Pengertian Pembelajaran Berbasis Masalah PBL

b. Siswa diperlakukan sebagai pribadi yang dewasa, perlakuan ini memberikan kebebasan kepada siswa untuk mengimplementasikan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki untuk memecahkan masalah.

2.6 Berfikir Kritis

2.6.1 Pengertian Berfikir Kritis

Berfikir tidak dapat terlepas dari aktivitas manusia karena berfikir merupakan ciri yang membedakan antara manusia dengan makhluk hidup lainya. Berfikir pada umumnya didefinisikan sebagai suatu proses mental yang dapat menghasilkan pengetahuan Kemampuan berfikir, Kemampuan berfikir dapat dikelompokan menjadi Kemampuan berfikir dasar dan Kemampuan berfikir tingkat tinggi. Dalam hal ini berfikir mampu mempersiapkan peserta didik berfikir pada berbagai disiplin serta dapat dipakai untuk pemenuhan kebutuhan intelektual dan pengembangan peserta didik. Berfikir kritis dapat dipahami sebagai kegiatan menganalisis ide atau gagasan yang lebih mendalam, membedakan secara terperinci, mengidentifikasi, mengkaji, dan mengembagkan ke arah yang lebih sempurna. Berfikir kritis berkaitan dengan potensi manusia dikembangkan untuk kemampuan yang optimal. Menurut Peter Reason dalam Sanjaya 2006: 228 berpikir thinking adalah proses mental seseorang yang lebih dari sekedar mengingat remembering dan memahami comprehending. Menurut Reason, mengingat dan memahami lebih bersifat pasif daripada berpikir thinking. Berfikir merupakan suatu kegiatan mental yang dialami seseorang bila mereka dihadapkan pada sesuatu masalah. Menurut Chaffe 1994: 1 berfikir merupakan sebuah proses aktif, teratur dan penuh makna yang kita gunakan untuk memahami dunia. Dalam hal ini Chaffe mendefinisikan berfikir kritis sebagai berfikir untuk menyelidiki secara sistematis proses berfikir itu sendiri. Sama halnya dengan yang diungkapkan para ahli yang lain tentang berfikir kritis. Menurut Eko 2005: 15 Berpikir merupakan suatu kegiatan mental yang dialami seseorang bila mereka dihadapkan pada suatu masalah atau situasi yang harus dipecahkan. Berpikir sebagai suatu kemampuan mental seseorang dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, antara lain berpikir logis, analisis, sistematis, kritis, dan kreatif. Berpikir logis dapat diartikan sebagai kemampuan berpikir siswa untuk menarik kesimpulan yang sah menurut aturan logika dan dapat membuktikan bahwa kesimpulan itu benar valid sesuai dengan pengetahuan-pengetahuan sebelumnya yang sudah diketahui. Berpikir analisis adalah kemampuan berpikir siswa untuk menguraikan, merinci, dan menganalisis informasi-informasi yang digunakan untuk memahami suatu pengetahuan dengan menggunakan akal dan pikiran yang logis, bukan berdasar perasaan atau tebakan. Berpikir kritis adalah kemampuan berpikir siswa untuk mengerjakan atau menyelesaikan suatu tugas sesuai dengan urutan, tahapan, langkah-langkah, atau perencanaan yang tepat, efektif, dan efisien. Ketiga jenis berpikir tersebut saling berkaitan. Seseorang untuk dapat dikatakan berpikir kritis, maka ia perlu berpikir secara analisis agar memahami informasi yang digunakan. Kemudian, untuk dapat berpikir analisis diperlukan kemampuan berpikir logis dalam mengambil kesimpulan terhadap suatu situasi.

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SEPUTIH MATARAM TAHUN PELAJARAN 2013-2014

2 18 61

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STAD (STUDENT TEAMS ARCHIVEMENT DIVISION) TERHADAP KECERDASAN INTERPERSONAL SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS X SMA PANCASILA SEPUTIH MATARAM TAHUN AJARAN 2015 /2016

2 14 49

EFEK MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING MENGGUNAKAN MEDIA MACROMEDIA FLASH DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS FISIKA SISWA SMA.

0 3 28

KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Kemampuan Berfikir Kritis Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Kartasura Tahun Pelajaran 2015/2016 Menggunakan Pembelajaran Inquiring Minds Want To Know Pada Pembelajaran Biol

0 2 12

KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 MENGGUNAKAN Kemampuan Berfikir Kritis Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Kartasura Tahun Pelajaran 2015/2016 Menggunakan Pembelajaran Inquiring Minds Want To Know Pada Pembe

0 4 16

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KOMPUTER DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KREATIF DAN HASIL BELAJAR HIDROKARBON SISWA KELAS X SMA.

0 10 27

PENGARUH INTENSITAS BELAJAR DAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA Pengaruh Intensitas Belajar Dan Penggunaan Media Pembelajaran Terhadap Kemampuan Kognitif Siswa Dalam Mata Pelajaran Akuntansi Pada Siswa Kelas XI Di SMA N 1

0 0 16

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KOMPETENSI DASAR KEJURUAN KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK N 2 DEPOK.

0 0 96

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK DI MTSN 1 BUKITTINGGI

0 1 16

PENGARUH MODEL DOUBLE LOOP PROBLEM SOLVING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X PADA MATA PELAJARAN PPKn DI MA NEGERI 1 MATARAM

0 1 11