2.2.3 Jenis Media Pembelajaran
Menurut Suryadi 2006: 176 bahwa media pembelajaran itu banyak macamnya, dari
mulai media yang sederhana sampai yang kompleks. Dilihat dari sifat atau jenisnya media dapat dikelompokkan menjadi:
Media Visual
Media visual adalah media yang hanya dapat dilihat dengan menggunakan indera penglihatan. Jenis media inilah yang sering digunakan oleh guru-guru untuk
membantu menyampaikan isi atau materi pembelajaran. Media visual ini terdiri atas media yang tidak dapat diproyeksikan non-projected visuals dan media yang dapat
diproyeksikan projected visual. Media yang dapat diproyeksikan ini bisa berupa gambar diam still pictures atau bergerak motion pictures.
Visual berhubungan erat dengan mata atau penglihatan. Menurut beberapa ahli, visual juga merupakan salah satu bagian dari aktivitas belajar. Dimana aktivitas belajar itu
sendiri terdiri dari: somatis belajar dengan bergerak dan berbuat, auditori belajar dengan berbicara dan mendengar, intelektual belajar dengan memecahkan masalah
dan merenung, dan visual belajar dengan cara melihat, mengamati, dan menggambarkan. Keempat aktivitas belajar tersebut harus dikuasai supaya proses
belajar dapat berlangsung secara optimal.
Media Audio Media audio adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif hanya
dapat di dengar yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemampuan para siswa untuk mempelajari bahan ajar. Program kaset suara dan
program radio adalah bentuk dari media audio. Penggunaan media audio dalam kegiatan pembelajaran pada umumnya untuk melatih Kemampuan yang berhubungan
dengan aspek-aspek Kemampuan mendengarkan. Dari sifatnya yang auditif, media ini mengandung kelemahan yang harus diatasi dengan cara memanfaatkan media
lainnya. Terdapat beberapa pertimbangan apabila akan menggunakan media audio ini, diantaranya:
1. Media ini hanya akan mampu melayani mereka yang sudah mempunyai
kemampuan dalam berpikir abstrak. 2.
Media ini memerlukan pemusatan perhatian yang lebih tinggi dibandingkan dengan media lainnya, oleh karena itu dibutuhkan teknik-teknik tertentu dalam
belajar melalui media ini. Karena sifatnya yang auditif, jika ingin memperoleh hasil belajar yang baik diperlukan juga pengalaman-pengalaman secara visual,
sedangkan kontrol belajar bisa dilakukan melalui penguasaan perbendaharaan kata-kata, bahasa, dan susunan kalimat.
Media Audiovisual
Sesuai dengan namanya, media ini merupakan kombinasi audio dan visual atau biasa disebut media pandang-dengar. Sudah barang tentu apabila guru menggunakan media
ini akan semakin lengkap dan optimal penyajian bahan ajar kepada siswa, selain itu media ini dalam batas-batas tertentu dapat juga menggantikan peran dan tugas guru.
Dalam hal ini, guru tidak selalu berperan sebagai penyaji materi teacher tetapi karena penyajian materi bisa diganti oleh media, maka peran guru bisa beralih
menjadi fasilitator belajar yaitu memberikan kemudahan bagi para siswa untuk
belajar. Contoh media audio-visual diantaranya program videotelevisi pendidikan, videotelevisi instruk-sional, dan program slide suara sound slide.
Media multimedia merupakan media pembelajaran yang melibatkan berbagai indra dan organ tubuh seperti telinga,mata, dan tangan. Dalam penelitian ini media
Macromedia Flash masuk kedalam multimedia interaktif. Multimedia interaktif dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran sebab cukup efektif meningkatkan prestasi
belajar peserta didik kelebihan multimedia interaktif menurut Munadi 2013: 152 adalah sebagai berikut:
a. Interaktif. Sesuai dengan namanya, program multimedia ini diprogram atau
dirancang untuk dipakai oleh siswa secara induvidual belajar mandiri. Saat siswa mengaplikasikan program ini. Ia diajak untuk terlibat secara auditif, visual, dan
kinetik, sehingga dengan perlibatan ini dimungkinkan informasi atau pesannya mudah dimengerti.
b. Memberikan iklim afeksi secara induvidual. Karena dirancang khusus untuk
pembelajaran mandiri, kebutuhan siswa secara induvidual terasa terakomodasi, termasuk bagi mereka yang lamban dalam menerima pelajaran. multimedia ini
mampu memberikan iklim yang bersifat afektif dengan cara yang lebih induvidual, tidak pernah lupa, tidak pernah bosan, sangat sabar dalam menjalankan intruksi
seperti yang diinginkan. Iklim afektif ini akan melibatkan penggambaran ulang berbagai objek yang ada dalam pikiran siswa.
c. Meningkatkan motivasi belajar. Dengan terakomodasinya kebutuhan siswa, siswa
pun akan termotivasi untuk terus belajar. d.
Memberikan umpan balik. Multimedia interaktif dapat menyediakan umpan balik yang segera terhadap prestasi belajar yang dilakukan oleh peserta didik.
Karena multimedia interaktif diprogram untuk pembelajaran mandiri, maka kontrol pemnfaatanya sepenuhnya berada pada penggunanya.
2.2.4
Keuntungan Media Pembelajaran
Penggunaan media pembelajaran memberikan banyak keuntungan posistif dalam
proses pembelajaran dan hal itu tentunya memberikan pengaruh yang baik bagi
ketercapaian tujuan pembelajaran. Riyana 2008: 9 mengemukakan beberapa keuntungan penggunaan media pembelajaran, diantaranya :
a. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalitis.
b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga dan daya indra.
c. Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan
sumber belajar. d.
Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori dan kinestetiknya.
e. Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan menim-
bulkan persepsi yang sama. Seiring dengan perkembangan metode dan model pembelajaran yang digunakan,
manfaat media pembelajaran terasa semakin besar. Saat ini media pembelajaran tidak hanya berperan sebagai sarana penunjang pembelajaran semata akan tetapi juga
memberikan manfaat lebih besar dalam mengemas pembelajaran menjadi jauh lebih menarik, lebih bervariasi, dan lebih bermakna. Hal tersebut senada dengan pernyataan
yang dikemukakan oleh Rivai 2002: 2, yang antara lain : a.
Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.
b. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami
oleh para siswa dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pembelajaran lebih baik.
c. Metode pengajaran akan bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal
melalui penuturan kata-kata oleh guru sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apabila guru mengajar untuk setiap jam pelajaran.
Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengar uraian guru, tetapi juga melakukan aktivitas lain.