Kriteria pengujian adalah Terima Ho apabila nilai signifikasi 0,05, berarti data distribusi sampel adalah normal dan Tolak Ho apabila nilai signifikasi 0,05, berarti
data distribusi sampel tidak normal.
3.9.2 Uji Homogenitas
Pengujian homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data sampel yang diambil dari populasi itu bervarians homogen atau tidak. Pengujian homogenitas
dilakukan dengan membandingkan nilai Significancy, dengan ketentuan jika nilai Sig alpha 0,05 maka data bersifat homogeny. Uji homogenitas yang dilakukan dalam
penelitian ini adalah Leneve Statistic dengan model Anova. Hipotesis untuk uji homogenitas adalah sebagai berikut:
Ho = data penelitian adalah homogen H
1 =
data penelitian adalah tidak homogen Dengan kriteria pengujian sebagai berikut: Jika nilai probabilitas atau nilai
signifikansi 0.05 maka Ho diterima dan sebaliknya.
3.10 Teknik Analisis Data
T-Test Dua sampel independen
Dalam penelitian ini pengujian hipotesis komparatif dua sampel independen digunakan rumus t-test. Terdapat beberapa rumus t-test yang dapat digunakan untuk
pengujian hipotesis komparatif dua sampel independen yakni rumus separated varian dan polled varian.
t = separated varians
t = polled varians
Keterangan : X
1
= rata-rata kemampuan berfikir kritis siswa kelas eksperimen X
2
= rata-rata kemampuan berfikir kritis siswa kelas kontrol S
1 2
= varians total kelompok 1 S
2 2
= varians total kelompok 2 n
1
= banyaknya sampel kelompok 1 n
2
= banyaknya sampel kelompok 2 Terdapat beberapa pertimbangan dalam memilih rumus t-test yaitu:
a. Apakah dua rata-rata itu berasal dari dua sampel yang jumlahnya sama atau tidak.
b. Apakah varians data dari dua sampel itu homogeny atau tidak. Untuk menjawab itu perlu pengujian homogenitas varians.
Berdasarkan dua hal diatas maka berikut ini diberikan petunjuk untuk memilih rumus t-test.
1. Bila jumlah anggota sampel n
1
= n
2
dan varians homogen, maka dapat menggunakan rumus t-test baik separated varians maupun polled varians
untuk mengetahui t-tabel maka digunakan dk yang besarnya dk = n
1
+n
2
- 2. Bila n
1
tidak sama dengan n
2
dan varians homogen dapat digunakan rumus t- test dengan polled varians, dengan dk = n
1
+n
2
-2. 3. Bila n1 = n2 varians tidak homogeny, dapat digunakan rumus t-test dengan
polled varians maupun separated varians, dengan dk = n
1
-1 atau n
2
-1, jadi dk bukan n
1
+n
2
-2.
4. Bila n
1
tidak sama dengan n
2
dan varians tidak homogeny, dapat digunakan rumus t-test dengan separated varians, harga t sebagai pengganti harga t tabel
hitung dari selisih harga t tabel dengan dk = n
1
-1 dan dk = n
2
-1, dibagi dua kemudian ditambah dengan harga t terkecil Sugiyono, 2005: 134-135.
3.11 Hipotesis Statistik
Dalam penelitian ini dilakukan lima pengujian hipotesis, yaitu: Rumusan hipotesis 1
Ho : Kemampuan berfikir kritis siswa yang pembelajarannya menggunakan media gambar lebih baik dibandingkan dengan siswa yang pembelajarannya
menggunakan macromedia flash berbasis model PBL pada mata pelajaran Geografi kelas X di SMA N 1 Seputih Mataram
Ha : Kemampuan berfikir kritis siswa yang pembelajarannya menggunakan macromedia flash
lebih baik dibandingkan dengan siswa yang pembelajarannya menggunakan media gambar berbasis model PBL pada
mata pelajaran Geografi kelas X di SMA N 1 Seputih Mataram Rumusan Hipotesis 2
Ho : Kemampuan berfikir kritis pada aspek kemampuan menganalisis siswa yang pembelajarannya menggunakan media gambar lebih baik dibandingkan
dengan siswa yang pembelajarannya menggunakan macromedia flash berbasis model PBL pada mata pelajaran Geografi kelas X di SMA N 1 Seputih
Mataram.