Data Kuesioner Nilai Karakter Siswa Sesudah Treatment

Keterangan t = 4,297; P = 0,000 0,05 hal ini berarti signifikan. Berarti peningkatan hasil belajar kelompok eksperimen dan peningkatan hasil belajar kelompok kontrol berbeda secara statistika. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan hasil belajar kelompok eksperimen lebih tinggi dari pada peningkatan hasil belajar kelompok kontrol mean eksperimen = 14,56 dan mean kontrol = 7,08. Dengan kata lain, metode eksperimen terbimbing lebih meningkatkan hasil belajar siswa dari pada metode ceramah pada materi pengukuran besaran dan satuan.

3. Analisis Nilai Karakter Belajar Siswa

a. Data Kuesioner Nilai Karakter Siswa Sesudah Treatment

Untuk mengetahui sumbangan nilai karakter metode eksperimen, peneliti menggunakan kuesioner sesudah treatment. Jumlah sampel yang dapat diteliti untuk nilai karakter yaitu sebanyak 72 siswa. Pada kelas eksperimen, jumlah sampel yang diteliti adalah sebanyak 34 siswa sedangkan untuk kelas kontrol jumlah sampel yang dapat diteliti sebanyak 38 siswa. Hasil kuesioner nilai karakter belajar siswa dapat dilihat pada tabel 14 di bawah ini. Tabel 14. Kuesioner nilai karakter kelas eksperimen dan kelas kontrol Kode siswa Kelas eksperimen Kelas kontrol Siswa 1 60 50 Siswa 2 54 40 Siswa 3 59 50 Siswa 4 48 49 Siswa 5 49 53 Siswa 6 60 40 Siswa 7 53 46 Siswa 8 51 47 Siswa 9 53 40 Siswa 10 52 50 Siswa 11 54 49 Siswa 12 48 50 Siswa 13 55 50 Siswa 14 48 49 Siswa 15 40 48 Siswa 16 60 40 Siswa 17 59 39 Siswa 18 53 47 Siswa 19 58 50 Siswa 20 46 51 Siswa 21 46 48 Siswa 22 43 50 Siswa 23 53 51 Siswa 24 42 40 Siswa 25 60 53 Siswa 26 43 50 Siswa 27 50 40 Siswa 28 53 51 Siswa 29 47 50 Siswa 30 53 52 Siswa 31 55 40 Siswa 32 56 50 Siswa 33 55 51 Siswa 34 58 40 Siswa 35 - 40 Siswa 36 - 48 Siswa 37 - 40 Siswa 38 - 40 Rata-rata 52.18 47.08 Tabel 15. Analisis SPSS nilai kararakter Belajar Kelas Eksprimen dan Kelas Kontrol Keterangan t = 4,089; P = 0,000 0,05, hal ini berarti signifikan. Nilai karakter belajar kelas eksperimen dan nilai karakter belajar kelas kontrol berbeda secara stastika. Oleh karena itu � eksperimen = 52,18 � kontrol = 47,08 maka nilai karakter kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol. Setelah diperoleh skor total nilai karakter setiap siswa kemudian di buat kategori yang dapat dilihat pada tabel 16 berikut. Tabel 16. Kategori nilai karakter siswa kelas kontrol terhadap pembelajaran Rentang Skor Kategori Minat Jumlah siswa Prosentase 51-62 Sangat tinggi 13 34,22 39-50 Tinggi 25 65,78 27-38 Rendahkurang - - 15-26 Sangat rendah kurang - - Total 38 100 Dari hasil perhitungan pada tabel 16, nilai karakter siswa terhadap pembelajaran dikelas kontrol dengan menggunakan metode ceramah diperoleh sebesar 34,22 siswa termasuk dalam kategori sangat tinggi nilai karakternya; 65,78 siswa termasuk dalam kategori tinggi nilai karakternya. Sehingga kesimpulannya adalah siswa kelas kontrol nilai karakternya tinggi terhadap pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah. Tabel 17. Kategori nilai karakter siswa kelas eksperimen terhadap pembelajaran Rentang Skor Kategori Minat Jumlah siswa Prosentase 51-62 Sangat tinggi 22 64,71 39-50 Tinggi 12 35,29 27-38 RendaKurang - - 15-26 RendahSangat kurang - - Total 34 100 Dari hasil perhitungan pada tabel 17, nilai karakter siswa terhadap pembelajaran dikelas eksperimen dengan mnggunakan metode eksperimen terbimbing diperoleh sebesar 64,71 siswa termasuk dalam kategori sangat tinggi nilai karakternya; 35,29 siswa termasuk dalam kategori tinggi nilai karakternya. Dapat disimpulkan bahwa siswa kelas eksperimen sangat tinggisangat baik nilai karakternya terhadap pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen terbimbing.

C. Keterbatasan Penelitian

1. Keterbatasan dalam penelitian ini adalah instrumen penelitian untuk soal pretest dan posttest cenderung mengukur hasil belajar siswa pada kelas ceramah, sedangkan keterampilan proses pada kelas eksperimen dengan menggunakan metode eksperimen terbimbing tidak diukur. 2. Tidak ada instrumen pengamatan atau observasi, padahal apabila ingin mengetahui minat dan nilai karakter siswa semakin baik jika mengamati secara langsung.

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGUASAAN KONSEP FISIKA PADA POKOK BAHASAN BESARAN DAN SATUAN KELAS X SMA NEGERI 1 SALE REMBANG

6 75 202

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK BESARAN SATUAN DAN PENGUKURAN DI KELAS X SMA NEGERI 1 PANYABUNGAN T.P. 2013/2014.

0 2 20

PENINGKATAN KEMANDIRIAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI INKUIRI TERBIMBING DALAM Peningkatan Kemandirian dan Hasil Belajar Matematika Melalui Strategi Inkuiri Terbimbing dalam Pokok Bahasan Teorema Pythagoras (PTK Bagi Siswa Kelas VIII SMP

0 2 16

Pengaruh metode eksperimen terbimbing terhadap peningkatan hasil belajar dan keterampilan proses sains pada pokok bahasan perubahan wujud kelas X SMA Stella Duce Bantul.

0 0 153

Efektivitas pemberian latihan soal untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran fisika pada pokok bahasan besaran dan satuan untuk siswa kelas X SMAN 1 Kalasan.

0 0 84

Pengaruh penerapan metode eksperimen terhadap pemahaman konsep, minat belajar dan nilai karakter siswa SMA Negeri Jumampolo kelas X.1 pada materi pokok alat ukur listrik.

0 5 136

Besaran Pokok dan Turunan, Satuan dan Pengukuran

0 16 20

Peningkatan Hasil Belajar IPA Pada Pokok Bahasan Cahaya Dan Sifat-Sifatnya Melalui Metode Eksperimen

1 1 16

PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP, MINAT BELAJAR, DAN NILAI KARAKTER SISWA SMA NEGERI JUMAPOLO KELAS X.1 PADA MATERI POKOK ALAT UKUR LISTRIK SKRIPSI

0 7 134

Peningkatan hasil belajar dan minat belajar siswa dalam pembelajaran fisika menggunakan model pembelajaran inkuiri dengan metode eksperimen terbimbing pada pokok bahasan hukum newton kelas X SMA Santa Maria Yogyakarta - USD Repository

0 1 203