d. Solitary Sexual Activity
Domain ini meliputi dua hal saja yaitu masturbasi dan mimpi basah. Dua hal yang dianggap sebagai aktivitas seksual pribadi, umumnya
dilakukan laki-laki, dan tergolong tabu untuk dibicarakan.
Dari bidang-bidang yang disebutkan ini, bidang Developmental and Societal Concern dapat dibagi menjadi dua antara Developmental dengan
Societal Concern karena keduanya mengandung topik-topik yang berbeda. Selanjutnya bidang Experiencing Sex juga dapat dipisah menjadi dua bidang
yaitu Sexual Relationship dan Sexual Norm. Bidang Sexual Relationship berisi topik-topik terkait aktivitas seksual dan relasi romantis, sementara bidang
Sexual Norm berisi norma-norma perilaku dan berelasi dengan orang lain.
B. Pendidikan Seks oleh Orang Tua
1. Definisi Orang Tua
Merriam- Webster‟s Collegiate Dictionary 2003 memiliki 2 definisi
orang tua yaitu seseorang yang memperanakan atau melahirkan keturunan dan seseorang yang membesarkan dan merawat seorang lain. Sementara Kamus
Besar Bahasa Indonesia 2012 mendefinisikan orang tua sebagai ayah dan ibu kandung. Lebih lanjut lagi Kamus Besar Bahasa Indonesia menjelaskan ayah
sebagai orang tua kandung laki-laki dan ibu sebagai perempuan yang pernah melahirkan. Menurut Hoyer dan Roodin 2003 menjadi orang tua
membutuhkan komitmen sepanjang hidup, karena pasangan yang sudah
menjadi orang tua tidak bisa berhenti dari menjadi orang tua. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa orang tua adalah laki-laki dan perempuan yang
memperanakan dan melahirkan keturuan dan atau membesarkan serta merawat anak yang membutuhkan komitmen seumur hidup.
Orang tua memiliki tanggung jawab untuk mengasuh anaknya. Pengasuhan parenting adalah segala tindakan terkait dengan usaha
membesarkan keturunan APA Dictionary of Psychology, 2007. Hoyer dan Roodin 2003 menjelaskan bahwa masa pengasuhan anak dimulai dari anak
lahir sampai anak menjadi mandiri dan meninggalkan rumah. Setelah anak meninggalkan rumah relasi orang tua anak berubah karena sekarang orang tua
dan anak sama-sama orang dewasa Papalia, Olds, Feldman, 2009. Ada beragam macam orang tua yang masing-masing memiliki kondisi
yang berbeda-beda terutama dalam hal dinamika pengasuhan yang terjadi. Macam orang tua yang ada antara lain orang tua heteroseksual, orang tua tiri,
orang tua tunggal tidak pernah menikah, janda atau duda, orang tua gay dan lesbian, orang tua adopsi Berk, 2007; Kail Cavanaugh, 2010.
2. Topik dan Isi Pendidikan Seks
Informasi seks dari orang tua kepada anak cenderung bermuatan negatif. Orang tua paling sering mendiskusikan konsekuensi negatif dari
aktivitas seksual seperti kehamilan tidak terencana, PMS dan HIVAIDS Eisenberg et al., 2006; Jerman Constantine, 2010; Miller et al., 1998; Trinh
et al., 2009; Wamoyi et al., 2010. Diskusi ini pun sering berupa peringatan
saja Trinh et al., 2009 bahkan Eisenberg et al. 2006 menemukan bahwa orang tua jarang berbicara soal cara mencegah konsekuensi negatif tersebut.
Jerman dan Constantine 2010 menambahkan bahwa orang tua tidak mengkomunikasikan konsekuensi positif penggunaan kontrasepsi jika
seseorang aktif secara seksual. Topik lain yang dibahas orang tua adalah mengenai moralitas seksual,
berpantang abstinience, dan relasi heteroseksual Epstein Ward, 2007; Miller et al., 1998; Trinh et al., 2009; Wamoyi et al., 2010. Rosenthal dan
Feldman 1999 menyatakan bahwa topik komunikasi seks orang tua berkisar pada area keamanan seksual kontrasepsi, HIVAIDS, PMS, seks aman dan
area perkembangan dan isu sosial menstruasi, perubahan fisik, kehamilan, aborsi dan cenderung tidak menyentuh area pengalaman seksual berpacaran,
dorongan seksual, kepuasan seksual, aktivitas seksual dan area aktivitas seksual sendiri masturbasi, mimpi basah.
Meskipun begitu penelitian Miller et al. 1998 dan Trinh et al. 2009 menemukan hasil yang bertentangan yaitu orang tua cenderung tidak
membicarakan soal perkembangan fisik dan seksual. Trinh et al. juga menemukan bahwa topik homoseksual dan orientasi seksual lainnya tidak
dibahas orang tua. Diiorio et al. 1999 menyatakan bahwa konten pembicaraan orang tua-anak kurang berfokus pada hal-hal yang remaja perlu
ketahui untuk memahami dengan sepenuhnya bagaimana mereka berkembang dan bertumbuh. Kemungkinan hal ini karena orang tua memandang seksualitas
anak sebagai resiko, hal yang perlu ditunda dan dihindari Epstein Ward, 2007.
3. Waktu untuk Memulai Pendidikan Seks