B. Belajar dan Hasil Belajar
1. Pengertian Belajar
Pengertian belajar banyak didefinisikan oleh para ahli. Mereka mengemukakan rumusan menurut pandangannya masing-masing. Namun
tentunya dari setiap rumusan tersebut terdapat persamaannya. Menurut R. Gagne 1989, belajar dapat didefenisikan sebagai suatu
proses di mana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang tidak dapat dipisahkan satu
sama lain. Dua konsep ini menjadi terpadu dalam satu kegiatan di mana terjadi interaksi antara guru dengan siswa, serta siswa dengan siswa pada saat
pembelajaran berlangsung. Bagi Gagne, belajar dimaknai sebagai suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, ketrampilan, kebiasaan, dan
tingkah laku. Selain itu, Gagne juga menekankan bahwa belajar sebagai suatu upaya memperoleh pengetahuan atau ketrampilan melalui instruksi. Instruksi
yang dimaksud adalah perintah atau arahan dan bimbingan dari seorang pendidik atau guru. Adapun menurut Burton dalam Usman dan Setiawati 1993: 4, belajar
dapat diartikan sebagai perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dengan individu lain dan individu dengan lingkungannya
sehingga mereka lebih mampu berinteraksi dengan lingkungannya. Sementara menurut E. R. Hilgard 1962, belajar adalah suatu perubahan kegiatan reaksi
terhadap lingkungan. Perubahan kegiatan yang dimaksud mencakup pengetahuan, kecakapan, tingkah laku, dan ini diperolah melalui latihan pengalaman. Hilgard
menegaskan bahwa belajar merupakan proses mencari ilmu yang terjadi dalam diri seseorang melalui latihan, pembiasaan, pengalaman dan sebagainya.
Pandangan belajar yang dikemukakan oleh Moh. Uzer Usman 1997:5 mengemukakan bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku pada diri
individu berkat adanya interaksi antara individu dan individu dengan lingkungannya. Menurut Uzer Usman yang mengutip dari Burton, menyatakan
“learning is a change in the individual due to instruction of that individual and his environment, wich fells a need and makes him more capable of dealing
adequately with his environment ,” W.H. Burton, The Guidance of Learning
Activities , 1944.
Dalam pengertian ini terdapat kata change atau “perubahan” yang berarti
bahwa seseorang setelah mengalami proses belajar, akan mengalami perubahan tingkah laku baik aspek pengetahuannya, keterampilannya, maupun aspek
sikapnya. Misalnya dari tidak bisa menjadi bisa, dari tidak mengerti menjadi mengerti, dari ragu-ragu menjadi yakin, dari tidak sopan menjadi sopan. Kriteria
keberhasilan dalam belajar diantaranya ditandai dengan terjadinya perubahan tingkah laku pada diri individu yang belajar.
Sardiman 2007:21 mendefinisikan “belajar adalah berubah”. Dalam hal ini yang dimaksudkan belajar berarti usaha mengubah tingkah laku. Jadi belajar
akan membawa suatu perubahan pada individu-individu yang belajar. Perubahan tidak hanya berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan, tetapi juga
berbentuk kecakapan, keterampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat, watak,
penyesuaian diri. Jelasnya menyangkut segala aspek organisme dan tingkah laku pribadi seseorang.
Dari berbagai pengertian belajar yang telah disebutkan di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang ada dalam
diri individu atau siswa atas dasar pengalaman dan latihan yang berupa perubahan pengetahuan kognitif, keterampilan psikomotorik, ataupun sikap afektif.
Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya. Oleh karena itu belajar dapat terjadi kapan saja dan dimana saja.
2. Hasil Belajar Siswa