Topografi Growth of plantation and residual trees on the intensified indonesian selective cutting and planting. Case study in PT Gunung Meranti Forest Concession Area, Central Kalimantan Province

Koompassia malaccensis , Agathis bornensis, binuang Octomeles sp dan nyatoh Palaquium sp. Berdasarkan hasil interpretasi Citra Landsat tahun 2007, gambaran penutupan lahan areal IUPHHK PT Gunung Meranti disajikan disajikan dalam Tabel 4. Tabe l 4. Kondisi penutupan lahan areal kerja IUPHHK PT Gunung Meranti No. Uraian Fungsi Hutan Ha Daerah penyangga ha Jumlah ha Prosentase 1. 2. 3. 4. 5. Hutan primer Hutan bekas tebangan Non hutan Non hutan enclave Tertutup a wan 13.110 66.724 1.269 1.146 8.340 2.324 2.352 - - - 15.434 69.076 1.269 1.146 8.340 16,2 72,5 1,3 1,2 8,8 Jumlah 90.589 4.676 95.265 100 Sumber : Penafsiran foto citra landsat 7 ETM+ PT Gunung Meranti tahun 2007 Jenis flora yang dilindungi di areal IUPHHK PT Gunung Meranti antara lain dari jenis anggrek Orchidae, tengkawang Shorea spp, daha Koompassia exelsa, jelutung Dyera sp dan durian Durio spp. Jenis fauna yang dilindungi antara lain Cervus unicolor, kucing hutan Felis palniceps , beruang madu Helarctos malayanus, landak Hystrix brachyura, owa- owa Hylobates moloch da n rangkong Bucheros rhinoceros. 1.6 Iklim Keadaan iklim di areal IUPHHK PT Gunung Meranti didasarkan pada pengamatan Stasiun Meteorologi dan Geofisika Muara Teweh serta Stasiun Pengamatan Hujan PT Gunung Meranti. Berdasarkan klasifikasi tipe iklim menurut Schmidt Ferguson, areal IUPHHK PT Gunung Meranti termasuk kedalam iklim A dengan besarnya rasio bulan kering ch 100 mmbulan dan bulan basah ch 100 mmbulan Q sebesar 0,17. Data pada stasiun Muara Teweh menunjukkan bahwa curah hujan sebesar 2.687 mmth yang terakumulasi dari 196 hari hujan. Bulan-bulan basah terjadi selama 12 bulan dan tertinggi jatuh pada bulan Nopember sebesar 323 mm. Bulan-bulan kering tidak terjadi sepanjang tahun. Berdasarkan peta agroklimat wilayah Kalimantan seperti terlihat pada Lampiran 17, areal kerja IUPHHK PT Gunung Meranti termasuk dalam zone A yang mempunyai bulan basah lebih besar dari 9 bulan dan bulan kering kurang dari 2. Data Stasiun Pengamat Hujan SPH PT.Gunung Meranti pada umumnya tidak jauh berbeda. Selisih sedikit terjadi pada curah hujan tahunan sebesar 2.606 mm yang terjadi selama 183 hari hujan serta memiliki 2 dua bulan kering yakni pada bulan Juli dan Agustus. Kelembaban nisbi udara berkisar antara 83 hingga 89 dengan kelembaban rata-rata tahunan 85. Tabel 5. Data curah hujan dan hari hujan rata-rata di areal kerja PT Gunung Meranti dan sekitarnya N o Bulan Jan Peb M ar Apr M ei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des Jlh 1 2 3 4 Curah Hujanmm Hari Hujan mm Kelembaban rata2 Evaporasi mm 269 300 18 17 87 87 212. 171 16 13 86 82 251 356 17 17 86 94 304 265 19 16 86 94 231 188 18 15 89 109 119 355 12 16 85 103 151 98 14 12 84 87 139 86 12 11 83 87 138 148 12.5 14 83 91 291 173 17.5 15 84 94 323 241 19 17 85 91 259 219 21 16 87 87 2687 2606 196 183 85 1.103 Sumber: Data dari Stasiun Meteorologi dan Geofisika Beringin Muara Teweh tahun 1998-2008 dalam PT GM 2008a Data dari Stasiun Pengamatan Hujan PT.Gunung Meranti

