Volume pohon Growth of plantation and residual trees on the intensified indonesian selective cutting and planting. Case study in PT Gunung Meranti Forest Concession Area, Central Kalimantan Province

Grafik distribus i diameter tegaka n tingga l dapat digambarkan menyerupai huruf J terbalik dengan pola persamaan eksponensial seperti diungkapkan oleh Meyer et al. 1961, Davis dan Johnson 1987, Appanah dan Weinland 1993, Suhendang 1998 da n Bettinger et al. 2009 melalui persamaan: N=No e -cDBH ..............................................................................................16 dimana: N : kerapatan phnha No,k : konstanta E : ekspo nensial DBH : diameter setinggi dada cm Persamaan tersebut mengandung komponen negatif pada diameter DBH yang berarti semakin besar diameter pohon maka semakin sedikit populasinya N.

d. Model pertumbuhan dan has il tegakan tinggal

Dinamika tegakan tinggal merupakan fungsi dari pertumbuhan pohon yang terbentuk dari berbagai interaksi faktor lingkungan, baik abiotik maupun biotik, dalam satu kesatuan ekosistem hutan Suhendang 1998. Pertumbuhan pohon atau kelompok pohon dalam hutan dapat digambarkan melalui persamaan ingrowth, upgrowth dan mortality yang merupakan fungsi dari kerapatan tegakan N, diameter D da n luas bidang dasar m 2 ha Buongiorno Michie 1980; Mengel Roise 1990; Solomon et al. 1986; Vanclay 2001. Pemilihan mode l yang akan digunakan tergantung pada nilai koefisien determinasinya yang sering berbeda antara satu tempat dengan tempat lainnya. Dalam pemodelan ini, prediksi dinamika tegakan tinggal dimulai dari tingkat tiang diameter 10-19 cm sampai tingkat pohon diameter 20 cm ke atas. 1 Persamaan ingrowth Ingrowth adalah banyaknya pohon yang masuk ke dalam kelas diameter terkecil 10-19 cm selama satu tahun pada luasan satu hektar. Penelitian ini menggunakan persamaan ingrowth berdasarkan fungsi kerapatan pohon dan luas bidang dasar total Buongiorno Michie 1980; Vanclay 2001 seba gai berikut: I i = a + bN + cB .............................................................................................17 dimana Ii : ingrowth pada kelompok pohon ke-i phnhath, N : kerapatan phnha B : luas bidang dasar m 2 ha a,b,c : parameter koe fisien regresi 2 Persamaan upgrowth Upgrowth adalah banyak pohon yang masuk ke dalam kelas diameter tertentu yang berasal dari kelas diameter di bawahnya dalam waktu satu tahun per ha. Upgrowth ditentukan berdasarkan fungsi diameter rata-rata dan luas bidang dasar Favr ichon Kim 1998 sebagai berikut: Ug ij = C i0 + C i1 D j – C i2 D j 2 +C i3 D j 3 -C i4 B t .................................................18 dimana: Ug ij : upgrowth kelompok po hon ke- i pada kelas diameter ke-j phnhath C ik : parameter koe fisien regresi D j : rataan diameter pada kelas diameter ke-j cm 3 Persamaan mortality Mortality adalah banyaknya pohon yang mati alami dan mati akibat efek penebangan dalam waktu satu tahun per ha. Mortality akibat efek penebangan tidak dipengaruhi oleh kerapatan tegakan. Penelitian ini menggunakan persamaan mortality berdasarkan fungsi diameter rata-rata da lam ke las diameter masing- masing Favrichon 1998 sebagai berikut: M ij = C i0 + C i1 D j – C i2 D j 2 +C i3 D j 3 .........................................................19 dimana: M ij : mortality kelompok po hon ke- i pada kelas diameter ke-j phnhath C ik : parameter koe fisien regresi D j : rataan diameter pada kelas diameter ke-j cm 4 Mode l sistem dinamis Analisis umpan balik dibuat dalam rangka mendapatkan pemahaman yang lebih lengkap tentang dinamika tegakan hutan setelah penebangan serta faktor- faktor yang mempengaruhinya. Pemode lan dalam penelitian ini mengguna kan dimensi diameter rata-rata D, kerapatan N dan luas bidang dasar tegakan B yang dibuat dalam bentuk diagram alir mulai dari tingkat tiang sampai pohon mask tebang berdasarkan kelas diameternya, yaitu kelas diameter 10-19 cm, 20-29 cm, 30-39 cm dan 40 cm ke atas Labetubun 2004. Data tingkat tiang dan pohon diperoleh dari hasil inve ntarisasi dengan intensitas 100 sensus. Diagram alir juga dibuat pada setiap tingkat pertumbuhan semai, pancang, tiang, pohon dan pohon masak tebang Indrawan 2003a, 2003b menggunakan data primer

Dokumen yang terkait

Forest Fire Threaten Indonesia Forest Plantation: a Case Study in Acacia mangium Plantation

0 4 16

Integration of GIS Model and Forest Management Simulation to Minimize Loss Risk By Illegal Cutting (A Case Study of The Teak Forest in District Forest of Cepu, Central Java)

0 16 120

Study on Spatial and Temporal Changes of Forest Cover Due to Canal Establishment in Peat Land Area, Central Kalimantan

0 6 29

The potency of Intensive Sylviculture System (TPTII) to support reduced emissions from Deforestation and Forest Degradation (REDD) (a case study in concession of PT.Sari Bumi Kusuma in Central Kalimantan)

0 20 311

The potency of Intensive Sylviculture System (TPTII) to support reduced emissions from Deforestation and Forest Degradation (REDD) (a case study in concession of PT.Sari Bumi Kusuma in Central Kalimantan)

0 22 597

Growth of plantation and residual trees on the intensified indonesian selective cutting and planting. Case study in PT Gunung Meranti Forest Concession Area, Central Kalimantan Province

0 21 394

The Linkage Between Growth, Unemployment and Income Inequality on Poverty in Central of Java Province, 2004-2010

1 8 184

Stand structure dynamic for forest yield regulation based on number of trees : case on a logged over area of a low and dry-land of tropical rain natural forest in Kalimantan

1 16 186

The Growth of Red Meranti (Shorea leprosula Miq.) with Selective Cuttingand Line Planting in areas IUPHHK-HA PT. Sarpatim Central Kalimantan

0 3 86

Analysis of Land and Forest Fires Hazard Zonation in Spatial Planning (Case Study in Palangka Raya City, Central Kalimantan Province).

2 16 135