Karakteristik Pembelajaran Berbasis Masalah PBL Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Masalah PBL
seseorang bila mereka dihadapkan pada sesuatu masalah. Menurut Chaffe 1994: 1 berfikir merupakan sebuah proses aktif, teratur dan penuh makna yang kita gunakan
untuk memahami dunia. Dalam hal ini Chaffe mendefinisikan berfikir kritis sebagai berfikir untuk menyelidiki secara sistematis proses berfikir itu sendiri.
Sama halnya dengan yang diungkapkan para ahli yang lain tentang berfikir kritis. Menurut Eko 2005: 15 Berpikir merupakan suatu kegiatan mental yang dialami
seseorang bila mereka dihadapkan pada suatu masalah atau situasi yang harus dipecahkan. Berpikir sebagai suatu kemampuan mental seseorang dapat dibedakan
menjadi beberapa jenis, antara lain berpikir logis, analisis, sistematis, kritis, dan kreatif. Berpikir logis dapat diartikan sebagai kemampuan berpikir siswa untuk
menarik kesimpulan yang sah menurut aturan logika dan dapat membuktikan bahwa kesimpulan itu benar valid sesuai dengan pengetahuan-pengetahuan sebelumnya
yang sudah diketahui. Berpikir analisis adalah kemampuan berpikir siswa untuk menguraikan, merinci, dan menganalisis informasi-informasi yang digunakan untuk
memahami suatu pengetahuan dengan menggunakan akal dan pikiran yang logis, bukan berdasar perasaan atau tebakan. Berpikir kritis adalah kemampuan berpikir
siswa untuk mengerjakan atau menyelesaikan suatu tugas sesuai dengan urutan, tahapan, langkah-langkah, atau perencanaan yang tepat, efektif, dan efisien. Ketiga
jenis berpikir tersebut saling berkaitan. Seseorang untuk dapat dikatakan berpikir kritis, maka ia perlu berpikir secara analisis agar memahami informasi yang
digunakan. Kemudian, untuk dapat berpikir analisis diperlukan kemampuan berpikir logis dalam mengambil kesimpulan terhadap suatu situasi.
Menurut Steven D. Schafersman dalam Murwani 2006: 62 Berpikir kritis critical thinking sering disamakan artinya dengan berpikir konvergen, berpikir logis logical
thinking, dan reasoning yang artinya berpikir kritis bukan sekedar berpikir logis sebab berpikir kritis harus memiliki keyakinan dalam nilai-nilai, dasar pemikiran, dan
percaya sebelum didapatkan alasan yang logis dari padanya. Berdasarkan dari beberapa pendapat ahli di atas mengenai definisi berfikir kritis peneliti dapat
menyimpulkan bahwa berfikir kritis merupakan kemampuan untuk menyatakan sesuatu dengan penuh rasa percaya diri, sebab berfikir kritis memungkinkan siswa
untuk menemukan kebenaran akan sebuah kejadian dan informasi disekitar siswa. Selain itu berfikir kritis merupakan hal cerdik dalam mengajukan pertanyaan yang
sesuai, mengumpulkan informasi yang relevan, mengurutkan informasi secara efisien dan kreatif, menalar secara logis, sehingga sampai pada kesimpulan yang reliabel dan
terpercaya.