa sendiri melalui sikap, proses dalam mengambil kesimpulan dalam melakukan percobaan, selain itu metode eksperimen
mengasah keterampilan dalam kerja ilmiah. Penggunaan metode eksperimen memberikan kesempatan bagi
siswa untuk membentuk nilai karakter pada diri siswa. Bentuk nilai karakter yang disumbangkan melalui metode eksperimen banyak dari proses
pembelajarannya. Nilai karakter dalam metode eksperimen yang sesuai dengan nilai karakter yang dirumuskan oleh Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan mencakup beberapa nilai karakter yaitu antara lain bertanggungjawab, disiplin, jujur, komunikasi, kerja keras, toleransi,
demokratis, dan rasa ingin tahu. Saat melakukan percobaan, siswa diharapkan dapat menerapkan sikap bertanggungjawab atas percobaan yang dilakukan,
disiplin diri saat melakukan percobaan, memiliki rasa keingintahuan akan adanya percobaan, mampu bekerjasama dengan teman satu kelompok,
bersikap jujur saat pengambilan data percobaan, menghargai pendapat teman, dan menyelesaikan percobaan dengan sunguh-sunguh.
Menurut Suparno, lewat pengetahuan fisika, proses pembelajaran atau sikap belajarnya anak didik akan dibantu berpikir nalar, mengerti dasar-
dasar teknologi dengan baik, dan dapat mengembangkan sikap komunikasi, kerja disiplin, tanggungjawab, kreatif Suparno, 2012: 19.
SMA Negeri 1 Wewewa Timur merupakan sekolah menengah yang terletak di Kecamatan Wewewa Timur, Kabupaten Sumba Barat Daya,
Provinsi Nusa Tenggara Timur. Sekolah ini memiliki fasilitas, sarana dan prasarana sekolah yang memadai sebagai penunjang dalam kegiatan belajar
mengajar. Secara khusus dalam bidang fisika, sekolah memiliki laboratorium fisika yang cukup lengkap, akan tetapi adanya laboratorium fisika belum
digunakan secara maksimal dalam pembelajaran fisika. Berdasar latar belakang permasalahan tersebut diatas, peneliti
tertarik untuk meneliti Peningkatan Minat, Hasil Belajar dan Nilai Karakter siswa kelas X SMA Negeri 1 Wewewa Timur Melalui Metode Eksperimen
Terbimbing pada Pokok Bahasan Pengukuran Besaran dan Satuan.
B. Masalah penelitian