348 III
126 memberikan rambu-rambu bergaul
III 776
Menjelaskan tentang menjaga pergaulan dengan lawan jenis
III 201
Mengarahkan anak menjaga pergaulan dengan laki-laki agar tidak hamil
III 820
Orangtua memberikan PS yang sama kepada anak laki-laki dan perempuan
terkait relasi dengan lawan jenis IV
161 Menjelaskan tentang menjaga diri saat
berelasi dengan lawan jenis IV
418 Menjelaskan tentang rambu-rambu
berelasi dengan lawan jenis IV
365 Orangtua mengarahkan dan
mengingatkan anak untuk tahu batas- batas cara berelasi dengan orang lain
IV 412
Orangtua melakukan antisipasi terkait relasi anak dengan lawan jenis, dengan
memberikan rambu-rambu berelasi IV
754 Menjelaskan tentang perempuan harus
memiliki harga diri dengan cara tidak menyatakan cinta nembak atau
berkunjung kerumah laki-laki. IV
780 Menjelaskan tentang rambu-rambu
berelasi untuk anak perempuan: jangan nembak dan jangan berkunjung ke rumah
laki-laki IV
751 Nasihat orangtua agar anak tidak
membuka peluang terjadi aktivitas seksual
A. 5. 5. Arahan : mencari teman yang baik
III 901
Orangtua mengingatkan anak agar tidak percaya sepenuhnya kepada teman
karena teman bisa berniat jahat juga. I342
Orangtua merasa bahwa teman dapat mempengaruhi anak berbuat yang tidak
baik IV
1771 Orangtua mengarahkan keponakan untuk
mencari teman yang baik III
297 Mengarahkan anak untuk mencari
teman yang baik IV
452 Orangtua mengarahkan anak mencari
teman yang baik karena pengaruh pertemanan sangat kuat
IV 705
Orangtua menyarankan anak untuk mencari teman yang baik karena
pengaruh lingkungan lebih kuat dari keluarga
IV 1774
Suka mentraktir belum tentu teman yang baik apabila mentraktir hal yang negatif
III 871
Menasihati anak untuk menggunakan masa remaja dengan baik
A. 6. SOLITARY SEX ACT A. 6. 1. Materi PS : masturbasi
I318 Memberi larangan dan peringatan
mengenai apa yang terjadi saat onani, mimpi basah
I461 Menjelaskan tentang kegunaan kelamin,
masturbasi, PMS
A. 6. 2. Materi PS : mimpi basah
IV 1248
Menjelaskan tentang mimpi basah IV
127 Menjelaskan tentang mimpi basah
III 402
Menjelaskan tentang mimpi basah I318
Memberi larangan dan peringatan mengenai apa yang terjadi saat onani,
mimpi basah
349
B. SUMBER INFORMASI PS BAGI ORTU
I105 Orangtua aktif mencari materi untuk PS
B.1. PENGALAMAN PRIBADI B.1.1. Pengalaman saat kecil
IV 1501
Sumber: pengalaman pribadi IV
711 pengalaman orangtua saat kecil menjadi
sumber PS
B.1.2. Sekolah B.1.3 Seminar..
IV 1503
Sumber : pendidikan di sekolah II538
Sumber informasi ortu :seminar
B.2. PENGALAMAN ATAU INTERAKSI DENGAN ORANG LAIN B.2.1. Cerita anak
B.2.2. Tetangga..
III 540
cerita anak mengenai PS yang diterimanya dari sekolah menjadi sumber
PS bagi orangtua II541
Sumber informasi ortu: pengalaman tetangga dan anak kost
B.2.3. Teman sebaya ortu
IV 1529
Sumber : teman sebaya orangtua IV
743 pengalaman suami dan istri, melihat
teman-temannya, menjadi sumber PS bagi suami istri
B.3. MEDIA B.3.1. TV
IV 1517
Sumber: program TV IV
1511 Sumber : iklan di TV
III 309
Aktif mendengarkan berita untuk mendapat informasi PS untuk anak
III 311
Sumber PS : berita II550
Sumber informasi ortu: televisi
B.3.2. Internet
IV 1518
Sumber : internet melalui situs social network dan situ berita
II555 internet tidak menjadi sumber informasi
bagi ortu karena orangtua tidak mahir menggunakan internet
B.3.3. Buku, majalah, koran
IV 155
majalah sains menjadi sumber info seksualitas bagi ortu
III 311
Sumber PS : berita IV
1506 Sumber: majalah, koran
II536 Sumber informasi ortu: majalah
III 373
Orangtua menjadikan buku sebagai sumber pengetahuan namun berganti
mengikuti kata hati saja I113
ada orangtua yang tidak tahu teori dan tidak membaca buku PS dalam
memberikan PS III
374 Ortu merasa materi dibuku PS tidak
selalu kontekstual di lapangan
350
C. HAMBATAN ORTU DALAM MEMBERI PS