3.7 Sos ial dan Ekonomi

Berdasarkan pembagian wilayah administrasi pemerintahan, areal kerja IUPHHK PT Gunung Meranti termasuk kedalam wilayah Kecamatan Kapuas Hulu Kabupaten Kapuas yang terdiri 17 desa dan Kecamatan Sumber Barito Kabupaten Murung Raya yang terdiri dari 20 desa. Gambaran jumlah dan komposisi penduduk serta luas wilayah desa disajikan dalam Tabel 6. Mata pe ncaharian pe nduduk d i sekitar areal PT Gunung Meranti terdiri dari: a. Bertani lahan basah dan lahan kering, dan berkebun karet sebanyak : 495 KK. b. Berdagang sebanyak : 174 KK c. Penamba ng rakyat seba nyak : 405 KK d. Pegawai sebanyak : 34 KK e. Karyawan perusahaan seba nyak : 95 orang f. Lain- lain lebih dari : 1.021 KK Angkatan kerja penduduk di sekitar areal IUPHHK PT Gunung Meranti sekitar 3.786 jiwa yang terdiri dari: a. Anak-anak umur 17 tahun sebanyak : 857 jiwa b. Dewasa umur 17 tahun sebanyak : 2.929 jiwa Tabel 6. Luas desa da n jumlah pe nduduk di Kecamatan Kapuas Hulu Kabupaten Kapuas da n Kecamatan Sumber Barito Kabupa ten Murung Raya Provinsi Kalimantan Tengah. No. Desa di Kec.Kapuas Hulu Luas Km 2 Jlh Pen duduk Desa di Kec. Sumber Barito Luas Km 2 Jlh Pen duduk 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Supang Hurung Tabengan Rahung Bungai Tangirang Sei Hany o Bulau Ngandung Tumbang Poruh Katanjung Hurung Tampang Barunang II Tumbang Bukoi Karetau M antaa Lawang Tamang M asaha Sei Pinang Tumbang Tihis Tbg M anyarung - - - 58 152 57 80 195 189 71 99 313 60 27 81 421 340 103 305 45 1.863 350 363 643 3.207 901 530 224 683 1.072 770 326 679 809 1.925 616 692 Tumbang Kunyi Batu M akap Tumbang M asao Kalapeh Baru Olong Liku Teluk Jolo La’as Baru Tumbang Tuan M uara Joloi I M uara Joloi II Tumbang Olong Tumbang Tujang Kalasin Takajung Tumbang M ulut Tumbang Tupus Parahu Tumbang Jojan Tumbang Naan Tumbang Tuhan 392 336 262 362 268 401 934 1.000 801 801 1.261 1.334 1.200 1.600 1.534 1.734 38 1.734 1.067 24 1.807 1.568 1.916 710 194 2.033 248 373 407 464 446 445 406 194 328 242 212 352 552 687 Jumlah 2.596 15.653 Jumlah 17.083 13.584 Sumber : BPS Kabupaten Kapuas 2007 dalam PT GM 2008a. Angka kelahiran penduduk di Kecamatan Kapuas Hulu dan Sumber Barito sebesar 104 jiwa per tahun dan angka kematian sebesar 26 jiwa per tahun, sedangkan angka migrasi berupa kedatangan sebesar 45 jiwa per tahun dan migrasi keluar sebesar 30 jiwa per tahun. Dengan demikian pertambahan jumlah penduduk sebesar 93 jiwa per tahun.

Dokumen yang terkait

Forest Fire Threaten Indonesia Forest Plantation: a Case Study in Acacia mangium Plantation

0 4 16

Integration of GIS Model and Forest Management Simulation to Minimize Loss Risk By Illegal Cutting (A Case Study of The Teak Forest in District Forest of Cepu, Central Java)

0 16 120

Study on Spatial and Temporal Changes of Forest Cover Due to Canal Establishment in Peat Land Area, Central Kalimantan

0 6 29

The potency of Intensive Sylviculture System (TPTII) to support reduced emissions from Deforestation and Forest Degradation (REDD) (a case study in concession of PT.Sari Bumi Kusuma in Central Kalimantan)

0 20 311

The potency of Intensive Sylviculture System (TPTII) to support reduced emissions from Deforestation and Forest Degradation (REDD) (a case study in concession of PT.Sari Bumi Kusuma in Central Kalimantan)

0 22 597

Growth of plantation and residual trees on the intensified indonesian selective cutting and planting. Case study in PT Gunung Meranti Forest Concession Area, Central Kalimantan Province

0 21 394

The Linkage Between Growth, Unemployment and Income Inequality on Poverty in Central of Java Province, 2004-2010

1 8 184

Stand structure dynamic for forest yield regulation based on number of trees : case on a logged over area of a low and dry-land of tropical rain natural forest in Kalimantan

1 16 186

The Growth of Red Meranti (Shorea leprosula Miq.) with Selective Cuttingand Line Planting in areas IUPHHK-HA PT. Sarpatim Central Kalimantan

0 3 86

Analysis of Land and Forest Fires Hazard Zonation in Spatial Planning (Case Study in Palangka Raya City, Central Kalimantan Province).

2 16 135