Teori Belajar Cognitive Development
belajar adalah perubahan tingkah laku. Menurut teori ini, yang terpenting adalah masukan atau input yang berupa stimulus dan keluaran atau output yang berupa
respon. Yang bisa diamati hanyalah stimulus dan respon. Pengulangan dan pelatihan digunakan supaya perilaku yang diinginkan dapat menjadi kebiasaan. Hasil yang
diharapkan dari penerapan teori behavioristik adalah terbentuknya suatu perilaku yang diinginkan. Hal ini diperkuat oleh Skinner, menurutnya belajar adalah hubungan
antara stimulus dan respon yang terjadi melalui interaksi dalam lingkungannya, yang kemudian akan menimbulkan perubahan tingkah laku.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa belajar
adalah perubahan perilaku yang dapat diamati, diukur, dan dinilai secara konkret. Teori ini menggunakan model hubungan stimulus-respons dan menempatkan peserta
didik sebagai induvidu yang aktif. Perubahan terjadi melalui rangsangan Simulus yang menimbulkan hubungan perilaku reaktif Respon berdasarkan hukum
mekanistis. Pembelajaran dilakukan dengan memberi stimulus kepada peserta didik agar agar menimbulkan respon yang tepat seperti yang diinginkan. Hubungan
stimulus dan respon ini jika diulang akan menjadi sebuah kebiasaaan. Dalam hal ini jika peserta didik menemukan kesulitan atau masalah, guru dapat menyuruhnya untuk
mencoba dan mencoba lagi sampai memperoleh hasil, penguatan dilakukan untuk memperkuat timbulnya respon. Guru Mengamati masukan berupa stimulus dan
keluaran berpa respons. Deskripsi proses belajar mengajar menurut teori behavioristik sebagai berikut:
Gambar 2.1. Proses Belajar Menurut Teori Behaviorisme Sani,2013: 5 Tujuan pembelajaran dalam teori Behavioristik ditekankan pada penambahan
pengetahuan. Pembentukan prilaku sebagai hasil belajar yang tampak diperoleh dengan penataan kondisi yang ketat dan penguatan. Belajar merupakan proses
pembentukan dimana membawa peserta didik mencapai target tertentu sehingga menjadikan peserta didik mencapai target tertentu sehingga menjadikan peserta didik
bebas berkereasi dan berimajinasi. Berdasarkan pemaparan teori belajar behavioristik di atas, kaitanya dengan media
pembelajaran macromedia flash dan media gambar yang dimodifiasi dengan model pembelajaran Problem Based Learning PBL yaitu bahwa belajar adalah perubahan
perilaku yang dapat diamati, diukur, dan dinilai secara konkret. Teori ini menggunakan model hubungan stimulus-respons dan menempatkan peserta didik
sebagai induvidu yang aktif. Sehingga teori tersebut yang mendukung pengembangan media pembelajaran macromedia flash yang dimodifiasi dengan model pembelajaran
Problem Based Learning PBL untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran Geografi dengan materi Dinamika Atmosfer.
Stimulus Proses
Respons Penguatan +
Penguatan -